KESDM-Jepang Kembangkan Pembangkit Listrik di Bali Utara
Kementerian ESDM melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Badan Litbang ESDM bersama Saga University, Jepang, akan mengembangkan proyek percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Ocean Thermal Energy Conversion (PLT OTEC) dengan kapasitas 5 MW di perairan Bali utara.
SINGARAJA, NusaBali
"Pembahasan telah kami lakukan bersama Deputi Direktur Ocean of Energy, Saga University, Jepang, Yasuyuki Ikegami di Jakarta 27 Juni kemarin. Saga University menyampaikan usulan pemilihan lokasi ini berdasarkan hasil penelitian P3GL di perairan Bali utara," ujar Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana pekan lalu.
Tim Saga University dan Badan Litbang ESDM telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk menyampaikan rencana kerja sama pengembangan pilot plant dan meminta dukungan untuk pelaksanaan kerja sama tersebut.
OTEC sendiri merupakan bagian dari energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis.
Teknologi OTEC selain menghasilkan pembangkit listrik, juga menghasilkan beberapa produk yaitu lithium, hidrogen, air mineral, pengembangan aquacultur, portable water. Potensi OTEC di perairan Indonesia diprediksi bisa menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Setelah dipetakan bahwa di Indonesia bagian timur memiliki nilai perbedaan temperatur yang lebih besar antara lain perairan Bali utara dengan perbedaan lebih besar dari 20 derajat dibanding Indonesia bagian barat.
Perairan Bali utara termasuk dalam wilayah Kabupaten Singaraja Provinsi Bali, daerah ini telah lama dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi industri pariwisata cukup baik, sedangkan sektor kelautan relatif lebih kecil. Perlu diketahui, untuk Pulau Bali saat ini pertumbuhan konsumsi listriknya membutuhkan tambahan pasokan energi listrik sebesar 3.000 MW.
Hasil penelitian OTEC P3GL di Bali Utara menunjukkan perbedaan temperatur lebih dari 20 derajat pada kedalaman laut 500 hingga 1.000 meter dengan permukaan (10 meter). Pada kondisi ini pembangkit listrik dapat menghasilkan listrik dari konversi panas laut yang menghasilkan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin.
TOTEC Saga University telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, sebagai upaya percepatan agar Pemerintah Jepang dapat menjadikan Indonesia sebagai lokasi untuk pembangun proyek percontohan OTEC.*ant
Tim Saga University dan Badan Litbang ESDM telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk menyampaikan rencana kerja sama pengembangan pilot plant dan meminta dukungan untuk pelaksanaan kerja sama tersebut.
OTEC sendiri merupakan bagian dari energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis.
Teknologi OTEC selain menghasilkan pembangkit listrik, juga menghasilkan beberapa produk yaitu lithium, hidrogen, air mineral, pengembangan aquacultur, portable water. Potensi OTEC di perairan Indonesia diprediksi bisa menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Setelah dipetakan bahwa di Indonesia bagian timur memiliki nilai perbedaan temperatur yang lebih besar antara lain perairan Bali utara dengan perbedaan lebih besar dari 20 derajat dibanding Indonesia bagian barat.
Perairan Bali utara termasuk dalam wilayah Kabupaten Singaraja Provinsi Bali, daerah ini telah lama dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi industri pariwisata cukup baik, sedangkan sektor kelautan relatif lebih kecil. Perlu diketahui, untuk Pulau Bali saat ini pertumbuhan konsumsi listriknya membutuhkan tambahan pasokan energi listrik sebesar 3.000 MW.
Hasil penelitian OTEC P3GL di Bali Utara menunjukkan perbedaan temperatur lebih dari 20 derajat pada kedalaman laut 500 hingga 1.000 meter dengan permukaan (10 meter). Pada kondisi ini pembangkit listrik dapat menghasilkan listrik dari konversi panas laut yang menghasilkan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin.
TOTEC Saga University telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, sebagai upaya percepatan agar Pemerintah Jepang dapat menjadikan Indonesia sebagai lokasi untuk pembangun proyek percontohan OTEC.*ant
Komentar