Berpura-pura Belanja, Komplotan WNA Hipnotis Penjaga Toko, Gondol Rp 8 Juta
Tiga warga negara asing (WNA) asal Iran dan Pakistan ditangkap setelah berkomplot melakukan kejahatan hipnotis.
TABANAN, NusaBali
Sehari sebelum diringkus polisi di kawasan Kuta, Badung, Senin (29/7), ketiga pelaku yakni Reza Ghanaati Pour, 26 (asal Iran/sebagai ekseku-tor), Seyed Ali Mirsshhrez, 49 (asal Iran/sebagai sopir), dan Reza Hussain, 25 (asal Pakistan/sebagai pengawas situasi) sempat memperdaya penjaga Toko UD Sari Nadi di Banjar Baturiti Kaja, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Ni Made Putri Artyani, 25, dengan pura-pura belanja.
Aksi komplotan WNA melakukan tindak kejahatan hipnotis ini terekam kamera CCTV di Toko UD Sari Nadi, hingga kemudian viral melalui media sosial. Dalam rekaman CCTV, dua pelaku terlihat menyeberang jalan, lalu masuk ke toko. Tiba di dalam toko, satu pelaku yang memakai jaket langsung berkomunikasi dengan korban Ni Made Putri Artyani. Sedangkan satu pelaku lainnya yang memakai baju kaos warna putih, mengawasi di luar toko.
Ternyata, mereka berpura-pura membeli bawang di toko tersebut. Setelah negosiasi cukup alot, kemudian seorang pelaku tampak mengambil uang dalam laci toko di mana korban Made Putri Artyani saat itu ada di sampingnya. Setelah berhasil mengambil uang, kedua pelaku langsung keluar toko. Sementara korban yang masih dalam pengaruh hipnotis, bahkan sempat mengantarnya sampai di depan toko.
Menurut pengakuan korban Made Putri Artyani, peristiwa hipnotis yang menimpa dirinya di Toko UD Sari Nadi Baturiti ini terjadi Minggu (28/7) sore sekitar pukul 15.30 Wita. Saat itu, korban jaga toko sendirian di tempat usaha milik I Wayan Arsana tersebut.
Korban Putri Artyani sendiri awalnya menolak permintaan pelaku untuk membeli bawang merah, karena barang dagangannya sudah laku. Pelaku Reza Ghanaati Pour kemudian minta membeli bawang putih 1 kilogram. Sedangkan rekannya, Reza Hussain, mengawasi di luar toko.
Saat itu, pelaku Reza Ghanaati Pour membeli bawang merah dan membayar kepada korban sebesar Rp 120.000. Selanjutnya, korban Putri Artyani mengembalikan uang Rp 70.000, karena 1 kilogram bawang putih harganya cuma Rp 50.000. Habis itu, Reza Ghanaati mengipaskan uang ke arah mata, hingga korban Putri Artyani langsung tak ingat apa pun karena dalam pengaruh hipnotis.
Korban baru sadar setelah pundaknya ditepuk oleh I Komang Partana, sopir toko yang baru datang usai mengirim wortel. Sopir Komang Partana kemudian meminta korban untuk mengecek uang setoran. Korban yang mendadak sadar pun langsung memeriksa laci toko. Ternyata, uang di laci mulanya berjumlah Rp 20 juta, sudah berkurang jauh. Sebanyak Rp 8,37 juta di antaranya telah dibawa kabur komplotan WNA hipnotis.
"Kejadian ini kemudian saya laporkan ke bos (pemilik toko, Wayan Arsana). Selanjutnya, bos yang melaporkan ke Polsek Baturiti," ungkap korban Putri Artyani, Senin kemarin. Menurut Putri Artyani, dirinya sudah 3 tahun bekerja di Toko UD Sari Nadi Baturiti, baru pertama kali mengalami peristiwa seperti ini. “Saya tidak menduga akan menjadi korban hiptonitis,” keluhnya.
Sementara itu, jajaran Polsek Baturiti langsung bergerak mengejar pelaku setelah mendapat laporan. Polisi berhasil mengenali ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV. Terungkap, komplotan WNA ini beraksi dengan naik mobil Avansa silver L 1726 QM. Berkat bekerja sama dengan Polsek Kuta, jajaran Polsek Baturiti berhasil meringkus tiga WNA penjahat hipnotis di kawasan Kuta, Badung, Senin kemarin. Pelaku pun diamankan ke Mapolres Tabanan.
Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Made Prama, enggan bicara panjang lebar soal penangkapan tiga WNA pelaku kejahatan hipnotis tersebut. Menurut AKP Made Prama, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga WNA asal Iran dan Pakistan ini. “Ketiganya sudah berhasil diamankan di Polres Tabanan berikut barang buktinya,” tegas AKP Made Prama saat dikonfirmasi di Mapolres Tabanan, Senin kemarin. *des
Aksi komplotan WNA melakukan tindak kejahatan hipnotis ini terekam kamera CCTV di Toko UD Sari Nadi, hingga kemudian viral melalui media sosial. Dalam rekaman CCTV, dua pelaku terlihat menyeberang jalan, lalu masuk ke toko. Tiba di dalam toko, satu pelaku yang memakai jaket langsung berkomunikasi dengan korban Ni Made Putri Artyani. Sedangkan satu pelaku lainnya yang memakai baju kaos warna putih, mengawasi di luar toko.
Ternyata, mereka berpura-pura membeli bawang di toko tersebut. Setelah negosiasi cukup alot, kemudian seorang pelaku tampak mengambil uang dalam laci toko di mana korban Made Putri Artyani saat itu ada di sampingnya. Setelah berhasil mengambil uang, kedua pelaku langsung keluar toko. Sementara korban yang masih dalam pengaruh hipnotis, bahkan sempat mengantarnya sampai di depan toko.
Menurut pengakuan korban Made Putri Artyani, peristiwa hipnotis yang menimpa dirinya di Toko UD Sari Nadi Baturiti ini terjadi Minggu (28/7) sore sekitar pukul 15.30 Wita. Saat itu, korban jaga toko sendirian di tempat usaha milik I Wayan Arsana tersebut.
Korban Putri Artyani sendiri awalnya menolak permintaan pelaku untuk membeli bawang merah, karena barang dagangannya sudah laku. Pelaku Reza Ghanaati Pour kemudian minta membeli bawang putih 1 kilogram. Sedangkan rekannya, Reza Hussain, mengawasi di luar toko.
Saat itu, pelaku Reza Ghanaati Pour membeli bawang merah dan membayar kepada korban sebesar Rp 120.000. Selanjutnya, korban Putri Artyani mengembalikan uang Rp 70.000, karena 1 kilogram bawang putih harganya cuma Rp 50.000. Habis itu, Reza Ghanaati mengipaskan uang ke arah mata, hingga korban Putri Artyani langsung tak ingat apa pun karena dalam pengaruh hipnotis.
Korban baru sadar setelah pundaknya ditepuk oleh I Komang Partana, sopir toko yang baru datang usai mengirim wortel. Sopir Komang Partana kemudian meminta korban untuk mengecek uang setoran. Korban yang mendadak sadar pun langsung memeriksa laci toko. Ternyata, uang di laci mulanya berjumlah Rp 20 juta, sudah berkurang jauh. Sebanyak Rp 8,37 juta di antaranya telah dibawa kabur komplotan WNA hipnotis.
"Kejadian ini kemudian saya laporkan ke bos (pemilik toko, Wayan Arsana). Selanjutnya, bos yang melaporkan ke Polsek Baturiti," ungkap korban Putri Artyani, Senin kemarin. Menurut Putri Artyani, dirinya sudah 3 tahun bekerja di Toko UD Sari Nadi Baturiti, baru pertama kali mengalami peristiwa seperti ini. “Saya tidak menduga akan menjadi korban hiptonitis,” keluhnya.
Sementara itu, jajaran Polsek Baturiti langsung bergerak mengejar pelaku setelah mendapat laporan. Polisi berhasil mengenali ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV. Terungkap, komplotan WNA ini beraksi dengan naik mobil Avansa silver L 1726 QM. Berkat bekerja sama dengan Polsek Kuta, jajaran Polsek Baturiti berhasil meringkus tiga WNA penjahat hipnotis di kawasan Kuta, Badung, Senin kemarin. Pelaku pun diamankan ke Mapolres Tabanan.
Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Made Prama, enggan bicara panjang lebar soal penangkapan tiga WNA pelaku kejahatan hipnotis tersebut. Menurut AKP Made Prama, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga WNA asal Iran dan Pakistan ini. “Ketiganya sudah berhasil diamankan di Polres Tabanan berikut barang buktinya,” tegas AKP Made Prama saat dikonfirmasi di Mapolres Tabanan, Senin kemarin. *des
1
Komentar