Pamedek Membeludak, Panitia Siapkan Kupon Antrean
Puncak Pujawali Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek
SEMARAPURA, NusaBali
Puluhan ribu krama pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) se-Nusantara menghaturkan persembahyangan serangkaian pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, di Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, yang puncaknya bertepatan dengan rahina Pemacekan Agung pada Soma Kliwon Kuningan, Senin (29/7).
Pujawali ini dipuput oleh 31 Ida Panditha Mpu se-Bali. Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua Umum MGPSSR Pusat, Prof Dr dr I Wayan Wita SpJP, Ketua Umum MGPSSR Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja, dan tokoh lainnya.
Pantauan NusaBali, pamedek yang tangkil sembahyang tampak membeludak. Untuk menghindari over kapasitas, pihak panitia pujawali menyiapkan kupon nomor antrean bagi pemedek. Masing-masing saat di Utama Mandala kapasitas pamedek saat sembahyang maksimum 2.000 orang, sedangkan di Luhur Mandala maksimum 700 orang.
Selain itu pamedek yang tangkil juga diimbau tidak membawa tas kresek dan membawa tempat tirta masing-masing, sebab panitia tidak menyediakan tirta yang dibungkus dengan plastik. Imbauan ini sudah disosialisasikan jauh-jauh hari baik lewat media cetak maupun media elektronik. “Kita mendukung program Pemprov Bali, khususnya yang diatur dalam Pergub No 97 Tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Di mana kami mengimbau kepada pamedek tidak membawa tas kresek. Kami berharap dengan cara seperti ini bisa mengurangi sampah plastik yang semakin memprihatinkan karena berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan,” ujar Ketua Panitia Pujawali yang juga Ketua MGPSSR Klungkung, Wayan Sudiarsa.
Kata Sudiarsa, Pujawali kali ini merupakan yang kelima dan akan nyejer selama 7 hari, kesineb pada Redite Umanis Langkir, Minggu (4/8) nanti. Sama dengan pelaksanaan sebelumnya untuk upakaranya disiapkan oleh pengempon dan pengerjaan prosesi dari pasemetonan dadia panti paibon se-Kabupaten Klungkung. Sehingga dari masing-masing kabupaten tinggal melaksanakan penganyaran.
“Penganyaran Anggara Umanis Kuningan, Selasa (30/1) hari ini dari Jembrana di Luhur Mandala dan Buleleng di Utama Mandala, dan seterusnya dari kabupaten lain,” ujarnya. *wan
Pujawali ini dipuput oleh 31 Ida Panditha Mpu se-Bali. Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua Umum MGPSSR Pusat, Prof Dr dr I Wayan Wita SpJP, Ketua Umum MGPSSR Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja, dan tokoh lainnya.
Pantauan NusaBali, pamedek yang tangkil sembahyang tampak membeludak. Untuk menghindari over kapasitas, pihak panitia pujawali menyiapkan kupon nomor antrean bagi pemedek. Masing-masing saat di Utama Mandala kapasitas pamedek saat sembahyang maksimum 2.000 orang, sedangkan di Luhur Mandala maksimum 700 orang.
Selain itu pamedek yang tangkil juga diimbau tidak membawa tas kresek dan membawa tempat tirta masing-masing, sebab panitia tidak menyediakan tirta yang dibungkus dengan plastik. Imbauan ini sudah disosialisasikan jauh-jauh hari baik lewat media cetak maupun media elektronik. “Kita mendukung program Pemprov Bali, khususnya yang diatur dalam Pergub No 97 Tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Di mana kami mengimbau kepada pamedek tidak membawa tas kresek. Kami berharap dengan cara seperti ini bisa mengurangi sampah plastik yang semakin memprihatinkan karena berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan,” ujar Ketua Panitia Pujawali yang juga Ketua MGPSSR Klungkung, Wayan Sudiarsa.
Kata Sudiarsa, Pujawali kali ini merupakan yang kelima dan akan nyejer selama 7 hari, kesineb pada Redite Umanis Langkir, Minggu (4/8) nanti. Sama dengan pelaksanaan sebelumnya untuk upakaranya disiapkan oleh pengempon dan pengerjaan prosesi dari pasemetonan dadia panti paibon se-Kabupaten Klungkung. Sehingga dari masing-masing kabupaten tinggal melaksanakan penganyaran.
“Penganyaran Anggara Umanis Kuningan, Selasa (30/1) hari ini dari Jembrana di Luhur Mandala dan Buleleng di Utama Mandala, dan seterusnya dari kabupaten lain,” ujarnya. *wan
Komentar