Grebeg Pasar di Denpasar, UMKM Diajak Go Online
Grebeg Pasar Go Online di sejumlah pasar tradisional di Denpasar mendorong UMKM memanfaatkan platform marketplace untuk berjualan.
DENPASAR, NusaBali.com
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI melangsungkan Grebeg Pasar ‘Yuk, UMKM Go Online!’ yang dilaksanakan selama 11 hari. Kominfo menargetkan lebih dari 2.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan melapak di berbagai marketplace.
Grebeg Pasar Kominfo dilangsungkan di enam pasar tradisional Kota Denpasar. Dimulai pada Selasa (30/72019) di Pasar Badung, Pasar Kumbasari (1-3 Agustus), Pasar Lokitasari (5-6 Agustus), Pasar Agung (7-8 Agustus), Pasar Nyanggelan (9-10 Agustus), dan berakhir di Pasar Poh Gading pada Minggu (11/8/2019).
Tak ayal pedagang dan pengunjung pasar berbondong-bondong mendatangi mini booth Kominfo di Pasar Agung, Kamis (8/8/2019). Mereka terlihat antusias dengan kehadiran Kominfo dan relawan dari STMIK Primakara dan meminta dibuatkan lapak onlinenya. Dengan sabar para relawan memberikan pendampingan langkah-langkah membuka toko online di marketplace.
Salah satu pedagang Pasar Agung, Waluyo mengaku tertarik menjual dagangannya secara online melalui marketplace. “Hanya saja saya belum paham cara mendaftar sebagai penjual di marketplace. Berhubung ada program Kominfo di sini saya dibantu bagaimana membuat lapak onlinenya dan dipandu sampai saya bisa upload produk,” kata Waluyo.
Waluyo berharap dengan membuka toko online maka omset penjualannya bisa naik dan memiliki pelanggan-pelanggan baru di sekitar Kota Denpasar. “Saya mau berjualan online agar omset naik dan banyak orang akan mengenal toko saya. Mereka (pembeli) bisa datang ke kios pasar atau barang diantar sesuai transaksi di marketplace,” harapnya.
Sementara itu Tito, Staff Pengembangan Ekonomi Digital Sektor Perdagangan, Kominfo, saat ditemui di Pasar Nyanggelan, Jumat (9/8/2019) menyampaikan program Grebeg Pasar UMKM Go Online ini bertujuan agar para pelaku UMKM segera masuk dan memanfaatkan marketplace untuk meningkatkan pendapatan dengan memperluas basis pasar mereka.
Ia menilai saat ini masih banyak pelaku UMKM yang masih menggunakan cara-cara konvensional dalam menjual produk. Para pelaku UMKM tersebut belum menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dalam meningkatkan omzet penjualan. Padahal, Indonesia merupakan pasar besar di Asia yang memiliki peluang besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Semoga program ini menjadi awal bagi pelaku UMKM untuk go online. Para pedagang UMKM yang aktif memasarkan produknya secara online akan meningkatkan penjualan dan memperluas cakupan pasar sehingga mampu meningkatkan pendapatan,” katanya.
Ia juga berharap nantinya para pedagang UMKM yang terjaring pada program ini akan lebih memanfaatkan platform marketplace untuk berjualan. “Saya juga mengucapkan terimakasih kepada relawan yang rela door-to-door ke pedagang-pedagang untuk menyampaikan informasi dan melakukan pendampingan,” ucap Tito.
Sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan oleh Kominfo dan relawan telah membuka peluang baru bagi UMKM untuk segera terjun ke pasar digital. Seperti diketahui, pemerintah tengah mendorong para UMKM untuk memanfaatkan platform digital sebagai jalur pengembangan bisnis.
Dengan marketplace, para UMKM dapat berbisnis tanpa batasan jarak dan waktu. Melalui program ini UMKM diberikan sosialisasi dan pendampingan agar bisa membuka toko online di marketplace yang sudah tersedia seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan lain-lain.*zky
Komentar