Desa Sanur Kaja Dinilai Tim Verifikasi Pusat
Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Nasional
DENPASAR, NusaBali
Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar menjadi duta Bali di tingkat nasional dan dinilai oleh Tim Pusat karena sudah masuk nominasi lima besar Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Regional II Jawa-Bali di Wantilan Pura Dalem Kedewatan, Desa Sanur Kaja, Jumat (19/7).
Tim Verifikasi Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional yang dipimpin Kiki Sukirno ini diterima dan disambut Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar, Nyonya Antari Jaya Negara dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ny Kerti Rai Iswara, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kota Denpasar Made Toya dan segenap pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
Kiki Sukirno mengatakan, tugas tim ini adalah untuk mengklarifikasi dan mencocokkan kesesuaian antara jawaban, instrument, penilaian dan data yang telah dikirimkan kepada tim evaluasi dengan data real yang ada di lapangan.
Adapun penilaian lomba ini dilaksanakan dalam lima tahapan, yakni meliputi penilaian administrasi, klarifikasi lapangan, pemaparan hasil klarifikasi, pemaparan calon juara lomba, dan penetapan juara regional. “Dan saya harapkan Desa Sanur tidak bangga sampai masuk lima besar Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Regional II Jawa-Bali tahun 2019 saja, melainkan bisa terus maju sampai menjadi juara, dikarenakan Desa Sanur Kaja ini memiliki banyak potensi disegala aspek bidang ekonomi sosial budaya dan kesehatan masyarakat serta pariwisata, ” ungkap Kiki.
Perbekel Sanur Kaja I Made Sudana mengatakan, desa yang dipimpinnya ini memiliki beberapa inovasi seperti tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penanganan Anjing di wilayah Sanur Kaja, Program Dharma yang bertujuan untuk mengontrol dan membasmi penyakit rabies. Pemerintah Desa Sanur Kaja juga bekerjasama dengan Gringgo di bidang Pengelolaan Sampah berbasis Teknologi (Desa Digital = DEDI). “Gringgo adalah Jasa layanan pengangkutan sampah. Dari aplikasi Gringgo juga bisa membuat penggunanya dapat memantau secara real time mengenai proses pengangkutan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir dan pendauran ulang,’’ ujarnya
Desa Sanur Kaja menuju Desa Layak Anak ( DELA ) serta sebagai PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang terbentuk sejak bulan Maret Tahun 2018. Tidak hanya itu Sanur Kaja juga memiliki Inovasi Desa Form Online tentang alur penanganan atau pengaduan kasus kekerasan pada anak. Sanur Kaja juga memiliki banyak potensi dan produk unggulan dalam memajukan sumber daya manusia. *
Tim Verifikasi Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional yang dipimpin Kiki Sukirno ini diterima dan disambut Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar, Nyonya Antari Jaya Negara dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ny Kerti Rai Iswara, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kota Denpasar Made Toya dan segenap pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
Kiki Sukirno mengatakan, tugas tim ini adalah untuk mengklarifikasi dan mencocokkan kesesuaian antara jawaban, instrument, penilaian dan data yang telah dikirimkan kepada tim evaluasi dengan data real yang ada di lapangan.
Adapun penilaian lomba ini dilaksanakan dalam lima tahapan, yakni meliputi penilaian administrasi, klarifikasi lapangan, pemaparan hasil klarifikasi, pemaparan calon juara lomba, dan penetapan juara regional. “Dan saya harapkan Desa Sanur tidak bangga sampai masuk lima besar Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Regional II Jawa-Bali tahun 2019 saja, melainkan bisa terus maju sampai menjadi juara, dikarenakan Desa Sanur Kaja ini memiliki banyak potensi disegala aspek bidang ekonomi sosial budaya dan kesehatan masyarakat serta pariwisata, ” ungkap Kiki.
Perbekel Sanur Kaja I Made Sudana mengatakan, desa yang dipimpinnya ini memiliki beberapa inovasi seperti tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penanganan Anjing di wilayah Sanur Kaja, Program Dharma yang bertujuan untuk mengontrol dan membasmi penyakit rabies. Pemerintah Desa Sanur Kaja juga bekerjasama dengan Gringgo di bidang Pengelolaan Sampah berbasis Teknologi (Desa Digital = DEDI). “Gringgo adalah Jasa layanan pengangkutan sampah. Dari aplikasi Gringgo juga bisa membuat penggunanya dapat memantau secara real time mengenai proses pengangkutan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir dan pendauran ulang,’’ ujarnya
Desa Sanur Kaja menuju Desa Layak Anak ( DELA ) serta sebagai PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang terbentuk sejak bulan Maret Tahun 2018. Tidak hanya itu Sanur Kaja juga memiliki Inovasi Desa Form Online tentang alur penanganan atau pengaduan kasus kekerasan pada anak. Sanur Kaja juga memiliki banyak potensi dan produk unggulan dalam memajukan sumber daya manusia. *
1
Komentar