Bali Turunkan 26 Pedansa di Pra PON
Pengprov IODI Bali menurunkan 26 atlet dansa pada Pra PON, di Hotel Werdapura Sanur, Denpasar Selatan, 15-17 Agustus.
DENPASAR, NusaBali
IODI Bali pasang target meloloskan atlet sebanyak mungkin pada PON Papua XX/2020. Pasalnya Bali sebagai tua rumah, sehingga dengan mudah menurunkan atlet dansa terbaiknya.
Menurut Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Ni Made Suparmi, dari jadwal tiga hari itu, tim dansa Bali akan unjuk gigi pada hari kedua, yakni 16 Agustus. Wanita yang juga Sekjen PP IODI Pusat itu berharap, dari 17 kategori, Bali mampu memanfaatkan faktor tuan rumah. “Minimal pengalaman dan menguasai medan. Dan, situasi atlet lebih fix dan prima. Sebab, mereka dimatangkan dalam event internasional secara beruntun, di Lombok, di Malaysia, dan Singapura,”kata Suparmi di Denpasar, Senin (12/8).
Suparmi menambahkan, Bali tergabung di satu wilayah bersama Jogjakarta dan Jawa Tengah. Selain itu, juga Sumatera Utara, Kalimantan Tengah dan Papua Barat.
“Rival Bali yang tangguh adalah Jogjakarta dan Jawa Tengah. Hal itu berdasarkan hasil dari even-even nasional selama ini,” tegas Suparmi.
Dia menarget Bali mampu menempati peringkat satu atau setidaknya minimal peringkat dua pada klasemen akhir. Sebab, lolos berdasarkan peringkat akan mempengaruhi jumlah kuota atlet di Papua nanti.
"Peluang Bali mendapat emas di Pra-PON cukup terbuka, terutama di kelas standard. Apalagi medali emasnya banyak, yakni 5 emas dari 17 emas secara keseluruhan," papar Suparmi. *dek
Menurut Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Ni Made Suparmi, dari jadwal tiga hari itu, tim dansa Bali akan unjuk gigi pada hari kedua, yakni 16 Agustus. Wanita yang juga Sekjen PP IODI Pusat itu berharap, dari 17 kategori, Bali mampu memanfaatkan faktor tuan rumah. “Minimal pengalaman dan menguasai medan. Dan, situasi atlet lebih fix dan prima. Sebab, mereka dimatangkan dalam event internasional secara beruntun, di Lombok, di Malaysia, dan Singapura,”kata Suparmi di Denpasar, Senin (12/8).
Suparmi menambahkan, Bali tergabung di satu wilayah bersama Jogjakarta dan Jawa Tengah. Selain itu, juga Sumatera Utara, Kalimantan Tengah dan Papua Barat.
“Rival Bali yang tangguh adalah Jogjakarta dan Jawa Tengah. Hal itu berdasarkan hasil dari even-even nasional selama ini,” tegas Suparmi.
Dia menarget Bali mampu menempati peringkat satu atau setidaknya minimal peringkat dua pada klasemen akhir. Sebab, lolos berdasarkan peringkat akan mempengaruhi jumlah kuota atlet di Papua nanti.
"Peluang Bali mendapat emas di Pra-PON cukup terbuka, terutama di kelas standard. Apalagi medali emasnya banyak, yakni 5 emas dari 17 emas secara keseluruhan," papar Suparmi. *dek
Komentar