Anjing Rabies Gigit Warga di Baluk
Temuan anjing positif rabies di Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, menjadi kasus kedelapan hingga awal Agustus 2019.
NEGARA, NusaBali
Jajaran Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Jembrana kembali menemukan seekor anjing rabies di Banjar Baluk Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara. Anjing peliharaan warga setempat itu baru diketahui positif rabies, Senin (5/8), setelah mengigit salah seorang anggota keluarga pemilik anjing.
Kepala Bidang Keswan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, mengatakan kasus gigitan anjing yang ternyata positif rabies itu sudah terjadi pada Sabtu (27/6). Korban yang merupakan anggota keluarga pemilik anjing, itu berinisiatif melapor ke fasilitas kesehatan, dan ditembuskan kepada jajarannya, yang kemudian meminta agar si pemilik mengobservasi anjingnya.
“Anjingnya itu memang sudah terikat dan berada di pekarangan rumah. Waktu menerima informasi terjadi kasus gigitan, kami minta pemilik untuk tetap mengikat anjingnya, dan melihat kondisi anjingnya,” ujarnya, Selasa (6/8).
Dalam masa observasi, anjing berumur sekitar 1,5 tahun yang sebelumnya dilaporkan menggigit setelah diprovokasi korban, itu diketahui mati pada Kamis (1/8) lalu atau berselang 5 hari setelah terjadi kasus gigitan. Menerima laporan itu, jajarannya kembali turun mengambil sampel otak anjing tersebut, untuk diuji sampel ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Sesuai hasil uji sampel yang diterima pada Senin (5/8) malam, anjing dipastikan positif rabies. “Untuk korban sudah ditangani pihak kesehatan. Informasinya, tidak ada korban lain lagi,” ucap drh Widarsa.
Setelah menerima sampel anjing yang positif rabies itu, sambung drh Widarsa, jajarannya juga kembali turun ke lokasi. Selain melakukan vaksinasi emergency terhadap 25 ekor anjing, ada 8 ekor anjing liar yang dieliminasi di wilayah sekitar lokasi rumah pemilik anjing yang dekat pantai tersebut. “Kami respons awal dalam radius keliling 500 meter dari lokasi. Dalam respons awal, kami ambil 5 tube second sampel anjing yang dieliminasi, untuk kembali diuji di Laboratorium BB Vet Denpasar. Nanti kalau ada yang positif, akan ada tindakan lebih lanjut,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan di Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana, anjing rabies di Banjar Baluk Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, itu merupakan anjing kedelapan yang ditemukan positif rabies hingga awal Agustus 2019 ini. Tujuh ekor anjing rabies masing-masing ditemukan di Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya; Banjar/Desa Berangbang, Kecamatan Negara; Banjar Warnasari Kelod, Desa Warnasari, Kecamatan Melaya; Banjar Sumbul, Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo; Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur dan Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara; dan Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara. *ode
Kepala Bidang Keswan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, mengatakan kasus gigitan anjing yang ternyata positif rabies itu sudah terjadi pada Sabtu (27/6). Korban yang merupakan anggota keluarga pemilik anjing, itu berinisiatif melapor ke fasilitas kesehatan, dan ditembuskan kepada jajarannya, yang kemudian meminta agar si pemilik mengobservasi anjingnya.
“Anjingnya itu memang sudah terikat dan berada di pekarangan rumah. Waktu menerima informasi terjadi kasus gigitan, kami minta pemilik untuk tetap mengikat anjingnya, dan melihat kondisi anjingnya,” ujarnya, Selasa (6/8).
Dalam masa observasi, anjing berumur sekitar 1,5 tahun yang sebelumnya dilaporkan menggigit setelah diprovokasi korban, itu diketahui mati pada Kamis (1/8) lalu atau berselang 5 hari setelah terjadi kasus gigitan. Menerima laporan itu, jajarannya kembali turun mengambil sampel otak anjing tersebut, untuk diuji sampel ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Sesuai hasil uji sampel yang diterima pada Senin (5/8) malam, anjing dipastikan positif rabies. “Untuk korban sudah ditangani pihak kesehatan. Informasinya, tidak ada korban lain lagi,” ucap drh Widarsa.
Setelah menerima sampel anjing yang positif rabies itu, sambung drh Widarsa, jajarannya juga kembali turun ke lokasi. Selain melakukan vaksinasi emergency terhadap 25 ekor anjing, ada 8 ekor anjing liar yang dieliminasi di wilayah sekitar lokasi rumah pemilik anjing yang dekat pantai tersebut. “Kami respons awal dalam radius keliling 500 meter dari lokasi. Dalam respons awal, kami ambil 5 tube second sampel anjing yang dieliminasi, untuk kembali diuji di Laboratorium BB Vet Denpasar. Nanti kalau ada yang positif, akan ada tindakan lebih lanjut,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan di Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana, anjing rabies di Banjar Baluk Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, itu merupakan anjing kedelapan yang ditemukan positif rabies hingga awal Agustus 2019 ini. Tujuh ekor anjing rabies masing-masing ditemukan di Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya; Banjar/Desa Berangbang, Kecamatan Negara; Banjar Warnasari Kelod, Desa Warnasari, Kecamatan Melaya; Banjar Sumbul, Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo; Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur dan Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara; dan Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara. *ode
1
Komentar