Pujawali Pura Sakenan Nyejer 7 Hari
Selama nyejer, akan ada bakti penganyar dari Pemkot Denpasar, serta empat kecamatan. Termasuk pada penyineb pada 10 Agustus, dari Pemkab Badung.
Umat Diimbau Bawa Tempat Tirta Sendiri
DENPASAR, NusaBali
Pujawali di Pura Sakenan yang puncaknya pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (3/8) besok, digelar lebih lama dari sebelumnya. Ini lantaran pujawali kali ini memasuki upacara 10 tahunan yang disebut Dasa Warsa Karya, Pujawali Padudusan Agung Pengratep Karya. Selama Dasa Warsa Karya, pujawali di Pura Sakenan nyejer selama tujuh hari. Sehingga umat Hindu yang akan nangkil tidak perlu berdesak-desakan lagi untuk ngaturang bakti.
Manggala Yadnya Pujawali di Pura Sakenan, Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, pujawali yang bertemu dengan Dasa Warsa Karya diselenggarakan setiap 10 tahun sekali. Karya setiap 10 tahun sekali ini memiliki makna untuk menyucikan kembali alam semesta utamanya di wilayah Kota Denpasar, di mana selama 10 tahun banyak terjadi peristiwa-peristiwa. “Perjalanan 10 tahun itu jelas ada dinamika, durmanggala-durmanggala, bencana-bencana yang harus kita sucikan,” ujarnya, Kamis (1/8).
Rangkaian pujawali sudah dimulai sejak matur piuning karya dan menghias pura pada 27 Juli 2019. Kemudian negtegang beras, ngingsah, melaspas dan mecaru Panca Kelud pada 28 Juli 2019. Kegiatan lalu dilanjutkan dengan melasti ke segara pada 31 Juli 2019. Sedangkan Kamis kemarin diadakan upacara Mapepada Karya. “Rangkaian pamelastian, di segara Sakenan katur padudusan alit disertakan dengan pakelem berupa kambing, angsa, bebek, dan ayam,” ungkapnya.
Lebih lanjut pada puncak pujawali saat Hari Raya Kuningan besok, di masing-masing palinggih utama akan dihaturkan padudusan. Di Pura Dalem Sakenan katur padudusan agung, lalu di Pura Pesamuhan Agung katur padudusan alit, dan Pura Susunan Wadon katur padudusan alit. Puncak pujawali akan dipuput tiga sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Ida Pedanda Gede Putra Telaga, dan Ida Pedanda Buda Jelantik Giri Gunung Sari.
Sementara itu, setelah puncak karya, pujawali akan ngadeg atau nyejer selama tujuh hari hingga Saniscara Paing Langkir, Sabtu (10/8). Selama nyejer, akan ada bakti penganyar dari Pemkot Denpasar, serta empat kecamatan dari Denpasar. Termasuk pada penyineb, 10 Agustus mendatang, Pemkab Badung yang mendapat giliran nganyarin. Diikutsertakan Badung lantaran dari historis, Denpasar dahulu merupakan bagian dari Badung.
Di sisi lain, IB Pidada mengimbau umat Hindu di Bali dan seluruh Nusantara sekarang tidak perlu berdesak-desakan lagi untuk bersembahyang di Pura Sakenan, mengingat nyejer sudah disediakan waktu selama tujuh hari. Dengan demikian, umat tidak perlu berkonsentrasi sembahyang saat Kuningan dan Umanis Kuningan saja. “Silakan mengatur diri, agar sembahyangnya bisa nyaman dan tidak berdesak-desakan. Jangan terkonsentrasi pada puncak pujawali,” pesannya.
Sekaligus dia juga mengimbau untuk pamedek agar tidak memakai plastik ke pura. Bagi yang ingin nunas tirtha, diimbau membawa wadah tirtha seperti batil, toples, atau jerigen. Ini sebagai komitmen panitia karya mengimplementasikan Perwali Denpasar tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. *ind
1
Komentar