Siswi SMPN 1 Bangli Melenggang ke FLS Nasional
Siswa SMPN 1 Bangli, Komang Lidya Tirtha Paramayani, melenggang ke ajang Festival Literasi Sekolah (FLS) SMP tingkat nasional 2019.
BANGLI, NusaBali
Komang Lidya mewakili Bali dalam cabang lomba menulis esai. Siswi asal Banjar/Kelurahan Kubu, Bangli ini akan melawan 33 perwakilan dari masing-masing provinsi. Sebelum keberangkatanya, Komang Lidya terus dibina oleh pihak sekolah.
Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengungkapkan jika anak didiknya Komang Lidya lolos ke FLS tingkat nasional dalam cabang lomba menulis esai. Dalam ajang FLS ini Komang Lidya yang duduk di kelas IX mengangkat judul ‘Pelestarian Hutan Bambu di Desa Adat Penglipuran sebagai Upaya Mengurangi Dampak Global Warming’.
Komang Lidya yang merupakan putri dari Kepala Badan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli, I Gede Suryawan dan Kabag Ekonomi Setda Bangli, Ni Luh Ketut Wardani ini merupakan salah satu siswa berprestasi di SMPN 1 Bangli. “Komang Lidya merupakan siswa teladan, bahkan sekarang masih menjabat ketua OSIS,” kata Widiana Sandhi, Minggu (21/7).
Widiana Sandhi menjelaskan, proses anak didiknya bisa menjadi perwakilan Bali berawal saat pihak sekolah mendapat surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, terkait pelaksanaan FLS. Dalam ajang FLS ada lima cabang yang dilombakan, meliputi lomba cipta cerpen, lomba cipta puisi, lomba story telling, lomba berpantun dan lomba menulis esai. "Akhirnya kami mengikuti cabang lomba menulis esai. Naskahnya pun langsung dikirim. Penilai langsung dari pusat. Tentunya ajang ini diikuti oleh seluruh sekolah. Beberapa siswa dari beberapa kabupaten di Bali juga lolos di beberapa cabang lomba lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, sekitar tiga hari lalu pihaknya mendapat surat keputusan dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, salah satu siswa SMPN 1 Bangli masuk finalis dalam cabang lomba menulis esai. "Sejatinya kami mengirim tiga orang siswa, meliputi lomba cipta puisi dan cipta cerpen, dan menulis esai. Namun hanya satu siswa saja yang lolos. Meski demikian ini menjadi angin segar bagi kami di tengah krisis prestasi. Tentu kami akan berusaha untuk menampilkan yang terbaik," ujarnya.
Widiana Sandhi menyebutkan, untuk ajang FLS akan dipusatkan di Jakarta pada 25-29 Juli mendatang. “Nanti di sana (Jakarta) siswa kami akan mempersentasikan esai yang ditulisnya,” ujarnya seraya mengatakan dalam presentasi tersebut akan diuji sejauh mana pemahaman siswa terkait topik yang diangkat. Kemudian untuk keberangkatanya ke Jakarta Komang Lidya akan didampingi oleh guru Pembina, I Dewa Gede Artawaan. Diakui, sebelum keberangkatan, Komang Lidya kembali dibina untuk memantapkan diri.
“Akan langsung didampingi oleh pembinanya, tentu ini menjadi prestasi bagi pembinanya, yang bisa mengantarkan siswanya ke ajang nasional,” sebut kasek asal Kelurahan Kawan ini. Diakui, SMPN 1 Bangli memiliki ekstra karya ilmiah remaja dan jurnalistik. Ekstra ini bisa mewadahi siswa seperti Komang Lidya, dan siswa lainya. *esa
Komang Lidya mewakili Bali dalam cabang lomba menulis esai. Siswi asal Banjar/Kelurahan Kubu, Bangli ini akan melawan 33 perwakilan dari masing-masing provinsi. Sebelum keberangkatanya, Komang Lidya terus dibina oleh pihak sekolah.
Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengungkapkan jika anak didiknya Komang Lidya lolos ke FLS tingkat nasional dalam cabang lomba menulis esai. Dalam ajang FLS ini Komang Lidya yang duduk di kelas IX mengangkat judul ‘Pelestarian Hutan Bambu di Desa Adat Penglipuran sebagai Upaya Mengurangi Dampak Global Warming’.
Komang Lidya yang merupakan putri dari Kepala Badan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli, I Gede Suryawan dan Kabag Ekonomi Setda Bangli, Ni Luh Ketut Wardani ini merupakan salah satu siswa berprestasi di SMPN 1 Bangli. “Komang Lidya merupakan siswa teladan, bahkan sekarang masih menjabat ketua OSIS,” kata Widiana Sandhi, Minggu (21/7).
Widiana Sandhi menjelaskan, proses anak didiknya bisa menjadi perwakilan Bali berawal saat pihak sekolah mendapat surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, terkait pelaksanaan FLS. Dalam ajang FLS ada lima cabang yang dilombakan, meliputi lomba cipta cerpen, lomba cipta puisi, lomba story telling, lomba berpantun dan lomba menulis esai. "Akhirnya kami mengikuti cabang lomba menulis esai. Naskahnya pun langsung dikirim. Penilai langsung dari pusat. Tentunya ajang ini diikuti oleh seluruh sekolah. Beberapa siswa dari beberapa kabupaten di Bali juga lolos di beberapa cabang lomba lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, sekitar tiga hari lalu pihaknya mendapat surat keputusan dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, salah satu siswa SMPN 1 Bangli masuk finalis dalam cabang lomba menulis esai. "Sejatinya kami mengirim tiga orang siswa, meliputi lomba cipta puisi dan cipta cerpen, dan menulis esai. Namun hanya satu siswa saja yang lolos. Meski demikian ini menjadi angin segar bagi kami di tengah krisis prestasi. Tentu kami akan berusaha untuk menampilkan yang terbaik," ujarnya.
Widiana Sandhi menyebutkan, untuk ajang FLS akan dipusatkan di Jakarta pada 25-29 Juli mendatang. “Nanti di sana (Jakarta) siswa kami akan mempersentasikan esai yang ditulisnya,” ujarnya seraya mengatakan dalam presentasi tersebut akan diuji sejauh mana pemahaman siswa terkait topik yang diangkat. Kemudian untuk keberangkatanya ke Jakarta Komang Lidya akan didampingi oleh guru Pembina, I Dewa Gede Artawaan. Diakui, sebelum keberangkatan, Komang Lidya kembali dibina untuk memantapkan diri.
“Akan langsung didampingi oleh pembinanya, tentu ini menjadi prestasi bagi pembinanya, yang bisa mengantarkan siswanya ke ajang nasional,” sebut kasek asal Kelurahan Kawan ini. Diakui, SMPN 1 Bangli memiliki ekstra karya ilmiah remaja dan jurnalistik. Ekstra ini bisa mewadahi siswa seperti Komang Lidya, dan siswa lainya. *esa
Komentar