Lomba Ngelawar Meriahkan Pesona Budaya Mertasari 4
Hari terakhir Pesona Budaya Mertasari 4 dimeriahkan Lomba Ngelawar yang diikuti 12 sekaa teruna di Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Minggu (14/7)
DENPASAR, NusaBali
Lomba Ngelawar ini merupakan bentuk dari upaya pelestarian budaya yang selama ini kian ditinggalkan oleh generasi muda. Bahkan, pemuda saat ini banyak yang tidak mengerti bagaimana adonan lawar.
Ketua Panitia Pesona Budaya Mertasari 4, I Made Sudiana, mengatakan, Lomba Ngelawar ini sebagai upaya membangkitkan kembali minat pemuda untuk bisa membuat makanan khas Bali. Dimana selama ini, ngelawar sebagai ciri khas makanan dari masyarakat Bali. Namun, dengan perkembangan zaman saat ini, nyatanya pemuda sudah banyak yang tidak bisa membuat lawar.
Hal itu menjadi kekhawatiran sendiri bagi Ketua Karang Taruna ini untuk kembali mengajarkan minat ngelawar dengan menggelar lomba. "Ya selama ini bahkan banyak pemuda yang tidak bisa sama sekali ngelawar. Jadi Pesona Budaya Mertasari ini sebagai tempat mereka untuk kembali dibina agar seluruh budaya masih bisa dipertahankan," jelasnya.
Menurut Sudiana, dalam penutupan Pesona Budaya Mertasari 4 ini, bukan hanya Lomba Ngelawar namun juga diadakan Lomba Mancing dengan diikuti ribuan peserta. Selain itu juga ada pementasan 9 band yang ikut dalam parade. Yang tak kalah hebohnya pada puncak event yang berlangsung selama 4 hari ini ditampilkan band reage, Joni Agung n Doble T.
Dengan ditutupnya Pesona Budaya Mertasari 4 ini, pihaknya berharap kedepannya dapat lebih semarak. Selain itu, juga akan terus mengedepankan pembinaan seni dan budaya di banjar-banjar yang ada di Desa Sanur Kauh. "Kami harapkan adalah lebih meriah lagi, dan lebih mengedepankan pembinaan seni dan budaya di banjar-banjar di Sanur Kauh dari anak-anak, remaja dan dewasa kemudian dipentaskan di panggung Pesona Budaya," ujarnya.
Dikatakan Sudiana, kendala yang dihadapi penyelenggaraan Pesona Budaya Mertasari saat ini yakni masalah promosi dan publikasi event. Kedepannya pihaknya mengaku akan lebih awal mengajak media partner lebih banyak lagi untuk mensupport publishing dan promo event ini. "Omset yang didapat dari materi juga belum begitu besar," imbuhnya. *mis
Ketua Panitia Pesona Budaya Mertasari 4, I Made Sudiana, mengatakan, Lomba Ngelawar ini sebagai upaya membangkitkan kembali minat pemuda untuk bisa membuat makanan khas Bali. Dimana selama ini, ngelawar sebagai ciri khas makanan dari masyarakat Bali. Namun, dengan perkembangan zaman saat ini, nyatanya pemuda sudah banyak yang tidak bisa membuat lawar.
Hal itu menjadi kekhawatiran sendiri bagi Ketua Karang Taruna ini untuk kembali mengajarkan minat ngelawar dengan menggelar lomba. "Ya selama ini bahkan banyak pemuda yang tidak bisa sama sekali ngelawar. Jadi Pesona Budaya Mertasari ini sebagai tempat mereka untuk kembali dibina agar seluruh budaya masih bisa dipertahankan," jelasnya.
Menurut Sudiana, dalam penutupan Pesona Budaya Mertasari 4 ini, bukan hanya Lomba Ngelawar namun juga diadakan Lomba Mancing dengan diikuti ribuan peserta. Selain itu juga ada pementasan 9 band yang ikut dalam parade. Yang tak kalah hebohnya pada puncak event yang berlangsung selama 4 hari ini ditampilkan band reage, Joni Agung n Doble T.
Dengan ditutupnya Pesona Budaya Mertasari 4 ini, pihaknya berharap kedepannya dapat lebih semarak. Selain itu, juga akan terus mengedepankan pembinaan seni dan budaya di banjar-banjar yang ada di Desa Sanur Kauh. "Kami harapkan adalah lebih meriah lagi, dan lebih mengedepankan pembinaan seni dan budaya di banjar-banjar di Sanur Kauh dari anak-anak, remaja dan dewasa kemudian dipentaskan di panggung Pesona Budaya," ujarnya.
Dikatakan Sudiana, kendala yang dihadapi penyelenggaraan Pesona Budaya Mertasari saat ini yakni masalah promosi dan publikasi event. Kedepannya pihaknya mengaku akan lebih awal mengajak media partner lebih banyak lagi untuk mensupport publishing dan promo event ini. "Omset yang didapat dari materi juga belum begitu besar," imbuhnya. *mis
1
Komentar