Warga Antre Dapatkan KKS
Setiap bulan pemegang KKS akan mendapatkan bantuan pangan non tunai sebesar Rp
110 ribu.
BANGLI, NusaBali
Kantor Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli diserbu warga, Kamis (18/7). Ratusan warga rela antre untuk mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dibagikan petugas. Pembagian KKS di Kecamatan Susut sudah berlangsung sejak dua hari di lokasi yang berbeda.
Kasi Pendataan Kelembagaan dan Kemitraan Dinas Sosial Bangli Neneng Setiawati mengungkapkan, setiap bulan pemegang KKS akan mendapatkan bantuan pangan non tunai sebesar Rp 110 ribu. Penerima KKS akan menukarkan saldo pada kartu dengan beras dan telur. “Penukaran bisa dilakukan di e-warung. Saldo ditukarkan untuk beras dan telur. KKS adalah penggati program rastra,” jelas Neneng Setiawati. Penerima KKS diberikan waktu tiga bulan untuk menukarkan saldo. Diterangkan, saldo yang dikembalikan ke pemerintah bisa diajukan lagi agar kembali diterima.
Menurutnya, penerima KKS sebelumnya disurati melalui desa agar yang bersangkutan hadir di lokasi yang telah ditentukan. Desa juga melakukan pendataan untuk warga yang tercecer. “Jika ada yang tercecer akan diusulkan kembali. Begitu pula jika calon penerima dinilai sudah ada peningkatan ekonomi KKS tidak diberikan,” paparnya. Usai pembagian KKS di Kecamatan Susut akan dilanjutkan ke Kecamatan Kintamani. Kemungkinan di Kecamatan Kintamani akan berlangsung cukup lama karena jumlah desa banyak serta jaraknya cukup jauh.
Neneng Setiawati menambahkan, penerima KKS di Kecamatan Bangli sebanyak 752 penerima, Kecamatan Susut 779 penerima, Kecamatan Tembuku 876 penerima, dan Kecamatan Kintamani 1.847 penerima. “Selain KKS, rumah tangga miskin juga tercover Program Keluarga Harapan (PKH),” sebutnya. Penerima PKH di Kecamatan Bangli sebanyak 768 penerima, Kecamatan Susut 566 penerima, Kecamatan Tembuku 853 penerima, dan Kecamatan Kintamani 1.335 penerima. *esa
Kasi Pendataan Kelembagaan dan Kemitraan Dinas Sosial Bangli Neneng Setiawati mengungkapkan, setiap bulan pemegang KKS akan mendapatkan bantuan pangan non tunai sebesar Rp 110 ribu. Penerima KKS akan menukarkan saldo pada kartu dengan beras dan telur. “Penukaran bisa dilakukan di e-warung. Saldo ditukarkan untuk beras dan telur. KKS adalah penggati program rastra,” jelas Neneng Setiawati. Penerima KKS diberikan waktu tiga bulan untuk menukarkan saldo. Diterangkan, saldo yang dikembalikan ke pemerintah bisa diajukan lagi agar kembali diterima.
Menurutnya, penerima KKS sebelumnya disurati melalui desa agar yang bersangkutan hadir di lokasi yang telah ditentukan. Desa juga melakukan pendataan untuk warga yang tercecer. “Jika ada yang tercecer akan diusulkan kembali. Begitu pula jika calon penerima dinilai sudah ada peningkatan ekonomi KKS tidak diberikan,” paparnya. Usai pembagian KKS di Kecamatan Susut akan dilanjutkan ke Kecamatan Kintamani. Kemungkinan di Kecamatan Kintamani akan berlangsung cukup lama karena jumlah desa banyak serta jaraknya cukup jauh.
Neneng Setiawati menambahkan, penerima KKS di Kecamatan Bangli sebanyak 752 penerima, Kecamatan Susut 779 penerima, Kecamatan Tembuku 876 penerima, dan Kecamatan Kintamani 1.847 penerima. “Selain KKS, rumah tangga miskin juga tercover Program Keluarga Harapan (PKH),” sebutnya. Penerima PKH di Kecamatan Bangli sebanyak 768 penerima, Kecamatan Susut 566 penerima, Kecamatan Tembuku 853 penerima, dan Kecamatan Kintamani 1.335 penerima. *esa
Komentar