Kepala Sekolah Ikut Pilkel
Gingsih Kawiasa segera mengurus izin ikut Pilkel ke Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
BANGLI, NusaBali
Kasek SMAN 2 Bangli I Wayan Gingsih Kawiasa meramaikan bursa calon Perbekel Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli. Keseriusannya dibuktikan dengan telah mengambil formulir bakal calon pada panitia pemilihan perbekel. Alasannya, desakan dan dorongan masyarakat begitu kuat menginginkannya maju sebagai calon perbekel.
Gingsih Kawiasa menduga masyarakat mendorongnya maju berdasarkan trek record dan kinerjanya. Punya pengalaman selama 25 tahun sebagai bendesa dan kepala sekolah di dua sekolah berbeda. “Cukup banyak yang mendesak agar maju dalam Pilkel nanti. Selain itu mulai ada dukungan,” ungkapnya, Rabu (17/7). Atas desakan itulah, tokoh pendidikan asal Banjar Karang Suwung Kelod ini mengaku siap maju dalam tarung Pilkel Desa Peninjoan.
Gingsih Kawiasa mengatakan, selain mendapat desakan juga ada permintaan masyarakat agar dirinya tidak maju Pilkel. Alasannya, jika dirinya maju dianggap ancaman bagi calon yang ngebet ingin menjadi perbekel. “Kalau tidak ada hal yang prinsip saya pasti maju. Saya ingin berbuat untuk kemajuan Desa Peninjoan,” tandasnya. Sebagai bentuk keseriusannya, mantan Kasek SMKN 2 Bangli sudah mengambil formulir.
Saat ini Gingsih Kawiasa masih mempersiapkan sejumlah berkas. Syarat guru PNS maju Pilkel harus mengajukan izin untuk ikut daftar sebagai calon perbekel ke Dinas Pendidikan Provinsi Bali. “Masa tugas saya berakhir pada bulan Desember nanti, untuk ikut daftar harus mendapat izin dari atasan,” ujarnya. Sejumlah nama juga disebut-sebut akan maju Pilkel Peninjoan di antaranya Dewa Nyoman Tagel (incumbent), Putu Juantara, Dewa Widagda, dan Wayan Jono.
Desa Peninjoan menaungi 15 banjar yakni Kebon Kaja, Kebon Kelod, Kebon Kangin, Dadem, Pulasari Kangin, Pulasari Kawan, Penarukan, Puraja, Manikaji, Karang Suwung Kaja, Karangsuwung Kelod, Tampuagan, Peninjoan, Payuk, dan Bengang. Jumlah pemilih 7.641 orang. *esa
Kasek SMAN 2 Bangli I Wayan Gingsih Kawiasa meramaikan bursa calon Perbekel Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli. Keseriusannya dibuktikan dengan telah mengambil formulir bakal calon pada panitia pemilihan perbekel. Alasannya, desakan dan dorongan masyarakat begitu kuat menginginkannya maju sebagai calon perbekel.
Gingsih Kawiasa menduga masyarakat mendorongnya maju berdasarkan trek record dan kinerjanya. Punya pengalaman selama 25 tahun sebagai bendesa dan kepala sekolah di dua sekolah berbeda. “Cukup banyak yang mendesak agar maju dalam Pilkel nanti. Selain itu mulai ada dukungan,” ungkapnya, Rabu (17/7). Atas desakan itulah, tokoh pendidikan asal Banjar Karang Suwung Kelod ini mengaku siap maju dalam tarung Pilkel Desa Peninjoan.
Gingsih Kawiasa mengatakan, selain mendapat desakan juga ada permintaan masyarakat agar dirinya tidak maju Pilkel. Alasannya, jika dirinya maju dianggap ancaman bagi calon yang ngebet ingin menjadi perbekel. “Kalau tidak ada hal yang prinsip saya pasti maju. Saya ingin berbuat untuk kemajuan Desa Peninjoan,” tandasnya. Sebagai bentuk keseriusannya, mantan Kasek SMKN 2 Bangli sudah mengambil formulir.
Saat ini Gingsih Kawiasa masih mempersiapkan sejumlah berkas. Syarat guru PNS maju Pilkel harus mengajukan izin untuk ikut daftar sebagai calon perbekel ke Dinas Pendidikan Provinsi Bali. “Masa tugas saya berakhir pada bulan Desember nanti, untuk ikut daftar harus mendapat izin dari atasan,” ujarnya. Sejumlah nama juga disebut-sebut akan maju Pilkel Peninjoan di antaranya Dewa Nyoman Tagel (incumbent), Putu Juantara, Dewa Widagda, dan Wayan Jono.
Desa Peninjoan menaungi 15 banjar yakni Kebon Kaja, Kebon Kelod, Kebon Kangin, Dadem, Pulasari Kangin, Pulasari Kawan, Penarukan, Puraja, Manikaji, Karang Suwung Kaja, Karangsuwung Kelod, Tampuagan, Peninjoan, Payuk, dan Bengang. Jumlah pemilih 7.641 orang. *esa
Komentar