Launching Satu Hati Mercy Band Bersama Penyandang Disabilitas
Mercy band meluncurkan album ke-3 mereka yang bertajuk ‘Satu Hati’ dengan cara yang tidak biasanya.
DENPASAR, NusaBali
Jika lazimnya launching album dilakukan di cafe atau tempat lainnya, Mercy band justru merilisnya di Yayasan Cahaya Mutiara Tampaksiring, Gianyar. Yayasan ini khusus menampung anak-anak dan orang-orang yang secara fisik memiliki keterbatasan.
Memilih untuk launching di sebuah yayasan bukanlah tanpa alasan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk atau upaya untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka yang selama ini terlupakan. “Kita adakan acara sederhana, Mercy dan beberapa band lainnya menghibur rekan kita di sana,” ungkap Yantel selaku gitaris sekaligus vokalis Mercy band.
Menurutnya, kegiatan itu semata-mata untuk menghibur, sehingga mereka mengajak siapapun yang ingin bergabung. “Kami sepakat dan ini spontanitas saja. Kami tidak ingin bahagia untuk diri sendiri namun juga untuk sekitar kita yang memang membutuhkan,” jelasnya.
Dalam album dari band yang digawangi oleh Santo (vokal), Juwet (drum), Pangus (guitar), Yantel (guitar) dan Tutnik (bass) ini, setidaknya memuat 8 lagu seperti Satu Hati, Manuse Lelipi, Api Cemburu, Sial, Bukit Campuhan, Bangkung Buang, Otak Oleng dan Optimis. Yantel menjelaskan setidaknya ada dua lagu yang formatnya duet dengan solois pendatang baru yakni Feby untuk lagu Satu Hati. Lagu-lagunya masih didominasi dengan lagu bertema cinta dan isu sosial. “Kami masih sama seperti yang dulu. Mungkin di album ini kami tampak lebih dewasa lagi,” imbuhnya.
Sebelumnya, lagu Otak Oleng telah dirilis berbarengan dengan video klipnya sekitar 7 bulan lalu dan telah direspon cukup bagus oleh penikmat musik di Bali secara khusus. Yantel mengaku tidak ada cetak fisik dari album ini. Mereka hanya menyediakan dalam bentuk digital. Selain terkendala teknis, mereka juga lebih memanfaatkan digital untuk proses distribusi serta penjualan karya mereka. *ind
Memilih untuk launching di sebuah yayasan bukanlah tanpa alasan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk atau upaya untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka yang selama ini terlupakan. “Kita adakan acara sederhana, Mercy dan beberapa band lainnya menghibur rekan kita di sana,” ungkap Yantel selaku gitaris sekaligus vokalis Mercy band.
Menurutnya, kegiatan itu semata-mata untuk menghibur, sehingga mereka mengajak siapapun yang ingin bergabung. “Kami sepakat dan ini spontanitas saja. Kami tidak ingin bahagia untuk diri sendiri namun juga untuk sekitar kita yang memang membutuhkan,” jelasnya.
Dalam album dari band yang digawangi oleh Santo (vokal), Juwet (drum), Pangus (guitar), Yantel (guitar) dan Tutnik (bass) ini, setidaknya memuat 8 lagu seperti Satu Hati, Manuse Lelipi, Api Cemburu, Sial, Bukit Campuhan, Bangkung Buang, Otak Oleng dan Optimis. Yantel menjelaskan setidaknya ada dua lagu yang formatnya duet dengan solois pendatang baru yakni Feby untuk lagu Satu Hati. Lagu-lagunya masih didominasi dengan lagu bertema cinta dan isu sosial. “Kami masih sama seperti yang dulu. Mungkin di album ini kami tampak lebih dewasa lagi,” imbuhnya.
Sebelumnya, lagu Otak Oleng telah dirilis berbarengan dengan video klipnya sekitar 7 bulan lalu dan telah direspon cukup bagus oleh penikmat musik di Bali secara khusus. Yantel mengaku tidak ada cetak fisik dari album ini. Mereka hanya menyediakan dalam bentuk digital. Selain terkendala teknis, mereka juga lebih memanfaatkan digital untuk proses distribusi serta penjualan karya mereka. *ind
Komentar