Revisi Kurikulum 2013, Selipkan Literasi dan Karakter
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menggelar workshop melibatkan 33 kasek SD dan guru se-Kecamatan Rendang di SDN 1 Rendang, Banjar Pringalot, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (12/7).
AMLAPURA, NusaBali
Workshop ini untuk merevisi Kurikulum 2013 dengan menyelipkan pendidikan karakter dan literasi. Harapannya pada tahun ajaran 2019/2020 pendidikan karakter dan literasi lebih dioptimalkan.
Workshop dibuka Sekretaris Disdikpora I Wayan Sutrisna. Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 diharapkan pembelajaran lebih optimal dan terarah. Apalagi belakangan ini pemerintah gencar melaksanakan program literasi dan pendidikan karakter. Literasi sangat penting untuk menumbuhkan minat siswa dalam membaca. Dikatakan, literasi di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara di dunia.
Ditegaskan, pendidikan karakter sangat penting dan berpengaruh untuk meningkatkan prestasi siswa. Pendidikan karakter diberikan untuk membentuk pribadi siswa, sangat erat kaitannya dengan pendidikan moral, yang bersumber dari ajaran agama, Pancasila, dan budaya. Nilai-nilai pembentukan karakter di antaranya kejujuran, sikap toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, kemandirian, cinta tanah air, dan sebagainya.
Dalam praktek kesehariannya, siswa yang telah menanamkan nilai-nilai karakter bisa dirasakan dengan cara berkomunikasi yang sopan, cara menghormati orang lain, peduli terhadap setiap orang yang datang ke sekolah, dengan santun menyapa dan menanyakan keperluan. Koordinator Disdikpora Kecamatan Rendang Ngakan Putu Suarjana juga memberikan pentingnya menyelipkan pendidikan literasi dan pendidikan karakter di Kurikulum 2013. “Praktek pendidikan literasi dengan membiasakan siswa membaca sebelum memulai belajar. Caranya pihak sekolah mesti membuat sudut baca di kelas dan di pojok sekolah, menyediakan lebih banyak bahan bacaan,” katanya. *k16
Workshop ini untuk merevisi Kurikulum 2013 dengan menyelipkan pendidikan karakter dan literasi. Harapannya pada tahun ajaran 2019/2020 pendidikan karakter dan literasi lebih dioptimalkan.
Workshop dibuka Sekretaris Disdikpora I Wayan Sutrisna. Dengan adanya revisi Kurikulum 2013 diharapkan pembelajaran lebih optimal dan terarah. Apalagi belakangan ini pemerintah gencar melaksanakan program literasi dan pendidikan karakter. Literasi sangat penting untuk menumbuhkan minat siswa dalam membaca. Dikatakan, literasi di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara di dunia.
Ditegaskan, pendidikan karakter sangat penting dan berpengaruh untuk meningkatkan prestasi siswa. Pendidikan karakter diberikan untuk membentuk pribadi siswa, sangat erat kaitannya dengan pendidikan moral, yang bersumber dari ajaran agama, Pancasila, dan budaya. Nilai-nilai pembentukan karakter di antaranya kejujuran, sikap toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, kemandirian, cinta tanah air, dan sebagainya.
Dalam praktek kesehariannya, siswa yang telah menanamkan nilai-nilai karakter bisa dirasakan dengan cara berkomunikasi yang sopan, cara menghormati orang lain, peduli terhadap setiap orang yang datang ke sekolah, dengan santun menyapa dan menanyakan keperluan. Koordinator Disdikpora Kecamatan Rendang Ngakan Putu Suarjana juga memberikan pentingnya menyelipkan pendidikan literasi dan pendidikan karakter di Kurikulum 2013. “Praktek pendidikan literasi dengan membiasakan siswa membaca sebelum memulai belajar. Caranya pihak sekolah mesti membuat sudut baca di kelas dan di pojok sekolah, menyediakan lebih banyak bahan bacaan,” katanya. *k16
1
Komentar