Tukang Listrik Tewas Tersetrum
Korban bersama sejumlah tukang listrik lainnya, termasuk mertuanya, Putu Artana Tangkas,45, mengerjakan proyek pemindahan kabel listrik.
SINGARAJA, NusaBali
Warga Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Selasa (6/8) pukul 11.30 Wita, dikagetkan peristiwa teknisi atau tukang listrik yang tewas karena tersetrum listrik. Korban adalah Gede Buda Kertayasa,22, warga Banjar Dinas Asah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Korban tewas dalam posisi mayat tersangkut di tiang listrik. Dia tak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia meski sempat dilarikan ke IGD RSUD Buleleng.
Peristiwa tragis itu bermula saat korban bersama sejumlah tukang listrik lainnya, termasuk mertuanya, Putu Artana Tangkas,45, mengerjakan proyek pemindahan kabel listrik dan pencabutan tiang listrik di Banjar Dinas Dalem, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan. Mereka bekerja di bawah rekanan PT Deby Pratama Listrik.
Saat itu, korban Buda mendapat bagian memperbaiki jaringan. Dia naik ke sebuah tiang listrik setinggi lima meter yang letaknya tepat berada di halaman rumah Ketut Karya, warga setempat. Rekannya tiba-tiba kaget saat melihat Buda lemas di atas puncak tiang listrik. Saat itu dia masih memakai seling atau tali pengaman.
Ketut Sri, salah seorang rekan kerja korban, mengatakan tak mengetahui pasti bagaimana korban Buda tersengat aliran listrik. Padahal seluruh jaringan sudah dioffkan sebelumnya. “Tiba-tiba lemas, langsung kami naik juga untuk evakuasi. Kaget juga kenapa bisa disetrum, padahal jaringan listriknya sudah mati, sesuai SOP (standar opersional dan prosedur),” ujar Sri di lokasi kejadian.
Proses evakuasi pun berlangsung dramatis. Tiga orang rekannya berusaha mengevakuasi tubuh korban yang sudah lemas tak berdaya di atas tiang listrik setinggi 5 meter. Setelah berhasil dievakuasi, korban kemudian dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapat penanganan medis menggunkan kendaraan pick up.
Namun saat tiba di RSUD Buleleng, pihak petugas RS menyatakan korban sudah tak bernyawa. Sementara mertua korban Putu Artana Tangkas yang ditemui di rumah sakit tak dapat berkata banyak. Dirinya pun sempat menetaskan air mata seakan tak menyangka menantunya yang sudah diajak bekerja bersama lima tahun pergi begitu cepat. Bahkan korban Buda Kertayasa yang sudah dikarunia anak itu tewas di hari ulang tahunnya. “Saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Yang jelas di atas dia sudah kesetrum. Tidak ada firasat buruk sebelumnya. Sebelum bekerja seperti biasa sembahyang dulu,” ucapnya singkat.
Artana pun mengelak untuk memberikan lebih banyak keterangan saat sedang berduka. Jenazah Buda pun langsung dipulangkan ke rumah duka di Banjar Dinas Asah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, siang itu juga.
Kasubag Humas RSUD Buleleng I Ketut Budiantara mengatakan, saat penerimaan korban di IGD, oleh tim medis, sudah tak ada detak jantung. Bahkan setelah diambil tindakan sesuai SOP, tidak juga ada perubahan. “Diperkirakan meninggal saat dalam perjalanan. Dari hasil pemeriksaan luar mengalai luka bakar di bagian jempol kiri,” jelas Budiantara.
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, dikonfirmasi terpisah, menjelaskan kasus ini dalam penanganan dan penyelidikan Polsek Sawan. “Masih dalam penyelidikan dan pengumpulan keterangan saksi, untuk mengetahi penyebab pasti apakah ada kelalaian kerja atau tidak,” jelas dia.*k23
Korban tewas dalam posisi mayat tersangkut di tiang listrik. Dia tak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia meski sempat dilarikan ke IGD RSUD Buleleng.
Peristiwa tragis itu bermula saat korban bersama sejumlah tukang listrik lainnya, termasuk mertuanya, Putu Artana Tangkas,45, mengerjakan proyek pemindahan kabel listrik dan pencabutan tiang listrik di Banjar Dinas Dalem, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan. Mereka bekerja di bawah rekanan PT Deby Pratama Listrik.
Saat itu, korban Buda mendapat bagian memperbaiki jaringan. Dia naik ke sebuah tiang listrik setinggi lima meter yang letaknya tepat berada di halaman rumah Ketut Karya, warga setempat. Rekannya tiba-tiba kaget saat melihat Buda lemas di atas puncak tiang listrik. Saat itu dia masih memakai seling atau tali pengaman.
Ketut Sri, salah seorang rekan kerja korban, mengatakan tak mengetahui pasti bagaimana korban Buda tersengat aliran listrik. Padahal seluruh jaringan sudah dioffkan sebelumnya. “Tiba-tiba lemas, langsung kami naik juga untuk evakuasi. Kaget juga kenapa bisa disetrum, padahal jaringan listriknya sudah mati, sesuai SOP (standar opersional dan prosedur),” ujar Sri di lokasi kejadian.
Proses evakuasi pun berlangsung dramatis. Tiga orang rekannya berusaha mengevakuasi tubuh korban yang sudah lemas tak berdaya di atas tiang listrik setinggi 5 meter. Setelah berhasil dievakuasi, korban kemudian dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapat penanganan medis menggunkan kendaraan pick up.
Namun saat tiba di RSUD Buleleng, pihak petugas RS menyatakan korban sudah tak bernyawa. Sementara mertua korban Putu Artana Tangkas yang ditemui di rumah sakit tak dapat berkata banyak. Dirinya pun sempat menetaskan air mata seakan tak menyangka menantunya yang sudah diajak bekerja bersama lima tahun pergi begitu cepat. Bahkan korban Buda Kertayasa yang sudah dikarunia anak itu tewas di hari ulang tahunnya. “Saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Yang jelas di atas dia sudah kesetrum. Tidak ada firasat buruk sebelumnya. Sebelum bekerja seperti biasa sembahyang dulu,” ucapnya singkat.
Artana pun mengelak untuk memberikan lebih banyak keterangan saat sedang berduka. Jenazah Buda pun langsung dipulangkan ke rumah duka di Banjar Dinas Asah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, siang itu juga.
Kasubag Humas RSUD Buleleng I Ketut Budiantara mengatakan, saat penerimaan korban di IGD, oleh tim medis, sudah tak ada detak jantung. Bahkan setelah diambil tindakan sesuai SOP, tidak juga ada perubahan. “Diperkirakan meninggal saat dalam perjalanan. Dari hasil pemeriksaan luar mengalai luka bakar di bagian jempol kiri,” jelas Budiantara.
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, dikonfirmasi terpisah, menjelaskan kasus ini dalam penanganan dan penyelidikan Polsek Sawan. “Masih dalam penyelidikan dan pengumpulan keterangan saksi, untuk mengetahi penyebab pasti apakah ada kelalaian kerja atau tidak,” jelas dia.*k23
Komentar