Bakal Calon Bupati Condong dari Kintamani
Empat Parpol Koalisi di Pilkada Bangli 2020
BANGLI, NusaBali
Empat partai politik (parpol) yakni Partai Gerindra, PKPI, Hanura (masing-masing memiliki 1 kursi di DPRD Bangli 2019–2024 hasil Pileg 2019), dan Demokrat yang memiliki 3 kursi berdasar hasil Pileg 2019, mulai merapatkan barisan untuk membahas koalisi serangkaian Pilkada Bangli 2020. Para pimpinan parpol ini sudah intens melakukan pembahasan soal koalisi dan calon yang bakal diusung nantinya. Untuk sementara, bakal calon bupati yang diusung condong berasal dari Kecamatan Kintamani.
Ketua DPC Partai Demokrat Bangli I Komang Carles, mengatakan arah koalisi sedang dibangun. Dirinya dan pimpinan parpol baik itu Gerindra, Hanura, dan PKPI sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Menurutnya, dari pertemuan dengan pimpinan parpol, ternyata memiliki visi yang sama, yakni akan membangun koalisi dan bakal mengusung calon dalam Pilkada Bangli 2020 nanti. “Visi teman-teman sama yakni bakal mengusung calon dalam pilkada nanti. Maka untuk bisa mengusung calon, koalisi ini harus kuat,” ungkapnya, Selasa (30/7).
Komang Carles bersama dengan Ketua DPC Partai Hanura Bangli I Nengah Sugiman, mengungkapkan dalam koalisi masing–masing parpol diberikan ruang untuk mengajukan figur bakal calon. Nanti calon yang diajukan akan digodok sehingga melahirkan paket yang diusung dalam pilkada.
“Parpol diberikan keleluasaan untuk mengajukan bakal calon. Pada prinsipnya di antara parpol dibangun rasa saling menghargai. Calon tidak hanya orang partai tapi juga luar partai,” tegasnya.
“Khusus untuk bakal calon bupati memang lebih condong berasal dari Kecamatan Kintamani, sedangkan untuk wakil bisa dari Kecamatan Tembuku, Bangli bahkan dari Susut. Kintamani Bangli Satu (KBS),” tandas politisi asal Desa Batur Utara, Kecamatan Kintamani, ini.
Komang Carles menyebutkan beberapa nama yang masuk bidikan, di antaranya, Ida Bagus Giri Putra (Sekda Bangli), I Made Subrata (adik bupati I Made Gianyar), Ngakan Kuta Parwatha (Ketua DPRD Bangli), Ida Bagus Brahma Putra (mantan camat Bangli), Sang Nyoman Putra Erawan (Perbekel Awan). “Nama-nama tersebut di luar empat partai ini. Namun untuk di internal partai juga ada. Untuk calon yang bakal diusung tentu masih akan digodok lagi,” tutur Komang Carles.
Disinggung koalisi dengan Partai Golkar, baik Komang Carles maupun I Nengah Sugiman mengatakan masih dalam tahap penjajakan. “Tentu dengan bergabungnya Partai Golkar, maka koalisi akan lebih solid. Tidak hanya Golkar, kami juga membangun komunikasi dengan NasDem,” imbuhnya.
I Nengah Sugiman menambahkan terkait rencana koalisi memang dalam tahap pembahasan, dan pihaknya berkeyakinan koalisi akan terwujud. “Pimpinan parpol memiliki pemikiran yang sama, yakni bagaimana bisa melahirkan pemimpin yang bisa membawa Bangli lebih maju dibanding sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, saat ini untuk bakal calon bupati condong dari Kintamani. Namun demikian pihaknya tidak bermaksud mengesampingkan figur dari kecamatan lainnya. “Memang condong ke Kintamani, tapi bukan bermaksud mengesampingkan kecamatan lainnya. Tetap kita ini satu kesatuan,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang OKK DPD Demokrat Bali/Korwil Bangli I Ketut Ridet, mengatakan partainya sudah pasti harus berkoalisi dengan parpol lain agar bisa usung calon di Pilkada Bangli 2020. Pasalnya, Demokrat hanya memiliki 3 kursi di DPRD Bangli 2019–2024 hasil Pileg 2019 atau kuasai 10,00 persen suara parlemen. Dari total 30 kursi DPRD Bangli, 16 kursi di antaranya dikuasai PDIP.
Demokrat berharap Golkar yang punya 6 kursi DPRD Bangli atau kuasai 20,00 persen suara parlemen mau gabung dalam koalisi. “Nanti partai koalisinya akan tarung head to head dengan kekuatan merah (PDIP),” kata Ketut Ridet saat dikonfirmasi, Jumat (28/6).
Ketut Ridet menegaskan, Demokrat sudah berkomunikasi dengan NasDem (yang punya 2 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019), serta Gerindra, Hanura, dan PKPI (yang masing-masing punya 1 kursi legislatif) untuk bisa merancang koalisi. “Kita lihat saja nanti. Ada rancangan koalisi kita wujudkan. Jangan sampai di Pilkada Bangli 2020 terjadi pertarungan kotak kosong,” kata politisi Demokrat asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani yang sempat maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) pendamping IB Brahmaputra di Pilkada Bangli 2015 lalu. *esa
Ketua DPC Partai Demokrat Bangli I Komang Carles, mengatakan arah koalisi sedang dibangun. Dirinya dan pimpinan parpol baik itu Gerindra, Hanura, dan PKPI sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Menurutnya, dari pertemuan dengan pimpinan parpol, ternyata memiliki visi yang sama, yakni akan membangun koalisi dan bakal mengusung calon dalam Pilkada Bangli 2020 nanti. “Visi teman-teman sama yakni bakal mengusung calon dalam pilkada nanti. Maka untuk bisa mengusung calon, koalisi ini harus kuat,” ungkapnya, Selasa (30/7).
Komang Carles bersama dengan Ketua DPC Partai Hanura Bangli I Nengah Sugiman, mengungkapkan dalam koalisi masing–masing parpol diberikan ruang untuk mengajukan figur bakal calon. Nanti calon yang diajukan akan digodok sehingga melahirkan paket yang diusung dalam pilkada.
“Parpol diberikan keleluasaan untuk mengajukan bakal calon. Pada prinsipnya di antara parpol dibangun rasa saling menghargai. Calon tidak hanya orang partai tapi juga luar partai,” tegasnya.
“Khusus untuk bakal calon bupati memang lebih condong berasal dari Kecamatan Kintamani, sedangkan untuk wakil bisa dari Kecamatan Tembuku, Bangli bahkan dari Susut. Kintamani Bangli Satu (KBS),” tandas politisi asal Desa Batur Utara, Kecamatan Kintamani, ini.
Komang Carles menyebutkan beberapa nama yang masuk bidikan, di antaranya, Ida Bagus Giri Putra (Sekda Bangli), I Made Subrata (adik bupati I Made Gianyar), Ngakan Kuta Parwatha (Ketua DPRD Bangli), Ida Bagus Brahma Putra (mantan camat Bangli), Sang Nyoman Putra Erawan (Perbekel Awan). “Nama-nama tersebut di luar empat partai ini. Namun untuk di internal partai juga ada. Untuk calon yang bakal diusung tentu masih akan digodok lagi,” tutur Komang Carles.
Disinggung koalisi dengan Partai Golkar, baik Komang Carles maupun I Nengah Sugiman mengatakan masih dalam tahap penjajakan. “Tentu dengan bergabungnya Partai Golkar, maka koalisi akan lebih solid. Tidak hanya Golkar, kami juga membangun komunikasi dengan NasDem,” imbuhnya.
I Nengah Sugiman menambahkan terkait rencana koalisi memang dalam tahap pembahasan, dan pihaknya berkeyakinan koalisi akan terwujud. “Pimpinan parpol memiliki pemikiran yang sama, yakni bagaimana bisa melahirkan pemimpin yang bisa membawa Bangli lebih maju dibanding sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, saat ini untuk bakal calon bupati condong dari Kintamani. Namun demikian pihaknya tidak bermaksud mengesampingkan figur dari kecamatan lainnya. “Memang condong ke Kintamani, tapi bukan bermaksud mengesampingkan kecamatan lainnya. Tetap kita ini satu kesatuan,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang OKK DPD Demokrat Bali/Korwil Bangli I Ketut Ridet, mengatakan partainya sudah pasti harus berkoalisi dengan parpol lain agar bisa usung calon di Pilkada Bangli 2020. Pasalnya, Demokrat hanya memiliki 3 kursi di DPRD Bangli 2019–2024 hasil Pileg 2019 atau kuasai 10,00 persen suara parlemen. Dari total 30 kursi DPRD Bangli, 16 kursi di antaranya dikuasai PDIP.
Demokrat berharap Golkar yang punya 6 kursi DPRD Bangli atau kuasai 20,00 persen suara parlemen mau gabung dalam koalisi. “Nanti partai koalisinya akan tarung head to head dengan kekuatan merah (PDIP),” kata Ketut Ridet saat dikonfirmasi, Jumat (28/6).
Ketut Ridet menegaskan, Demokrat sudah berkomunikasi dengan NasDem (yang punya 2 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019), serta Gerindra, Hanura, dan PKPI (yang masing-masing punya 1 kursi legislatif) untuk bisa merancang koalisi. “Kita lihat saja nanti. Ada rancangan koalisi kita wujudkan. Jangan sampai di Pilkada Bangli 2020 terjadi pertarungan kotak kosong,” kata politisi Demokrat asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani yang sempat maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) pendamping IB Brahmaputra di Pilkada Bangli 2015 lalu. *esa
Komentar