Lomba Jukung Semarakkan Festival Tulamben
Lomba jukung semarakkan Festival Tulamben tahun 2019. Lomba jukung mengambil start dan finish di Pantai Tukad Abu, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Jumat (9/8).
AMLAPURA, NusaBali
Festival dibuka oleh Perbekel Desa Tulamben, I Wayan Bawarta. Perbekel Desa Tulamben, I Nyoman Ardika, mengatakan awalnya sebanyak 50 nelayan mendaftar ikut lomba jukung. Di puncak lomba hanya 36 nelayan yang datang. Peserta lomba berlayar sekitar 1 mil dari bibir pantai. “Kebetulan cuaca di perairan Objek Wisata Tulamben bersahabat, sehingga lomba tidak ada hambatan,” ungkap Nyoman Ardika.
Dikatakan, setiap tahun menggelar Festival Tulamben yang diawali dengan lomba jukung atau jukung race. Idealnya lomba jukung digelar pagi hari saat air laut masih tenang, belum ada gelombang dan ombak yang keras. Lomba jukung banyak disaksikan wisatawan. Para wisatawan berbaur dengan masyarakat untuk melihat dan mengabadikan perlombaan itu.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Ketut Sedana Merta, mengatakan Festival Tulamben 2019 memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menarik minat wisatawan agar lebih banyak datang ke Objek Wisata Tulamben, berwisata diving, juga mengedukasi nelayan agar turut menjaga kelestarian terumbu karang, dan waspada ancaman pengeboman ikan. Sebab terumbu karang adalah aset pariwisata sebagai daya pikat utama berwisata di bawah laut. “Kami berharap lebih banyak wisatawan datang Tulamben, tak sekadar berwisata diving, tapi langsung menginap,” jelas Sedana Merta.
Selain lomba jukung, Festival Tulamben juga diisi fishing tournament (lomba memancing), dan lomba mewarnai tingkat SD dan SMP. Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menegaskan pentingnya menjaga laut. Laut adalah aset utama untuk menunjang industri pariwisata. “Aset di laut yang lebih banyak menarik minat wisatawan dari pada di darat. Maka dari itu, mari kita sama-sama jaga dan lestarikan aset yang ada di laut seperti terumbu karang dan biota lautnya,” pinta Bupati Mas Sumatri. *k16
Festival dibuka oleh Perbekel Desa Tulamben, I Wayan Bawarta. Perbekel Desa Tulamben, I Nyoman Ardika, mengatakan awalnya sebanyak 50 nelayan mendaftar ikut lomba jukung. Di puncak lomba hanya 36 nelayan yang datang. Peserta lomba berlayar sekitar 1 mil dari bibir pantai. “Kebetulan cuaca di perairan Objek Wisata Tulamben bersahabat, sehingga lomba tidak ada hambatan,” ungkap Nyoman Ardika.
Dikatakan, setiap tahun menggelar Festival Tulamben yang diawali dengan lomba jukung atau jukung race. Idealnya lomba jukung digelar pagi hari saat air laut masih tenang, belum ada gelombang dan ombak yang keras. Lomba jukung banyak disaksikan wisatawan. Para wisatawan berbaur dengan masyarakat untuk melihat dan mengabadikan perlombaan itu.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem, I Ketut Sedana Merta, mengatakan Festival Tulamben 2019 memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menarik minat wisatawan agar lebih banyak datang ke Objek Wisata Tulamben, berwisata diving, juga mengedukasi nelayan agar turut menjaga kelestarian terumbu karang, dan waspada ancaman pengeboman ikan. Sebab terumbu karang adalah aset pariwisata sebagai daya pikat utama berwisata di bawah laut. “Kami berharap lebih banyak wisatawan datang Tulamben, tak sekadar berwisata diving, tapi langsung menginap,” jelas Sedana Merta.
Selain lomba jukung, Festival Tulamben juga diisi fishing tournament (lomba memancing), dan lomba mewarnai tingkat SD dan SMP. Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menegaskan pentingnya menjaga laut. Laut adalah aset utama untuk menunjang industri pariwisata. “Aset di laut yang lebih banyak menarik minat wisatawan dari pada di darat. Maka dari itu, mari kita sama-sama jaga dan lestarikan aset yang ada di laut seperti terumbu karang dan biota lautnya,” pinta Bupati Mas Sumatri. *k16
1
Komentar