MPLS Siswa Baru Mareresik di Pura
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA/SMK negeri di Gianyar berkonsep ramah lingkungan.
GIANYAR, NusaBali
Di akhir MPLS, siswa baru akan diajak mareresik (membersihkan) areal pura hingga penanaman pohon. Untuk kegiatan itu, SMKN 1 Gianyar akan memboyong 323 siswa baru mareresik di Pura Silayukti, Karangasem. MPLS di sekolah tersebut berlangsung tiga hari mulai Selasa (16/7). "Hari ini (Senin kemarin,Red) anak-anak baru tahap persiapan. Besok (Selasa ini) mulai pembukaan MPLS berlangsung tiga hari," jelas Kepala SMKN 1 Gianyar, Dewa Putu Alit, Senin (15/7).
Selama MPLS, dominan siswa baru akan mendapatkan materi dalam kelas. Meliputi kesadaran berbangsa dan bernegara, wawasan Wiyata Mandala, pengenalan kurikulum, kepramukaan cara belajar efektif, pembinaan mental, sosialisasi program keahlian dan tata krama pendidikan karakter. Pihaknya memastikan tidak ada perploncoan selama MPLS. Peran OSIS hanya mengisi waktu jeda dengan permainan riang gembira. "Tidak ada perploncoan. Kami para guru juga senantiasa melakukan pengawasan," ujarnya.
Kegiatan fisik di lapangan, katanya, tetap digelar berupa pelatihan baris berbaris. "Tetap ada PBB. Karena itu bagian dari pelatihan disiplin siswa. Apalagi kita punya ekskul Paskibraka, jadi sekaligus untuk menjaring sejak awal potensi siswa," jelasnya. Dijelaskan pula, untuk pertama kalinya SMKN 1 Gianyar akan menerapkan full day school. Siswa baru akan mengawali sekolah pukul 07.00 wita hingga pukul 16.00 Wita. Setiap mengawali jam pelajaran, dibiasakan membaca buku selama 15 menit. Sekolah ini memiliki enam jurusan yakni Tata Kelola Perkantoran, Akuntansi Keuangan, Pemasaran, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, Multi Media. "Paling banyak peminatnya akuntansi," jelasnya.
Sementara itu, MPLS hari pertama, Senin (15/7), di SMPN 1 Banjarangkan, Klungkung, diikuti 235 siswa baru. MPLS dibuka Kabid Dikdas, Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Suastana. Kepala SMPN 1 Banjarangkan Nengah Suradnya mengatakan, materi yang diberikan ada 2 jenis yakni materi wajib dan materi pilihan. Di antaranya pendidikan karakter dan literasi, wawasan wiyata mandala, tata tertib sekolah dan belajar efektif dan wawasan kebangsaan. Untuk materi pilihan sekolah melaksanakan informasi tentang TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) bersama sama Mahasiswa KKN Undiksha. "Kebetulan staf sekolah menjadi salah satu tim pembuat modul tentang TOSS yakni I Gde Mudiana," ujarnya. Sekolah ini juga bekerjasama dengan Polsek Banjarangkan dalam pembinaan Latihan Keterampilan Baris-berbaris (LKBB) dan Koramil Banjarangkan tentang wawasan kebangsaan. MPLS tahun ini juga diisi materi Kespro (kesehatan reproduksi) dan Narkoba, HIV/Aids dari petugas Puskesmas Banjarangkan I.
Selama MPLS, dominan siswa baru akan mendapatkan materi dalam kelas. Meliputi kesadaran berbangsa dan bernegara, wawasan Wiyata Mandala, pengenalan kurikulum, kepramukaan cara belajar efektif, pembinaan mental, sosialisasi program keahlian dan tata krama pendidikan karakter. Pihaknya memastikan tidak ada perploncoan selama MPLS. Peran OSIS hanya mengisi waktu jeda dengan permainan riang gembira. "Tidak ada perploncoan. Kami para guru juga senantiasa melakukan pengawasan," ujarnya.
Kegiatan fisik di lapangan, katanya, tetap digelar berupa pelatihan baris berbaris. "Tetap ada PBB. Karena itu bagian dari pelatihan disiplin siswa. Apalagi kita punya ekskul Paskibraka, jadi sekaligus untuk menjaring sejak awal potensi siswa," jelasnya. Dijelaskan pula, untuk pertama kalinya SMKN 1 Gianyar akan menerapkan full day school. Siswa baru akan mengawali sekolah pukul 07.00 wita hingga pukul 16.00 Wita. Setiap mengawali jam pelajaran, dibiasakan membaca buku selama 15 menit. Sekolah ini memiliki enam jurusan yakni Tata Kelola Perkantoran, Akuntansi Keuangan, Pemasaran, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, Multi Media. "Paling banyak peminatnya akuntansi," jelasnya.
Sementara itu, MPLS hari pertama, Senin (15/7), di SMPN 1 Banjarangkan, Klungkung, diikuti 235 siswa baru. MPLS dibuka Kabid Dikdas, Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Suastana. Kepala SMPN 1 Banjarangkan Nengah Suradnya mengatakan, materi yang diberikan ada 2 jenis yakni materi wajib dan materi pilihan. Di antaranya pendidikan karakter dan literasi, wawasan wiyata mandala, tata tertib sekolah dan belajar efektif dan wawasan kebangsaan. Untuk materi pilihan sekolah melaksanakan informasi tentang TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) bersama sama Mahasiswa KKN Undiksha. "Kebetulan staf sekolah menjadi salah satu tim pembuat modul tentang TOSS yakni I Gde Mudiana," ujarnya. Sekolah ini juga bekerjasama dengan Polsek Banjarangkan dalam pembinaan Latihan Keterampilan Baris-berbaris (LKBB) dan Koramil Banjarangkan tentang wawasan kebangsaan. MPLS tahun ini juga diisi materi Kespro (kesehatan reproduksi) dan Narkoba, HIV/Aids dari petugas Puskesmas Banjarangkan I.
"Saat Purnama (Selasa hari ini) anak-anak calon peserta didik baru akan melaksanakan Upanayana atau penyucian diri dan pikiran siswa untuk memulai pembelajaran di sekolah," ujarnya. Anak-anak juga akan diajak mareresik di Pura Kentel Gumi, Desa Tusan, Banjarangkan dan obyek wisata Goa Jepang.
Suradnya mengharapkan kegitan ini tidak ada kesan perploncoan, namun menyenangkan, kegembiraan dan penanaman karakter, wawasan kebangsaan hingga tercipta kondisi sekolah yang kondusif. *nvi,wan
Suradnya mengharapkan kegitan ini tidak ada kesan perploncoan, namun menyenangkan, kegembiraan dan penanaman karakter, wawasan kebangsaan hingga tercipta kondisi sekolah yang kondusif. *nvi,wan
Komentar