Pendaftar Jalur Miskin Hanya 7 Siswa
NEM tertinggi IPA yang diterima di Smasta 385,00 dan terendah 324,50 sedangkan IPS tertinggi 366,50 dan terendah 251,00.
PPDB di SMAN 1 Tabanan
TABANAN, NusaBali
SMAN 1 Tabanan yang ditunjuk sebagai sekolah model telah menutup Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2016 secara online sejak Rabu (15/6). Sebagai sekolah model, SMAN 1 Tabanan (Smasta) mendapat jatah 320 siswa atau membuka 10 kelas dengan masing-masing 32 siswa per kelas. Pendaftaran diterima melalui tiga jalur masing-masing nem sebanyak 60 persen, prestasi 20 persen, dan siswa miskin 20 persen. Dari jatah 20 persen siswa miskin itu, jumlah pendaftarnya hanya 7 orang.
Salah seorang anggota Panitia PPDB Smasta, Nyoman Suta Wijaya mengatakan hingga Jumat (17/6) jumlah pendaftar jalur miskin baru 7 orang atau 10,94 persen dari jatah 64 orang. Calon siswa baru dari jalur siswa miskin itu telah diverifikasi hingga ke tempat tinggalnya. Termasuk diawasi Komisi IV DPRD Tabanan dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tabanan. “Sampai pukul 12.00 ini (kemarin, red) pendaftar calon siswa miskin hanya 7 orang,” jelas Suta.
Guru asal Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini enggan membeberkan berapa jumlah calon siswa baru yang terdaftar secara online. Pendaftaran via online sejak tanggal 13 Juni itu telah ditutup pada tanggal 15 Juni 2016. Calon siswa baru yang melamar jalur prestasi telah dihadirkan untuk verifikasi pada Kamis (16/6). Banyak di antara siswa pelamar jalur prestasi yang berguguran akibat piagam penghargaan yang dimiliki bukan keluaran atau perlombaan digelar Dinas Pendidikan maupun Dinas Pendidikan Tinggi (Dikti). Ia pun memastikan kuota siswa berprestasi total terpakai. Sementara jatah jalur siswa miskin akan dibawa ke calon siswa baru yang melamar dengan NEM.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tabanan, Putu Santika saat dikonfirmasi mengatakan, dari 7 siswa kurang mampu itu, 1 orang di antaranya yatim piatu. “Siswa yatim piatu wajib diterima dengan membawa surat keterangan dari Perbekel setempat,” ungkap Santika. Dari jatah 64 siswa (20 persen) jalur miskin yang terpakai 7, maka sebanyak 57 sisisanya dibawa ke jalur NEM. Pejabat asal Banjar Tanah Pegat, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan ini menambahkan, dari 20 persen (64) jatah jalur prestasi, yang lolos hanya 56 orang. Sisa kuota sebanyak 8 siswa dibawa ke jalur NEM. Jadi di jalur nem yang semestinya menerima 192 siswa (60 persen dari 320 siswa) bertambah lagi 65 siswa. 7 k21
TABANAN, NusaBali
SMAN 1 Tabanan yang ditunjuk sebagai sekolah model telah menutup Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2016 secara online sejak Rabu (15/6). Sebagai sekolah model, SMAN 1 Tabanan (Smasta) mendapat jatah 320 siswa atau membuka 10 kelas dengan masing-masing 32 siswa per kelas. Pendaftaran diterima melalui tiga jalur masing-masing nem sebanyak 60 persen, prestasi 20 persen, dan siswa miskin 20 persen. Dari jatah 20 persen siswa miskin itu, jumlah pendaftarnya hanya 7 orang.
Salah seorang anggota Panitia PPDB Smasta, Nyoman Suta Wijaya mengatakan hingga Jumat (17/6) jumlah pendaftar jalur miskin baru 7 orang atau 10,94 persen dari jatah 64 orang. Calon siswa baru dari jalur siswa miskin itu telah diverifikasi hingga ke tempat tinggalnya. Termasuk diawasi Komisi IV DPRD Tabanan dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tabanan. “Sampai pukul 12.00 ini (kemarin, red) pendaftar calon siswa miskin hanya 7 orang,” jelas Suta.
Guru asal Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini enggan membeberkan berapa jumlah calon siswa baru yang terdaftar secara online. Pendaftaran via online sejak tanggal 13 Juni itu telah ditutup pada tanggal 15 Juni 2016. Calon siswa baru yang melamar jalur prestasi telah dihadirkan untuk verifikasi pada Kamis (16/6). Banyak di antara siswa pelamar jalur prestasi yang berguguran akibat piagam penghargaan yang dimiliki bukan keluaran atau perlombaan digelar Dinas Pendidikan maupun Dinas Pendidikan Tinggi (Dikti). Ia pun memastikan kuota siswa berprestasi total terpakai. Sementara jatah jalur siswa miskin akan dibawa ke calon siswa baru yang melamar dengan NEM.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tabanan, Putu Santika saat dikonfirmasi mengatakan, dari 7 siswa kurang mampu itu, 1 orang di antaranya yatim piatu. “Siswa yatim piatu wajib diterima dengan membawa surat keterangan dari Perbekel setempat,” ungkap Santika. Dari jatah 64 siswa (20 persen) jalur miskin yang terpakai 7, maka sebanyak 57 sisisanya dibawa ke jalur NEM. Pejabat asal Banjar Tanah Pegat, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan ini menambahkan, dari 20 persen (64) jatah jalur prestasi, yang lolos hanya 56 orang. Sisa kuota sebanyak 8 siswa dibawa ke jalur NEM. Jadi di jalur nem yang semestinya menerima 192 siswa (60 persen dari 320 siswa) bertambah lagi 65 siswa. 7 k21
1
Komentar