Alumni SMP Dwijati Sumbangkan 386 Paket Sembako
Alumni SMP Dwijati Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, angkatan pertama tahun 1974 sumbangkan 386 paket sembako kepada warga kurang mampu.
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 35 paket disumbangkan di Desa Sukadana, selebihnya tersebar di tujuh titik, Minggu (28/7). Khusus bantuan sembako di Desa Sukadana disumbangkan alumnus SMP Dwijati, I Wayan Sudarsana. Bantuan itu ditujukan kepada warga yang tersebar di Banjar Bukit, Banjar Karangsari, Banjar Kayuaya, Banjar Lebah, Banjar Mekar Sari, Banjar Nusu, Banjar Tigaron, dan Banjar Tigaron Kangin.
Setiap paket sembako berisikan 5 kilogram beras, kopi, gula, dan satu botol minyak goreng. “Awalnya kami berkoordinasi dengan para alumnus SMP Dwijati, mereka sepakat mengumpulkan dana dan sumbangkan sembaki kepada warga kurang mampu,” ungkap I Made Putu Kawi Suardana selaku panglingsir alumni SMP Dwijati didampingi Ketua I Gede Suadi, Sekretaris Ni Made Tirta Noprianti, dan Bendahara Ni Nyoman Somiarsi. Menurut Kawi Suardana, SMP Dwijati sangat berjasa. Sebab sebelum ada SMP negeri di Kecamatan Kubu, SMP Dwijati satu-satunya sekolah SMP sehingga lulusan SMP Dwijati banyak yang sukses. “Kami sumbang sembako tiap merayakan Galungan dan Nyepi,” katanya.
Perbekel Desa Sukadana, I Gede Suardana mengapresiasi kegiatan sosial yang digelar alumni SMP Dwijati. Apalagi kegiatan tersebut langsung menyentuh kepentingan masyarakat yang memiliki persoalan sosial. Terutama lansia yang tidak lagi bisa bekerja karena secara fisik tidak lagi kuat bekerja sehingga membutuhkan bantuan sembako. “Kami juga punya program membantu lansia berupa paket sembako, hanya saja dana yang tersedia sangat terbatas sehingga bantuan disalurkan kepada warga yang benar-benar kurang mampu. Jadinya sangat selektif menyalurkan bantuan kepada warga,” kata Suardana.
Selama Mei 2019 telah menyalurkan bantuan 29 paket sembako di tiap banjar, tersebar di delapan banjar. Berarti sebanyak 232 paket sembako yang dibagikan. Sedangkan bantuan sembako dilakukan alumni SMP Dwijati, selain masyarakat Desa Sukadana, juga menyasar Desa Tianyar Tengah dan Desa Tianyar Timur. Di dua desa tersebut hanya menyerahkan bantuan sebanyak 36 paket sembako. *k16
Setiap paket sembako berisikan 5 kilogram beras, kopi, gula, dan satu botol minyak goreng. “Awalnya kami berkoordinasi dengan para alumnus SMP Dwijati, mereka sepakat mengumpulkan dana dan sumbangkan sembaki kepada warga kurang mampu,” ungkap I Made Putu Kawi Suardana selaku panglingsir alumni SMP Dwijati didampingi Ketua I Gede Suadi, Sekretaris Ni Made Tirta Noprianti, dan Bendahara Ni Nyoman Somiarsi. Menurut Kawi Suardana, SMP Dwijati sangat berjasa. Sebab sebelum ada SMP negeri di Kecamatan Kubu, SMP Dwijati satu-satunya sekolah SMP sehingga lulusan SMP Dwijati banyak yang sukses. “Kami sumbang sembako tiap merayakan Galungan dan Nyepi,” katanya.
Perbekel Desa Sukadana, I Gede Suardana mengapresiasi kegiatan sosial yang digelar alumni SMP Dwijati. Apalagi kegiatan tersebut langsung menyentuh kepentingan masyarakat yang memiliki persoalan sosial. Terutama lansia yang tidak lagi bisa bekerja karena secara fisik tidak lagi kuat bekerja sehingga membutuhkan bantuan sembako. “Kami juga punya program membantu lansia berupa paket sembako, hanya saja dana yang tersedia sangat terbatas sehingga bantuan disalurkan kepada warga yang benar-benar kurang mampu. Jadinya sangat selektif menyalurkan bantuan kepada warga,” kata Suardana.
Selama Mei 2019 telah menyalurkan bantuan 29 paket sembako di tiap banjar, tersebar di delapan banjar. Berarti sebanyak 232 paket sembako yang dibagikan. Sedangkan bantuan sembako dilakukan alumni SMP Dwijati, selain masyarakat Desa Sukadana, juga menyasar Desa Tianyar Tengah dan Desa Tianyar Timur. Di dua desa tersebut hanya menyerahkan bantuan sebanyak 36 paket sembako. *k16
1
Komentar