Trauma Healing untuk Siswa SDN 1 Ungasan
Mereka yang mengikuti terapi healing ini adalah siswa SDN I Ungasan yang memang terdampak paling parah akibat gempa.
Pemulihan Trauma Bagi Siswa yang Terdampak Gempa
MANGUPURA, NusaBali
Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Badung bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Badung memberikan trauma healing massal kepada siswa SD Negeri I Ungasan yang mengalami shock pasca gempa bumi. Terapi yang digelar di Wantilan Dirga Laba Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan ini dihadiri 229 siswa dan 19 guru. Diharapkan, dengan adanya terapi tersebut, bisa menekan trauma para siswa pasca gempa bumi yang mengguncang Nusa Dua, Selasa (16/7) lalu.
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari, mengungkap terapi healing ini salah satu upaya untuk menghilangkan atau menekan trauma pasca kejadian gempa bumi magnitude 5,8 yang mengguncang Nusa Dua. Apalagi, yang mengikuti terapi healing ini adalah siswa SDN I Ungasan yang memang terdampak paling parah akibat gempa. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, BPBD menggandeng instansi lain, seperti P2TP2A Kabupaten Badung dan Puspaga Kabupaten Badung. "Ini memang kita inisiasi untuk mengurangi dampak trauma dari kejadian beberapa hari lalu. Karena ini yang terparah dan anak-anak memang sangat ketakutan dan panik. Makanya, kita harus ambil tindakan cepat untuk terapi ini," terang dr Ermy yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/7) sore.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 10.30 Wita. Para siswa sangat antusias dengan kegiatan itu. "Tentu harapan utama dari terapi ini kan agar siswa-siswi ini kembali ceria seperti dulu lagi,"urainya. Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SDN I Ungasan, Ni Made Asri, mengapresiasi kegiatan terapi healing yang diberikan oleh tim gabungan itu. Menurut dia, wacana pemberian terapi healing ini memang sudah ada sejak kejadian gempa, kemudian SDN I Ungasan bersurat ke instansi terkait untuk menyelenggarakan terapi. Sehingga, langsung direspon dan diselenggarakan pada, Sabtu pagi ini.
"Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini, terus terang pasca kejadian murid kita memang shock berat. Nah, dengan kegiatan ini, diharapkan kondisi mereka kembali seperti semula lagi," katanya. Terkait siswa yang hadir, Kasek Ni Made Asri mengakui tidak keseluruhan bisa hadir dalam kegiatan itu, karena berbagai faktor, namun sebagian besar hadir mengikuti terapi massal itu.
Sebelumnya diberitakan gempa berkekuatan magnitude 6 yang kemudian direvisi magnitude 5,8 mengguncang kawasan wisata Nusa Dua, Keca-matan Kuta Selatan, Badung, Selasa (16/7) pagi. Akibat gempamenyebabkan 3 korban luka, selain merusak sejumlah bangunan dan longsor tebing. Korban luka tertimpa genting jatuh semuanya dari SDN 1 Ungasan, Desa Ungasan. Pasca gempa, seluruh siswa SDN 1 Ungasan diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena bangunan sekolahnya rusak. *dar
Komentar