Parkir Sembarangan, Motor Plat Merah Digembok
Areal parkir Pemkab Jembrana di belakangan Kantor Bupati Jembrana, belakangan mulai ditutup karena dipakai untuk tempat Pameran Industri dan Kerjinan (Inkra) serangkaian HUT ke-124 Kota Negara yang akan dilaksanakan mulai Minggu (11/8).
NEGARA, NusaBali
Berkenaan hal tersebut, pegawai maupun masyarakat, diberikan kebijakan untuk parkir di sisi jalan sekitar. Tetapi ada saja pegawai yang tetap memilih parkir di luar pembatas tempat parkir, sehingga terpaksa kendaraannya ditertibkan oleh jajaran Dinas Perhubungan Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana.
Seperti terjadi pada Rabu (7/8) siang. Jajaran petugas Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana, terpaksa menggembok sebuah motor Yamaha Vega berplat merah nopol DK 3134 W yang kedapatan parkir di luar sisi water barrier yang dijadikan pembatas tempat parkir di sisi jalan belakang Kantor Bupati Jembrana.
“Selain pegawai, sebenarnya kemarin juga banyak masyarakat yang parkir di luar pembatas. Tetapi setelah diperingatkan, kebanyakan sudah pindah. Kebetulan motor Vega plat merah yang dibawa salah satu pegawai itu, lama tidak pindah-pindah, makanya petugas yang juga sudah menunggu, akhirnya putuskan menggembok ban motornya,” ujar salah satu petugas jaga di pintu gerbang belakang Kantor Bupati Jemrbana, Kamis (8/8).
Menurutnya, pembatas menggunakan water barrier itu bertujuan agar parkir kendaraan tetap rapi di sisi jalan setempat. Begitu juga agar tidak mengganggu kendaraan pejabat yang hendak masuk lewat gerbang belakang kantor bupati. Namun, kendaraan masyarakat maupun pegawai yang diizinkan parkir di sisi jalan belakang atau di sebelah utara termasuk disediakan tempat parkir di sebelah sisi timur kantor bupati, kebanyakan mencari tempat dekat gerbang belakang. “Tadi juga masih ada motor yang parkir di luar pembatas. Namun tidak sampai digembok, karena kebetulan dilihat petugas, dan yang bawa langsung memindah motornya,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas PKP Jembrana Made Dwi Maharimbawa, mengatakan sebelum turun melakukan penggembokan, sebenarnya petugas di lapangan juga sudah sering memperingatkan pegawai ataupun masyarakat agar tetap parkir dengan rapi. Terlebih dengan kondisi parkir di sisi jalan belakang kantor bupati, karena areal parkir ditutup sebagai tempat pameran. “Selain peringatan langsung anggota di lapangan, di sana juga sudah dipasang rambu dan kami bersurat ke masing-masing OPD. Kami sengaja sediakan pembatas agar tidak menghalangi jalan. Seperti yang digembok kemarin itu kan parkir dekat gerbang,” ujarnya.
Terkait gembok ban motor plat merah tersebut, kata Dwi Maharimbawa, memang sudah langsung dibuka gemboknya ketika pegawai yang membawa motor tersebut mendatangi petugas. Yang bersangkutan juga diberikan peringatan agar tidak kembali parkir sembarangan, terlebih yang dibawanya adalah kendaraan plat merah, dan harusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Ya kami cuma berikan peringatan, biar tidak diulang kembali. Kami juga akan turun melakukan penggembokan sewaktu-waktu, dengan harapan lebih menggugah kesadaran, dan paling tidak memberikan efek jera,” tandasnya. *ode
Berkenaan hal tersebut, pegawai maupun masyarakat, diberikan kebijakan untuk parkir di sisi jalan sekitar. Tetapi ada saja pegawai yang tetap memilih parkir di luar pembatas tempat parkir, sehingga terpaksa kendaraannya ditertibkan oleh jajaran Dinas Perhubungan Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana.
Seperti terjadi pada Rabu (7/8) siang. Jajaran petugas Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana, terpaksa menggembok sebuah motor Yamaha Vega berplat merah nopol DK 3134 W yang kedapatan parkir di luar sisi water barrier yang dijadikan pembatas tempat parkir di sisi jalan belakang Kantor Bupati Jembrana.
“Selain pegawai, sebenarnya kemarin juga banyak masyarakat yang parkir di luar pembatas. Tetapi setelah diperingatkan, kebanyakan sudah pindah. Kebetulan motor Vega plat merah yang dibawa salah satu pegawai itu, lama tidak pindah-pindah, makanya petugas yang juga sudah menunggu, akhirnya putuskan menggembok ban motornya,” ujar salah satu petugas jaga di pintu gerbang belakang Kantor Bupati Jemrbana, Kamis (8/8).
Menurutnya, pembatas menggunakan water barrier itu bertujuan agar parkir kendaraan tetap rapi di sisi jalan setempat. Begitu juga agar tidak mengganggu kendaraan pejabat yang hendak masuk lewat gerbang belakang kantor bupati. Namun, kendaraan masyarakat maupun pegawai yang diizinkan parkir di sisi jalan belakang atau di sebelah utara termasuk disediakan tempat parkir di sebelah sisi timur kantor bupati, kebanyakan mencari tempat dekat gerbang belakang. “Tadi juga masih ada motor yang parkir di luar pembatas. Namun tidak sampai digembok, karena kebetulan dilihat petugas, dan yang bawa langsung memindah motornya,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas PKP Jembrana Made Dwi Maharimbawa, mengatakan sebelum turun melakukan penggembokan, sebenarnya petugas di lapangan juga sudah sering memperingatkan pegawai ataupun masyarakat agar tetap parkir dengan rapi. Terlebih dengan kondisi parkir di sisi jalan belakang kantor bupati, karena areal parkir ditutup sebagai tempat pameran. “Selain peringatan langsung anggota di lapangan, di sana juga sudah dipasang rambu dan kami bersurat ke masing-masing OPD. Kami sengaja sediakan pembatas agar tidak menghalangi jalan. Seperti yang digembok kemarin itu kan parkir dekat gerbang,” ujarnya.
Terkait gembok ban motor plat merah tersebut, kata Dwi Maharimbawa, memang sudah langsung dibuka gemboknya ketika pegawai yang membawa motor tersebut mendatangi petugas. Yang bersangkutan juga diberikan peringatan agar tidak kembali parkir sembarangan, terlebih yang dibawanya adalah kendaraan plat merah, dan harusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Ya kami cuma berikan peringatan, biar tidak diulang kembali. Kami juga akan turun melakukan penggembokan sewaktu-waktu, dengan harapan lebih menggugah kesadaran, dan paling tidak memberikan efek jera,” tandasnya. *ode
1
Komentar