Warga Geriana Kangin Meninggal di Kebun Salak
Warga Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, I Wayan Surata, meninggal di kebun salak miliknya, Selasa (21/6) sekitar pukul 09.30 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Meninggalnya kakek berusia 86 tahun itu diduga karena penyakit jantung dan hipertensi yang dideritanya kambuh. Pihak keluarga baru mengetahui, setelah dapat pemberitahuan dari sejumlah saksi yang menemukan mayat Wayan Surata tergeletak dalam posisi telungkup.
Saksi yang juga murid SMP Negeri 3 Selat, I Kadek Darmayasa, yang menemukan korban telungkup, di kebun salak saat melintas hendak pulang sekolah. Kadek Darmayasa pun melaporkan temuannya itu. Kemudian petugas mengevakuasi jenazah Wayan Surata dari kebun salak. Pagi itu Wayan Surata ke kebun salak sendirian membawa jagung. Jarak rumah ke kebun sekitar 300 meter. Diduga saat itulah sakit jantung dan hipertensinya kambuh hingga roboh tidak ada yang menyaksikan.
Saat Kadek Darmayasa pulang sekolah sekitar pukul 09.30 Wita, melintas kebun salak, mendapati Wayan Surata telungkup. Tetapi Kadek Darmayasa tidak berani mendekat. Dia kemudian pulang dan memberitahukan kepada kakak kandungnya I Wayan Putu, 18.
Wayan Putu juga tak berani mendekati jenazah Wayan Surata. Dia kemudian mendatangi rumah Wayan Surata dan memberitahukan perihal temuannya di kebun salak kepada anak kandung almarhum, I Wayan Artawana, 44. Peristiwa itu pun dilaporkan ke Polsek Selat.
Petugas Polsek Selat dipimpin Kapolsek AKP I Nyoman Sudiarsa, melakukan olah TKP, hanya menemukan luka di pelipis korban dan di pipi kanan. Sedangkan di tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas-bekas penganiayaan. Wayan Artawana menerangkan kepada petugas selama ini ayahnya menderita sakit jantung dan hipertensi. Siang kemarin jasad Wayan Surata langsung dikuburkan, sesuai adat setempat.
Bendesa Pakraman Geriana Kangin Jro Ketut Yasa, membenarkan, jenazah Wayan Surata telah dikubur. “Tidak ada kecurigaan apa-apa, memang yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung dan hipertensi,” kata Jro Ketut Yasa. 7 k16
Meninggalnya kakek berusia 86 tahun itu diduga karena penyakit jantung dan hipertensi yang dideritanya kambuh. Pihak keluarga baru mengetahui, setelah dapat pemberitahuan dari sejumlah saksi yang menemukan mayat Wayan Surata tergeletak dalam posisi telungkup.
Saksi yang juga murid SMP Negeri 3 Selat, I Kadek Darmayasa, yang menemukan korban telungkup, di kebun salak saat melintas hendak pulang sekolah. Kadek Darmayasa pun melaporkan temuannya itu. Kemudian petugas mengevakuasi jenazah Wayan Surata dari kebun salak. Pagi itu Wayan Surata ke kebun salak sendirian membawa jagung. Jarak rumah ke kebun sekitar 300 meter. Diduga saat itulah sakit jantung dan hipertensinya kambuh hingga roboh tidak ada yang menyaksikan.
Saat Kadek Darmayasa pulang sekolah sekitar pukul 09.30 Wita, melintas kebun salak, mendapati Wayan Surata telungkup. Tetapi Kadek Darmayasa tidak berani mendekat. Dia kemudian pulang dan memberitahukan kepada kakak kandungnya I Wayan Putu, 18.
Wayan Putu juga tak berani mendekati jenazah Wayan Surata. Dia kemudian mendatangi rumah Wayan Surata dan memberitahukan perihal temuannya di kebun salak kepada anak kandung almarhum, I Wayan Artawana, 44. Peristiwa itu pun dilaporkan ke Polsek Selat.
Petugas Polsek Selat dipimpin Kapolsek AKP I Nyoman Sudiarsa, melakukan olah TKP, hanya menemukan luka di pelipis korban dan di pipi kanan. Sedangkan di tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas-bekas penganiayaan. Wayan Artawana menerangkan kepada petugas selama ini ayahnya menderita sakit jantung dan hipertensi. Siang kemarin jasad Wayan Surata langsung dikuburkan, sesuai adat setempat.
Bendesa Pakraman Geriana Kangin Jro Ketut Yasa, membenarkan, jenazah Wayan Surata telah dikubur. “Tidak ada kecurigaan apa-apa, memang yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung dan hipertensi,” kata Jro Ketut Yasa. 7 k16
Komentar