Kabut Asap di Palangka Raya, Sekolah Diliburkan
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, di Kalimantan Tengah, pada Senin meliburkan kegiatan sekolah.
PALANGKA RAYA, NusaBali
Upaya itu dilakukan karena kabut asap di kota tersebut makin pekat. "Sementara sekolah hari ini diliburkan. Bagi mereka yang terlanjur berangkat dapat kembali belajar mandiri di rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan di Palangka Raya, yang dilansir Antara, Senin (12/8).
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya bersama instansi terkait lainnya terus memantau dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kebijakan itu dikeluarkan untuk mengantisipasi dampak kabut asap.
"Jika nanti udara diketahui tidak sehat, apalagi membahayakan siswa, maka dimungkinkan sekolah akan kami liburkan," kata Sahdin, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Papan monitor Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palangka Raya pada Senin pukul 07.40 WIB menunjukkan nilai ISPU dengan parameter PM10, partikel di udara yang berukuran kurang dari 10 mikron, sempat ada pada angka 650 atau sangat berbahaya.
Warga Palangka Raya, Ferry Santoso, mengaku khawatir kabut asap yang dalam beberapa hari terakhir menyelimuti Kota Palangka Raya bisa mengganggu kesehatan anaknya.
Terpisah, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau kemarin. Selain meninjau, Tito juga akan memberikan pengarahan kepada satuan petugas di lokasi.
Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan Tito dan Hadi akan langsung mengendalikan proses mitigasi yang nantinya berlangsung.
"Itu Pak Kapolri bersama Panglima TNI langsung mengendalikan proses mitigasi dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, cukup boleh dikatakan menjadi sasaran prioritas utama squad yang ada di Riau," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/8) seperti dilansir cnnindonesia.
Dedi menjelaskan Riau menjadi prioritas karena dinilai karhutla di sana cukup masif. Selain itu, salah satu tersangka dari peristiwa karhutla di Riau adalah korporasi, yakni Sumber Sawit Sejahtera (SSS) yang dianggap lalai menjaga lahan.
"Di sana cukup masif dan luas terjadi karhutla. Kalau di Kalteng maupun Kalbar dari titik hotspot memang ada peningkatan tapi lebih banyak kecil-kecil," tuturnya.
Diketahui Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Riau mencatat lebih dari 4.700 hektare lahan di wilayah itu hangus terbakar sepanjang 2019. Akan tetapi, Kepala Seksi Peringatan dan Deteksi Dini Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Eva Famurianty menyatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat luas Karhutla di Riau telah mencapai 27.635 hektare.*
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya bersama instansi terkait lainnya terus memantau dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kebijakan itu dikeluarkan untuk mengantisipasi dampak kabut asap.
"Jika nanti udara diketahui tidak sehat, apalagi membahayakan siswa, maka dimungkinkan sekolah akan kami liburkan," kata Sahdin, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Papan monitor Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palangka Raya pada Senin pukul 07.40 WIB menunjukkan nilai ISPU dengan parameter PM10, partikel di udara yang berukuran kurang dari 10 mikron, sempat ada pada angka 650 atau sangat berbahaya.
Warga Palangka Raya, Ferry Santoso, mengaku khawatir kabut asap yang dalam beberapa hari terakhir menyelimuti Kota Palangka Raya bisa mengganggu kesehatan anaknya.
Terpisah, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau kemarin. Selain meninjau, Tito juga akan memberikan pengarahan kepada satuan petugas di lokasi.
Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan Tito dan Hadi akan langsung mengendalikan proses mitigasi yang nantinya berlangsung.
"Itu Pak Kapolri bersama Panglima TNI langsung mengendalikan proses mitigasi dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, cukup boleh dikatakan menjadi sasaran prioritas utama squad yang ada di Riau," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/8) seperti dilansir cnnindonesia.
Dedi menjelaskan Riau menjadi prioritas karena dinilai karhutla di sana cukup masif. Selain itu, salah satu tersangka dari peristiwa karhutla di Riau adalah korporasi, yakni Sumber Sawit Sejahtera (SSS) yang dianggap lalai menjaga lahan.
"Di sana cukup masif dan luas terjadi karhutla. Kalau di Kalteng maupun Kalbar dari titik hotspot memang ada peningkatan tapi lebih banyak kecil-kecil," tuturnya.
Diketahui Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Riau mencatat lebih dari 4.700 hektare lahan di wilayah itu hangus terbakar sepanjang 2019. Akan tetapi, Kepala Seksi Peringatan dan Deteksi Dini Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Eva Famurianty menyatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat luas Karhutla di Riau telah mencapai 27.635 hektare.*
1
Komentar