Bantuan Perbaikan Rumah Terdampak Bencana Siap Dicairkan
Bantuan perbaikan rumah terdampak bencana di Buleleng melalui dana bansos tidak direncanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali sudah siap dicairkan.
SINGARAJA, NusaBali
Di Buleleng terdata ada 120 unit rumah dan satu unit fasilitas umum yang tercover dalam bansos itu. Seluruh penerima saat ini tinggal menunggu penandatanganan kuitansi sebelum dana dicairkan ke rekening masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, dihubungi Minggu (21/7) kemarin, menjelaskan, sebelumnya pihaknya memang mengusulkan bantuan perbaikan rumah terdampak bencana melalui assesment BPBD Buleleng. Dari seratusan total penerima yang terdata, 94 rumah di antaranya adalah korban gempa Lombok yang juga berdampak di sejumlah wilayah Buleleng pada tanggal 5 Agustus 2018. Puluhan rumah yang mengalami kerusakan itu tersebar di sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Buleleng, Kubutambahan dan Sawan.
Sedangkan sebanyak 26 unit lainnya termasuk satu fasilitas umum berupa saluran irigasi subak yang rusak akibat berbagai macam bencana terjadi antara bulan November 2018 sampai dengan Maret 2019. “Saat ini tinggal menunggu pencairan, tetapi sebelumnya akan dilakukan penandatanganan kuitansi untuk kelengkapan administrasi BPBD Provinsi. Nanti penerima akan dikumpulkan di sini (Kantor BPBD Buleleng, red),” kata Suadnyana.
Dari total pengajuan dana perbaikan dampak bencana itu seluruhnya mencapai Rp 769 juta. Jumlah bantuan perbaikan pada bangunan terdampak bencana disebut Suadnyana sangat beragam, disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. “Kalau rumah itu kisarannya terendah Rp 5 juta, tertinggi Rp 15 juta, kalau yang fasilitas umum itu yang Rp 20 juta, ini disesuaikan dengan kerusakan,” imbuh dia.
Bansos yang diberikan nantinya akan dikelola swadaya oleh masing-masing penerima. Mantan Kasat Pol PP Buleleng itu juga berharao, dana bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sehingga bencana yang dialami oleh masyarakat yang terdampak dapat memperingan beban material untuk mengembalikan bangunan mereka yang rusak. *k23
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, dihubungi Minggu (21/7) kemarin, menjelaskan, sebelumnya pihaknya memang mengusulkan bantuan perbaikan rumah terdampak bencana melalui assesment BPBD Buleleng. Dari seratusan total penerima yang terdata, 94 rumah di antaranya adalah korban gempa Lombok yang juga berdampak di sejumlah wilayah Buleleng pada tanggal 5 Agustus 2018. Puluhan rumah yang mengalami kerusakan itu tersebar di sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Buleleng, Kubutambahan dan Sawan.
Sedangkan sebanyak 26 unit lainnya termasuk satu fasilitas umum berupa saluran irigasi subak yang rusak akibat berbagai macam bencana terjadi antara bulan November 2018 sampai dengan Maret 2019. “Saat ini tinggal menunggu pencairan, tetapi sebelumnya akan dilakukan penandatanganan kuitansi untuk kelengkapan administrasi BPBD Provinsi. Nanti penerima akan dikumpulkan di sini (Kantor BPBD Buleleng, red),” kata Suadnyana.
Dari total pengajuan dana perbaikan dampak bencana itu seluruhnya mencapai Rp 769 juta. Jumlah bantuan perbaikan pada bangunan terdampak bencana disebut Suadnyana sangat beragam, disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. “Kalau rumah itu kisarannya terendah Rp 5 juta, tertinggi Rp 15 juta, kalau yang fasilitas umum itu yang Rp 20 juta, ini disesuaikan dengan kerusakan,” imbuh dia.
Bansos yang diberikan nantinya akan dikelola swadaya oleh masing-masing penerima. Mantan Kasat Pol PP Buleleng itu juga berharao, dana bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sehingga bencana yang dialami oleh masyarakat yang terdampak dapat memperingan beban material untuk mengembalikan bangunan mereka yang rusak. *k23
1
Komentar