Diserahterimakan, Penyulingan Air Laut di Nusa Ceningan
Pengolahan air laut menjadi air siap minum dengan teknologi sea water reserve osmosis (SWRO) di Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, diserahterimakan dari pihak pengembang kepada Pemkab Klungkung, Rabu (22/6) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
SWRO mampu memproduksi air siap minum 5 liter/detik dan dapat memenuhi kebutuhan air minum untuk 1.500 sambungan rumah (SR). SWRO di Nusa Ceningan dibangun dari APBN 2013/2014 untuk mengolah air laut menjadi air minum. Air ini untuk pemenuhan kebutuhan air warga di Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida. Serahterima dilakukan dari Kepala Satuan Kerja Sistem Pengembangan Air Minum Kasatker PAM Strategis Ir T Bandeso, kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Direktur PDAM Klungkung I Nyoman Renin.
Kepala Satuan Kerja Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) PAM Strategis Ir T Bandeso mengatakan, saat ini jumlah SR yang sudah terpasang berjumlah 240 unit, dengan jaringan distribusi utama yang sudah mencakup hampir seluruh wilayah Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu. “SWRO dapat memenuhi kebutuhan air minum bagi kurang lebih 1500 SR,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, SWRO ini akan dikelola PDAM Klungkung. Dia meminta hal ini supaya dikelola dengan baik, karena investasi sebesar ini harus menghasilkan manfaat bagi masyarakat. “Ini harus dikelola dengan maksimal,” ujarnya kepada PDAM Klungkung.
Bupati Suwirta juga menyampaikan kepada masyarakat agar selalu menjaga kekayaan alam dan potensi di Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu. “Mari kita semua jaga bumi kita ini jangan berekspresi berlebihan terhadap semua yang kita nikmati,” ujarnya.
Dirut PDAM Klungkung Nyoman Renin Suyasa mengatakan SPAM SWRO di Nusa Ceningan telah beroperasi. Namun hingga kini, pihaknya di PDAM belum mengenakan tarif kepada warga yang menerima sambungan karena belum ada SK penetapan tarif. Setelah ada SK, PDAM rencananya akan memungut biaya sambungan Rp 2.115.000/SR,” katanya. 7 w
SWRO mampu memproduksi air siap minum 5 liter/detik dan dapat memenuhi kebutuhan air minum untuk 1.500 sambungan rumah (SR). SWRO di Nusa Ceningan dibangun dari APBN 2013/2014 untuk mengolah air laut menjadi air minum. Air ini untuk pemenuhan kebutuhan air warga di Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida. Serahterima dilakukan dari Kepala Satuan Kerja Sistem Pengembangan Air Minum Kasatker PAM Strategis Ir T Bandeso, kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Direktur PDAM Klungkung I Nyoman Renin.
Kepala Satuan Kerja Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) PAM Strategis Ir T Bandeso mengatakan, saat ini jumlah SR yang sudah terpasang berjumlah 240 unit, dengan jaringan distribusi utama yang sudah mencakup hampir seluruh wilayah Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu. “SWRO dapat memenuhi kebutuhan air minum bagi kurang lebih 1500 SR,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, SWRO ini akan dikelola PDAM Klungkung. Dia meminta hal ini supaya dikelola dengan baik, karena investasi sebesar ini harus menghasilkan manfaat bagi masyarakat. “Ini harus dikelola dengan maksimal,” ujarnya kepada PDAM Klungkung.
Bupati Suwirta juga menyampaikan kepada masyarakat agar selalu menjaga kekayaan alam dan potensi di Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu. “Mari kita semua jaga bumi kita ini jangan berekspresi berlebihan terhadap semua yang kita nikmati,” ujarnya.
Dirut PDAM Klungkung Nyoman Renin Suyasa mengatakan SPAM SWRO di Nusa Ceningan telah beroperasi. Namun hingga kini, pihaknya di PDAM belum mengenakan tarif kepada warga yang menerima sambungan karena belum ada SK penetapan tarif. Setelah ada SK, PDAM rencananya akan memungut biaya sambungan Rp 2.115.000/SR,” katanya. 7 w
1
Komentar