Heboh Pohon Pule Keluarkan Tirta
Heboh pohon Pule mengeluarkan tirta (air suci) terjadi di Banjar Penida Kaja, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Dalam Semalam, Bisa 100 Warga Datang ke Lokasi
BANGLI, NusaBali
Pohon Pule yang bikin heboh tersebut tumbuh di tegalan milik keluarga Jro Mangku Nyoman Suryana. Karena munculnya tirta yang diyakini berkhasiat untuk pengobatan ini, sejak Purnamaning Kalima, Selasa, 27 Oktober 2015 lalu, warga terus berdatangan ke lokasi pohon Pule.
Pohon Pule di tegalan milik keluarga Jro Mangku Suryana yang mengeluarkan tirta dari daun-daunnya ini berdiameter sekitar 75 cm, dengan tinggi mencapai 25 meter. Pohon Pule ini berusia sekitar 50 tahun. Lokasi tumbuhnya pohon Pule ini berjarak sekitar 30 meter dari pekarangan rumah keluarga Jro Mangku Suryana.
Pantauan NusaBali, Rabu (4/11) siang, pohon Pule yang mengeluarkan tirta ini sudah dipasangi semacam tempat untuk menghaturkan canang dan banten di bagian bongkol (batang bawah). Di sana tampak ada plastik bening melingkari batang pohon untuk menampung turta yang berjatuhan. Tirta dalam plastik inilah yang dimohon warga untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing sebagai sarana tamba (pengobatan), sesuai keyakinan mereka.
Saat NusaBali berkunjung ke lokasi pohon Pule ajaib, Rabu siang, tampak ada puluhan murid dari SD dari sekitar Desa Tembuku yang datang khusus untuk melihat keajiaban pohon Pule mengeluarkan tirta. Mereka datang ke lokasi ramai-ramai saat jam istirahat sekolah.
Para murid SD ini terlebih dulu menghaturkan canang sari di tempat yang sudah di-sediakan di bawah pohon Pule. Kemudian, mereka melakukan sembahyang bersama di bawah pohon Pule. Saat pergi dari lokasi pohon Pule, anak-anak SD ini membawa tirta dalam wadah daun Talas.
Siang itu, Jro Mangku Suryana juga berada di lokasi pohon Pule yang berada di di gang sempit depan pekarangan rumahnya. Kepada NusaBali, Jro mangku Suryana mengisah-kan, pohon Pule ini pertama kali mengeluarkan air saat Puranamaning Kalima, Selasa (27/10) malam sekitar pukul 19.30 Wita. Malam itu, dirinya hendak ke luar rumah untuk beli rokok ke warung.
“Pas saya lewat di bawah pohon Pule, terjadi cucuran air. Saya awalnya mengira hujan gerimis, sehingga tidak menaruh curiga. Lagipula, kondisi jalan (gang sempit) juga cukup gelap, sehingga saya tidak melihat persis apa yang terjadi,” kenang Jro Mangku Suryana.
Selanjutnya...
1
2
Komentar