Proyek Pasar Seni Sukawati Molor
Pembangunan Pasar Seni di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, di lokasi pasar lama, terancam molor.
GIANYAR, NusaBali
Sesuai skedul kerja, pengerjaan fisik proyek ini seharusnyua sudah dimulai pertengahan Mei 2019. Namun hingga memasuki Agustus 2019, tanda-tanda penggarapan proyek itu belum tampak. Sejumlah pedagang yang mengetahui keterlambatan proyek ini mulai mempertanyakan perencanaan progres proyek tersebut. Informasi di Sukawati, proses tender proyek ini baru selesai Juli - Agustus 2019. Kepala Pasar Seni Sukawati AA Raka, saat dikonfirmasi, Selasa (6/8), mengakui tender proyek ini sudah selesai. ’’Cuman masih dalam proses,” jelasnya. Seperti apa prosesnya, AA Raka mengaku masih minim informasi. “Baru sebatas itu yang saya terima infonya. Nanti akan saya infokan lagi jika ada perkembangan,” jelasnya.
Terkait ratusan pedagang, diakui berjualan seperti biasa. “Tidak ada kendala, tertib terkendali. Secara perlahan, kunjungan mulai ramai kesini (pasar sementara di Lapangan Sutasoma, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati,Red),” ujarnya.
Dia mengakui pasar sementara ini tidak seramai pasar asli sebelumnya. “Ya kan maklum, para pedagang ini baru pindah. Semua masih dalam proses,” terangnya. Diungkapkan pula, kunjungan atau pembeli di pasar sementara cukup ramai ketika momentum hari raya. Seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.
Sebelumnya diberitakan, setelah sempat gabeng (tak jelas) sejak tahun 2017, Pemkab Gianyar memastikan Pasar Seni Sukawati direvitalisasi. Proyek ini ditandai ngingsirang lingga (memindahkan stana) Ida Bhatara, Pura Melanting Pasar Seni, lanjut nuwasen atau upacara memulai pekerjaan fisik, Buda Wage Menail, Rabu (20/3) lalu. Sesuai skedul proyek, akhir Maret 2019, pasar tersebut dikosongkan dari pedagang. 778 pedagang di pasar seni induk atau Blok A dan 24 pedagang kios/toko di Blok B akan dipindahkan selama setahun di pasar sementara di Lapangan Sutasoma, Desa Batuan, Sukawati. Akhir April 2019, bangunan pasar lama sudah rata tanah, lanjut pertengahan Mei 2019 mulai penggarapan fisik. Nilai proyek Rp 77 miliar, bersumber dari Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR. Pemkab Gianyar hanya menerima bantuan berupa bangunan. Sesuai perencanaan, pasar ini akan memakai areal parkir baseman berkapasitas 77 mobil non bos.*nvi
Terkait ratusan pedagang, diakui berjualan seperti biasa. “Tidak ada kendala, tertib terkendali. Secara perlahan, kunjungan mulai ramai kesini (pasar sementara di Lapangan Sutasoma, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati,Red),” ujarnya.
Dia mengakui pasar sementara ini tidak seramai pasar asli sebelumnya. “Ya kan maklum, para pedagang ini baru pindah. Semua masih dalam proses,” terangnya. Diungkapkan pula, kunjungan atau pembeli di pasar sementara cukup ramai ketika momentum hari raya. Seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.
Sebelumnya diberitakan, setelah sempat gabeng (tak jelas) sejak tahun 2017, Pemkab Gianyar memastikan Pasar Seni Sukawati direvitalisasi. Proyek ini ditandai ngingsirang lingga (memindahkan stana) Ida Bhatara, Pura Melanting Pasar Seni, lanjut nuwasen atau upacara memulai pekerjaan fisik, Buda Wage Menail, Rabu (20/3) lalu. Sesuai skedul proyek, akhir Maret 2019, pasar tersebut dikosongkan dari pedagang. 778 pedagang di pasar seni induk atau Blok A dan 24 pedagang kios/toko di Blok B akan dipindahkan selama setahun di pasar sementara di Lapangan Sutasoma, Desa Batuan, Sukawati. Akhir April 2019, bangunan pasar lama sudah rata tanah, lanjut pertengahan Mei 2019 mulai penggarapan fisik. Nilai proyek Rp 77 miliar, bersumber dari Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR. Pemkab Gianyar hanya menerima bantuan berupa bangunan. Sesuai perencanaan, pasar ini akan memakai areal parkir baseman berkapasitas 77 mobil non bos.*nvi
Komentar