Bulfest VII Ditutup, Jadi 'Tabungan' Masa Depan
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, menyebut Buleleng Festival (Bulfest) sebagai tabungan masa depan bagi Kabupaten Buleleng. Alasannya, dampak Bulfest tidak bisa dirasakan secara instan, seperti festival-festival lainnya.
SINGARAJA, NusaBali
Hal tersebut disampaikan Bupati Agus Suradnyana saat penutupan Bulfest VII, Sabtu (10/8) malam. Bupati Agus Suradnyana menjelaskan dirinya terus merumuskan apa itu Buleleng Festival secara sederhana. Hingga ditemukan Buleleng Festival adalah tabungan. Dimana pada saatnya bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Pada saatnya pasti berguna dan bekerja dengan baik. Apalagi ditambah dengan adanya aksesibilitas termasuk pembangunan bandara yang terus didorong di Kabupaten Buleleng. "Pada saat itu tabungan tersebut akan dibuka. Kita termasuk masyarakat akan mendapat kesejahteraan di dalamnya, peningkatan SDM, dan peningkatan budaya," jelasnya.
Di samping itu, dengan Buleleng Festival image Buleleng berubah. Dari yang dulunya keras sekarang berubah menjadi damai. Hal ini yang patut dibanggakan dari festival-festival yang ada khususnya Buleleng Festival. Kedamaian ini ditunjukkan dengan kelancaran dan juga tidak ada keributan yang berarti selama penyelenggaraan. "Penyelenggaraan kali ini menunjukkan kedamaian," ujar Agus Suradnyana.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gde Komang, dalam laporannya mengatakan beberapa hal khususnya hiburan lebih bervariasi pada penyelenggaraan kali ini. Dengan begitu penonton dapat memilah minatnya. Seperti di panggung utama ada kesenian modern dan kesenian pengembangan yang digandrungi anak muda. "Termasuk juga saat ini ada zona millenial di areal Rumah Jabatan Bupati Buleleng," katanya.
Untuk perputaran ekonomi, mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng ini menambahkan ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini transaksi mencapai Rp 2 miliar. Terjadi peningkatan sebanyak Rp 500 juta dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 1,5 miliar. Ini menunjukkan ada perputaran ekonomi yang tinggi selama penyelenggaraan Bulfest tahun ini. "Astungkara ada peningkatan. Kita harapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk memperbaiki penyelenggaraan tahun depan," katanya. *K19
Di samping itu, dengan Buleleng Festival image Buleleng berubah. Dari yang dulunya keras sekarang berubah menjadi damai. Hal ini yang patut dibanggakan dari festival-festival yang ada khususnya Buleleng Festival. Kedamaian ini ditunjukkan dengan kelancaran dan juga tidak ada keributan yang berarti selama penyelenggaraan. "Penyelenggaraan kali ini menunjukkan kedamaian," ujar Agus Suradnyana.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gde Komang, dalam laporannya mengatakan beberapa hal khususnya hiburan lebih bervariasi pada penyelenggaraan kali ini. Dengan begitu penonton dapat memilah minatnya. Seperti di panggung utama ada kesenian modern dan kesenian pengembangan yang digandrungi anak muda. "Termasuk juga saat ini ada zona millenial di areal Rumah Jabatan Bupati Buleleng," katanya.
Untuk perputaran ekonomi, mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng ini menambahkan ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini transaksi mencapai Rp 2 miliar. Terjadi peningkatan sebanyak Rp 500 juta dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 1,5 miliar. Ini menunjukkan ada perputaran ekonomi yang tinggi selama penyelenggaraan Bulfest tahun ini. "Astungkara ada peningkatan. Kita harapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk memperbaiki penyelenggaraan tahun depan," katanya. *K19
1
Komentar