5 Anggota Keluarga Kelian Banjar Digigit Anjing Rabies
Anjing jantan berusia 6 bulan yang menggigit 5 orang di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini merupakan peliharaan Kelian Dinas Banjar Mas, I Wayan Sujana. Bahkan, putri cilik Wayan Sujana ikut jadi korban
Petaka Serangan Anjing di Kawasan Banjar Mas, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Seekor anjing jantan yang positif terjangkit rabies menggigit 5 warga di Banjar Mas, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Uniknya, 5 orang yang jadi korban gigitan anjing rabies ini semuanya merupakan keluarga dari Kelian Dinas Banjar Mas, I Wayan Sujana.
Anjing positif rabies yang menggigit 5 anggota keluarga kelian banjar ini mulai makan korban, sejak Minggu (28/7). Anjing warna belang (putih hitam) berusia 6 bulan yang diberi nama Bobi ini merupakan hewan peliharaan sang kelian banjar sendiri, Wayan Sujana.
Menurut Wayan Sujana, anjing peliharaannya ini pertama kali menggigit putri ciliknya, Ni Ketut Adelia, 3, hingga mengalami luka di tangan kiri. Tak puas menggigit satu balita, hari itu pula, 28 Juli 2019, anjing bernama Bobi ini kembali menggigit keponakan Wayan Sujana, yakni I Kadek Rio Pramana Putra, 5.
Setelah menggigit dua anak, Wayan Sujana berusaha ngejuk (menangkap) anjingnya untuk diikat. Namun sayang, si Bobi tidak berhasil ditangkap. Keesokan harinya, Senin (29/7), anjing rabies ini kembali menggigit 3 anggota keluarga sang kelian banjar lainnya. Mereka masing-masing I Wayan Windu Narendra, 3 (digigit pada tangan kiri), Ni Made Dwijayanti, 37 (digigit di kaki kanan), dan Ni Wayan Suparini, 36 (digigit pada kaki kanan).
Bahkan, Wayan Sujana sendiri nyaris tergigit si Bobi saat dia berusaha mengamankan anjing rabies tersebut pasca menggigit keluarganya. "Saya sendiri hampir digigit saat mengamankan si Bobi," ungkap Wayan Sujada di kediamannya kawasan Banjar Mas, Desa Bedulu, Rabu (31/7).
Meski tak sampai digigit oleh si Bobi, namun Wayan Sujana mengaku sempat kontak dengan air liur anjing peliharaannya yang ternyata positif terjangkit rabies itu. "Saya awalnya nggak tahu, air liurnya juga berbahaya. Ternyata, saya perlu juga disuntik VAR (Vaksin Anti Rabies). Baru siang ini (kemarin) saya ke Puskesmas," jelas Sujana.
Sementara, 5 anggota keluarga sang kelian banjar yang tergigit anjing rabies telah mendapatkan suntikan VAR dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, melalui Puskesmas II Blahbatuh. Saat ini, kondisi fisik para korban tergigit anjing cukup sehat, tanpa keluhan.
Sebaliknya, anjing rabies bernama Bobi ini telah dieliminasi oleh petugas Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar dan diambil sampel otaknya. Dari hasil pemeriksaan, anjing berusia 6 bulan ini dinyatakan positif terjangkit rabies.
Terkait musibah satu keluarga berjumlah 5 orang tergigit anjing rabies ini, petugas Dinas Kesehatan Gianyar dan Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar mendarangi lokasi TKP di rumah keluarga besar Wayan Sujana kawasan Banjar Mas, Desa Bedulu, Rabu kemarin. Kedatangan mereka untuk memastikan kondisi para korban dan sekaligus berkoordinasi untuk kegiatan sosialisasi, eliminasi, dan vaksi-nasi khusus pasca gigitan. Rombongan Dinas Kesehatan Gianyar diterima langsung Kelian Dinas Banjar Mas, Wayan Sujana.
Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Gianyar, Drh I Ketut Ariyasa, mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti kasus gigitan anjing rabies di Desa Bedulu ini. Terungkap, anjing bernama Bobi itu sejatinya merupakan hewan peliharaan, namun bebas berkeliaran.
Mengenai asal muasal virus rabies, menurut Ketut Ariyasa, masih dilusuri, apakah bersumber dari induknya atau anjing di sekitar rumah sang kelian banjar. Namun faktanya, anjing penebar petaka ini tidak pernah divaksin. Ariyasa sangat menyayangkan peristiwa ini.
“Padahal, pemerintah telah mewanti-wanti melalui sosialisasi maupun vaksinasi massal. Toh, masih ada masyarakat yang enggan anjingnya divaksin. Mitos anjing bisa sakit atau mati setelah divaksin, sebenarnya itu tidak benar," sesal Ariyasa di lokasi TKP, Rabu kemarin.
Pasca musibah 5 orang sekeluarga digigit anjing rabies ini, kata Ariyasa, pihaknya segera merancang kegiatan sosialisasi. "Nanti sore (kemarin) rencananya sosialisasi dengan warga di sini (Banjar Mas, Desa Bedulu, Red). Akan ada kesepakatan untuk kegiatan eliminasi anjing liar. Selanjutnya, kita agendakan vaksinasi khusus pada anjing yang belum tervaksin," jelas Ariyasa.
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Mas, Wayan Sujana, mengaku mendapatkan anjing jantan yang diberi nama Bobi ini dari tetangganya, Juni 2019 lalu. Saat mengambil konyong (anak anjing) saat itu, Sujana tidak memastikan apakah hewan tersebut sudah divaksin atau belum.
Nah, setelah kejadian 5 anggota keluarganya tergigit, barulah terungkap bahwa si Bobi sama sekali belum pernah divaksin. Padahal, ada sempat kegiatan vaksinasi massal di Banjar Mas, Mei 2019 lalu. "Saat vaksinasi massal itu, si Bobi baru usia 3 bulan, masih kecil, sehingga tidak divaksin,” kenang Sujana.
“Saya ngambil anjing ini sekitar Juni lalu, setelah berakhirnya vaksinasi massal. Saya juga lupa memvaksinnya,” lanjut Sujana. Berdasarkan hasil penelusurannya, induk anjing rabies ini telah mati beberapa bulan lalu. *nvi
Komentar