Pelabuhan Segitiga Emas Dikebut
Bupati Klungkung Kecewa Kinerja Kadis Perhubungan
SEMARAPURA, NusaBali
Pelabuhan Segitiga Emas yang meliputi Dermaga Sanur (Denpasar Selatan), Dermaga Sampalan (Nusa Penida, Klungkung), dan Dermaga Bias Munjul Ceningan (Nusa Penida, Klungkung) tenagh dikebut pusat. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta pun kumpulkan jajaran terkait untuk membahas Pelabuhan Segitiga Emas, Minggu (11/8) pagi.
Rencana awal, Pelabuhan Segitiga Emas meliputi Dermaga Pesinggahan (Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung), Dermaga Sampalan (Desa Sampalan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung), dan Dermaga Bias Munjul Ceningan (Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung). Namun, dalam perkembangannya, Dermaga Pesinggahan tidak masuk dalam pelabuhan yang dikawal pemerintah pusat. Yang dikawal adalah Dermaga Sanur, Dermaga Sampalan, dan Dermaga Bias Munjul Ceningan.
“Kita belum siap dengan perencanaan Pelabuhan Pesinggahan. Namun, kita tetap mengusulkan Pelabuhan Pesingahan untuk akses oleh masyarakat lokal,” ungkap Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra, dalam rapat koordinasi di Kantor Bupati Klungkung di Semarapura, kemarin pagi.
Putu Winastra mengatakan, dari pertemuan di Kementerian Perhu-bungan (Kemenhub) sebelumnya, diinstruksikan supaya usulan APBN ditindaklanjuti dengan melengkapi berbagai kekurangan. Antara lain, status tanah di Dermaga Sampalan dan Dermaga Bias Munjul Ceningan. “Lahan dua pelabuhan tersebut sudah harus disertifikatkan,” katanya.
Selanjutnya, dilakukan Detail Engineering Design (DED) masing-masing lokasi pelabuhan. Saat ini, DED Dermaga Sampalan sudah siap. Sedangkan DED untuk Dermaga Bias Munjul Ceningan sedang dalam pembuatan. “Penetapan lokasi sudah ada rekomendasi oleh Bupati, tinggal menunggu rekomendasi Gubernur Bali untuk selanjutnya diajukan ke Kementerian Perhubungan,” jelas Winastra.
Sementara itu, Bupati Nyoman Suwirta merasa kecewa, karena Dinas Perhubungan Klungkung dinilai tidak bekerja secara optimal dalam mengawal usulan Pelabuhan Segitiga Emas ini. Sejumlah berkas yang menjadi syarat kelengkapan, kata Bupati Suwirta, sangat lambat pemenuhannya. Padahal, Pemprov Bali dan pemerintah pusat sudah merespons usulan ini.
Bupati Suwirta tambah jengkel karena Kadis Perhubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra, justru tidak hadir dalam rapat koordinasi membahas Pelabuhan Segitiga Emas, kemarin pagi. Kadis Perhubungan kemarin hanya diwakili seorang kepala seksi.
“Usulan terkait Pelabuhan Segitiga Emas ini jangan sampai terhenti gara-gara OPD tidak maksimal dalam bekerja. Saya sangat sayangkan Kadis Perhubungan Klungkung tidak hadir dalam rapat ini. Kok bisanya hanya mengandalkan anak buah, sehingga kalau ada apa-apa, yang disalahkan hanya anak buah,” sesal Suwirta.
Suwirta mengingatkan semua jajarannya harus memiliki pola pikir yang maju. Menurut Suwirta, era reformasi adalah zaman percepatan. Untuk itu, semua OPD Pemkab Klungkung harus bergerak cepat dalam merespons tanggapan dari pemerintah pusat maupun provinsi. Suwirta meminta semua OPD untuk bersungguh sungguh melaksanakan tugas. Jika tidak, Suwirta tidak segan-segan akan memberikan peringatan.
“Kita patut bersyukur karena Pelabuhan Segitiga Emas diambilalih oleh pemeritah provinsi Bali. “Kita harus bergerak cepat. Sebab, komitmen kita membangun sudah disambut Pemprov Bali dan pemerintah pusat,” lanjut Bupati Klungkung asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini. Menurut Suwirta, Pelabuhan Segitiga Emas ditarget sudah selesai periode 2022-2023. Setelah itu, Klunkung tinggal urus proyek jalan lingkar di Nusa Penida.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Kadis Perhubungan Klungkung I Nyoman Sucitra mengatakan sebenarnya dia sempat datang ke Kantor Bupati Klungkung. Namun, saat menunggu rapat dimulai, Nyoman Sucitra tiba-tiba mendapat telepon dari keluarganya karena ada suatu permasalahan di internal keluarga.
Karena telepon tersebut, Sucitra pun harus pulang. Kemudian, dia diwakili oleh Kepala Seksi Pelabuhan Dinas Perhubungan Klungkung, I Ketut Karasdana, untuk hadiri rapat koordinasi dengan bupati. “Saya saat itu ada urusan keluarga, makanya harus segera balik pulang,” dalih Sucitra. *wan
Rencana awal, Pelabuhan Segitiga Emas meliputi Dermaga Pesinggahan (Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung), Dermaga Sampalan (Desa Sampalan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung), dan Dermaga Bias Munjul Ceningan (Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung). Namun, dalam perkembangannya, Dermaga Pesinggahan tidak masuk dalam pelabuhan yang dikawal pemerintah pusat. Yang dikawal adalah Dermaga Sanur, Dermaga Sampalan, dan Dermaga Bias Munjul Ceningan.
“Kita belum siap dengan perencanaan Pelabuhan Pesinggahan. Namun, kita tetap mengusulkan Pelabuhan Pesingahan untuk akses oleh masyarakat lokal,” ungkap Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra, dalam rapat koordinasi di Kantor Bupati Klungkung di Semarapura, kemarin pagi.
Putu Winastra mengatakan, dari pertemuan di Kementerian Perhu-bungan (Kemenhub) sebelumnya, diinstruksikan supaya usulan APBN ditindaklanjuti dengan melengkapi berbagai kekurangan. Antara lain, status tanah di Dermaga Sampalan dan Dermaga Bias Munjul Ceningan. “Lahan dua pelabuhan tersebut sudah harus disertifikatkan,” katanya.
Selanjutnya, dilakukan Detail Engineering Design (DED) masing-masing lokasi pelabuhan. Saat ini, DED Dermaga Sampalan sudah siap. Sedangkan DED untuk Dermaga Bias Munjul Ceningan sedang dalam pembuatan. “Penetapan lokasi sudah ada rekomendasi oleh Bupati, tinggal menunggu rekomendasi Gubernur Bali untuk selanjutnya diajukan ke Kementerian Perhubungan,” jelas Winastra.
Sementara itu, Bupati Nyoman Suwirta merasa kecewa, karena Dinas Perhubungan Klungkung dinilai tidak bekerja secara optimal dalam mengawal usulan Pelabuhan Segitiga Emas ini. Sejumlah berkas yang menjadi syarat kelengkapan, kata Bupati Suwirta, sangat lambat pemenuhannya. Padahal, Pemprov Bali dan pemerintah pusat sudah merespons usulan ini.
Bupati Suwirta tambah jengkel karena Kadis Perhubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra, justru tidak hadir dalam rapat koordinasi membahas Pelabuhan Segitiga Emas, kemarin pagi. Kadis Perhubungan kemarin hanya diwakili seorang kepala seksi.
“Usulan terkait Pelabuhan Segitiga Emas ini jangan sampai terhenti gara-gara OPD tidak maksimal dalam bekerja. Saya sangat sayangkan Kadis Perhubungan Klungkung tidak hadir dalam rapat ini. Kok bisanya hanya mengandalkan anak buah, sehingga kalau ada apa-apa, yang disalahkan hanya anak buah,” sesal Suwirta.
Suwirta mengingatkan semua jajarannya harus memiliki pola pikir yang maju. Menurut Suwirta, era reformasi adalah zaman percepatan. Untuk itu, semua OPD Pemkab Klungkung harus bergerak cepat dalam merespons tanggapan dari pemerintah pusat maupun provinsi. Suwirta meminta semua OPD untuk bersungguh sungguh melaksanakan tugas. Jika tidak, Suwirta tidak segan-segan akan memberikan peringatan.
“Kita patut bersyukur karena Pelabuhan Segitiga Emas diambilalih oleh pemeritah provinsi Bali. “Kita harus bergerak cepat. Sebab, komitmen kita membangun sudah disambut Pemprov Bali dan pemerintah pusat,” lanjut Bupati Klungkung asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini. Menurut Suwirta, Pelabuhan Segitiga Emas ditarget sudah selesai periode 2022-2023. Setelah itu, Klunkung tinggal urus proyek jalan lingkar di Nusa Penida.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Kadis Perhubungan Klungkung I Nyoman Sucitra mengatakan sebenarnya dia sempat datang ke Kantor Bupati Klungkung. Namun, saat menunggu rapat dimulai, Nyoman Sucitra tiba-tiba mendapat telepon dari keluarganya karena ada suatu permasalahan di internal keluarga.
Karena telepon tersebut, Sucitra pun harus pulang. Kemudian, dia diwakili oleh Kepala Seksi Pelabuhan Dinas Perhubungan Klungkung, I Ketut Karasdana, untuk hadiri rapat koordinasi dengan bupati. “Saya saat itu ada urusan keluarga, makanya harus segera balik pulang,” dalih Sucitra. *wan
Komentar