Dilantik, Dewan Bangli Akhirnya Kompak Berpakaian Adat
Bupati: Banyak Dewan New Comer Diharap Bikin Perubahan
BANGLI, NusaBali
Sebelum pelaksanaan pelantikan calon anggota DPRD Bangli sempat diwarnai perdebatan masalah penggunaan pakaian. Awalnya ada yang tegas hendak mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) dan ada pula yang mengenakan pakaian adat Bali. Namun pada akhirnya seluruh anggota DPRD Bangli kompak mengenakan pakaian adat.
Sebelum rapat paripurna dengan acara pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Bangli, pimpinan rapat Ketua DPRD Bangli, Ngakan Made Kutha Parwata, menyampaikan permohonan maaf kaitannya dengan undangan. Dalam undangan dicantumkan pakaian PSL/menyesuaikan dan dalam pelaksanaan mengenakan pakaian adat. Menurut Kutha Parwata, setelah ada komunikasi, maka Minggu sore diputuskan seluruhnya mengenakan pakaian adat.
"Kami mohon maaf, kesepakatan baru kemarin dan undangan sudah terlebih dulu disebar dan memang tercantum PSL," ungkapnya. Pihaknya berharap hal ini tidak mengurangi makna acara. Wakil Ketua DPRD Bangli yang juga Ketua DPC Demokrat Bangli, I Komang Carles, sebelumnya menegaskan akan tetap mengenakan PSL dalam pelantikan. Namun karena perintah partai, maka dirinya pun mengenakan pakaian adat. “Ini perintah partai, kami selaku petugas partai wajib melaksanakan,” jelasnya sembari mengatakan perintah langsung dari DPP.
Untuk DPD sendiri sudah kompak mengenakan pakaian adat. “Untuk kekompakan di Bali pakaian adat. Memang sebelumnya saya sempat berdebat terkait hal ini, tapi karena sudah petunjuk pimpinan maka kami laksanakan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Bangli sementara, I Wayan Diar, menyampaikan pasca pelantikan agenda yang akan dilakukan anggota dewan baru, yakni pembahasan tata tertib. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pembahasan alat kelengkapan dewan (AKD). "Besok (hari ini) kami mulai melakukan pembahasan untuk tata tertib. Setelahnya baru pembahasan AKD. Ini juga tergantung pada proses penugasan parpol pada kadernya. Harapan AKD segera terbentuk," jelasnya.
Menurut Wayan Diar, pihaknya menunggu usulan nama dari masing-masing partai. Di sisi lain, Bupati Bangli, I Made Gianyar, mengungkapkan dengan komposisi DPRD Bangli saat ini hampir sebagian adalah orang baru. Tentu dengan banyak orang baru diharapkan dapat membuat perubahan. "Lebih dari 10 orang pendatang baru. Kalau mau melakukan perubahan cukup luar biasa," ujarnya.
Menyinggung terkait program, Bupati Made Gianyar mengatakan harus ada konektifitas, sinergitas untuk pembangunan. Dalam program nasional, program daerah Bali dan kabupaten sudah ada acuannya. Untuk Bangli sendiri ciri khasnya pertanian, maka ke depan pertanian harus menjadi prioritas. *esa
Sebelum rapat paripurna dengan acara pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Bangli, pimpinan rapat Ketua DPRD Bangli, Ngakan Made Kutha Parwata, menyampaikan permohonan maaf kaitannya dengan undangan. Dalam undangan dicantumkan pakaian PSL/menyesuaikan dan dalam pelaksanaan mengenakan pakaian adat. Menurut Kutha Parwata, setelah ada komunikasi, maka Minggu sore diputuskan seluruhnya mengenakan pakaian adat.
"Kami mohon maaf, kesepakatan baru kemarin dan undangan sudah terlebih dulu disebar dan memang tercantum PSL," ungkapnya. Pihaknya berharap hal ini tidak mengurangi makna acara. Wakil Ketua DPRD Bangli yang juga Ketua DPC Demokrat Bangli, I Komang Carles, sebelumnya menegaskan akan tetap mengenakan PSL dalam pelantikan. Namun karena perintah partai, maka dirinya pun mengenakan pakaian adat. “Ini perintah partai, kami selaku petugas partai wajib melaksanakan,” jelasnya sembari mengatakan perintah langsung dari DPP.
Untuk DPD sendiri sudah kompak mengenakan pakaian adat. “Untuk kekompakan di Bali pakaian adat. Memang sebelumnya saya sempat berdebat terkait hal ini, tapi karena sudah petunjuk pimpinan maka kami laksanakan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Bangli sementara, I Wayan Diar, menyampaikan pasca pelantikan agenda yang akan dilakukan anggota dewan baru, yakni pembahasan tata tertib. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pembahasan alat kelengkapan dewan (AKD). "Besok (hari ini) kami mulai melakukan pembahasan untuk tata tertib. Setelahnya baru pembahasan AKD. Ini juga tergantung pada proses penugasan parpol pada kadernya. Harapan AKD segera terbentuk," jelasnya.
Menurut Wayan Diar, pihaknya menunggu usulan nama dari masing-masing partai. Di sisi lain, Bupati Bangli, I Made Gianyar, mengungkapkan dengan komposisi DPRD Bangli saat ini hampir sebagian adalah orang baru. Tentu dengan banyak orang baru diharapkan dapat membuat perubahan. "Lebih dari 10 orang pendatang baru. Kalau mau melakukan perubahan cukup luar biasa," ujarnya.
Menyinggung terkait program, Bupati Made Gianyar mengatakan harus ada konektifitas, sinergitas untuk pembangunan. Dalam program nasional, program daerah Bali dan kabupaten sudah ada acuannya. Untuk Bangli sendiri ciri khasnya pertanian, maka ke depan pertanian harus menjadi prioritas. *esa
Komentar