Terminal Dalung Jadi Pos Pelayanan Terpadu
Pos Pelayanan Terpadu di Desa Dalung terdiri dari pelayanan kamtibmas, pemadam kebakaran dan perhubungan. Namun juga tetap melaksanakan salah satu fungsi terminal.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Perhubungan Kabupaten Badung menyambut baik rencana Kementerian Perhubungan yang akan mengintegrasikan Terminal Dalung atau Pos Pelayanan Terpadu di Desa Dalung dengan Terminal Mengwi, Terminal Ubung, serta Central Parkir Kuta. Bahkan, Dishub Badung memastikan akan tetap melayani para penumpang yang akan turun dan naik kendaraan umum di Terminal Dalung.
“Walaupun Terminal Dalung diusulkan sebagai Pos Pelayanan Terpadu di Desa Dalung, yang terdiri dari pelayanan kamtibmas (kepolisian dan Satpol PP), pelayanan pemadam kebakaran dan perhubungan, namun tetap bisa melayani pergantian moda (transfer moda) atau naik dan turun penumpang,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Badung AAN Rai Yuda Dharma, Selasa (13/8).
Bahkan, sekalipun nanti sudah berubah statusnya menjadi Pos Pelayanan Terpadu, Dishub Badung yang juga ikut di sana bisa tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kalau dari sisi fungsi masih melaksanakan salah satu fungsi terminal, walaupun statusnya Pos Pelayanan Terpadu,” tegasnya.
Lantaran wacana mengintegrasikan Terminal Dalung dengan Terminal Mengwi, Terminal Ubung, serta Central Parkir Kuta digulirkan oleh Kementerian Perhubungan, maka Dishub Badung menunggu lebih lanjut petunjuk dari Kementerian Perhubungan. “Teknisnya seperti apa, masih kami tunggu dari Kementerian Perhubungan. Yang jelas ini nanti disubsidi dari pusat,” kata Yuda Dharma.
“Apakah nanti kendaraan feeder (pengumpan) berangkat dari Terminal Mengwi-Terminal Ubung-Pos Pelayanan Terpadu (Dalung)-Central Parkir Kuta, atau Terminal Mengwi-Pos Pelayanan Terpadu (Dalung)-Central Parkir Kuta-Terminal Ubung, ini masih perlu kajian mendalam,” tandasnya.
Kendati demikian, pada prinsipnya Dishub Badung siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan naik maupun turun di Pos Pelayanan Terpadu (Dalung). “Saat ini pos pelayanan terpadu sedang dibangun oleh Dinas PUPR, pembangunan sudah dilakukan sejak Juni 2019 dan ditarget selesai dalam 165 hari kerja,” kata Yuda Dharma.
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, berencana mengintegrasikan Terminal Mengwi, Terminal Dalung (akan diubah menjadi Pos Pelayanan Terpadu), Terminal Ubung, dan Central Parkir Kuta. Caranya dengan menyiapkan kendaraan atau bus pengumpan (feeder). Bahkan, pemerintah pusat siap memberi subsidi guna menarik minat masyarakat beralih menggunakan moda transportasi umum.
“Dengan adanya ada suatu kepastian, orang jadi berminat naik bus (kendaraan umum, Red). Yang penting konektivitas,” ujar Menhub Budi Karya.
Kalau sekarang ini, katanya, masyarakat justru banyak mengeluh karena jarak dari Terminal Ubung ke Terminal Mengwi, cukup jauh. “Dari Terminal Ubung jauh mesti naik taksi bayar mahal, kalau ada feeder masyarakat merasa ada kepastian,” tegasnya. “Jadi saya ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk memperhatikan Bali, karena Bali adalah tujuan wisata utama,” imbuh Menhub Budi Karya.
“Saya melihat sekarang Terminal Mengwi penumpangnya sudah lebih banyak. Ada paling tidak 50 bus sampai 100 bus. Kita ingin kapasitasnya bisa sampai 300 bus. Oleh karenanya, kita lihat ada Terminal Mengwi, Terminal Ubung, Central Kuta, Terminal Dalung, ada bus setiap 10 menit. Kita subsidi, jadi tarifnya murah, kalau murah terjangkau,” katanya.
Ditanya realisasi subsidi yang akan diberikan, Menhub Budi Karya menegaskan akan diberikan mulai Oktober 2019. “Kalau subsidinya kira-kira Rp 5 miliar. Orang tetap bayar, sekarang Rp 3.500, kalau disubsidi bisa Rp 2.000. Jadi sebagian disubsidi oleh pemerintah,” ujarnya. *asa
“Walaupun Terminal Dalung diusulkan sebagai Pos Pelayanan Terpadu di Desa Dalung, yang terdiri dari pelayanan kamtibmas (kepolisian dan Satpol PP), pelayanan pemadam kebakaran dan perhubungan, namun tetap bisa melayani pergantian moda (transfer moda) atau naik dan turun penumpang,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Badung AAN Rai Yuda Dharma, Selasa (13/8).
Bahkan, sekalipun nanti sudah berubah statusnya menjadi Pos Pelayanan Terpadu, Dishub Badung yang juga ikut di sana bisa tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kalau dari sisi fungsi masih melaksanakan salah satu fungsi terminal, walaupun statusnya Pos Pelayanan Terpadu,” tegasnya.
Lantaran wacana mengintegrasikan Terminal Dalung dengan Terminal Mengwi, Terminal Ubung, serta Central Parkir Kuta digulirkan oleh Kementerian Perhubungan, maka Dishub Badung menunggu lebih lanjut petunjuk dari Kementerian Perhubungan. “Teknisnya seperti apa, masih kami tunggu dari Kementerian Perhubungan. Yang jelas ini nanti disubsidi dari pusat,” kata Yuda Dharma.
“Apakah nanti kendaraan feeder (pengumpan) berangkat dari Terminal Mengwi-Terminal Ubung-Pos Pelayanan Terpadu (Dalung)-Central Parkir Kuta, atau Terminal Mengwi-Pos Pelayanan Terpadu (Dalung)-Central Parkir Kuta-Terminal Ubung, ini masih perlu kajian mendalam,” tandasnya.
Kendati demikian, pada prinsipnya Dishub Badung siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan naik maupun turun di Pos Pelayanan Terpadu (Dalung). “Saat ini pos pelayanan terpadu sedang dibangun oleh Dinas PUPR, pembangunan sudah dilakukan sejak Juni 2019 dan ditarget selesai dalam 165 hari kerja,” kata Yuda Dharma.
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, berencana mengintegrasikan Terminal Mengwi, Terminal Dalung (akan diubah menjadi Pos Pelayanan Terpadu), Terminal Ubung, dan Central Parkir Kuta. Caranya dengan menyiapkan kendaraan atau bus pengumpan (feeder). Bahkan, pemerintah pusat siap memberi subsidi guna menarik minat masyarakat beralih menggunakan moda transportasi umum.
“Dengan adanya ada suatu kepastian, orang jadi berminat naik bus (kendaraan umum, Red). Yang penting konektivitas,” ujar Menhub Budi Karya.
Kalau sekarang ini, katanya, masyarakat justru banyak mengeluh karena jarak dari Terminal Ubung ke Terminal Mengwi, cukup jauh. “Dari Terminal Ubung jauh mesti naik taksi bayar mahal, kalau ada feeder masyarakat merasa ada kepastian,” tegasnya. “Jadi saya ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk memperhatikan Bali, karena Bali adalah tujuan wisata utama,” imbuh Menhub Budi Karya.
“Saya melihat sekarang Terminal Mengwi penumpangnya sudah lebih banyak. Ada paling tidak 50 bus sampai 100 bus. Kita ingin kapasitasnya bisa sampai 300 bus. Oleh karenanya, kita lihat ada Terminal Mengwi, Terminal Ubung, Central Kuta, Terminal Dalung, ada bus setiap 10 menit. Kita subsidi, jadi tarifnya murah, kalau murah terjangkau,” katanya.
Ditanya realisasi subsidi yang akan diberikan, Menhub Budi Karya menegaskan akan diberikan mulai Oktober 2019. “Kalau subsidinya kira-kira Rp 5 miliar. Orang tetap bayar, sekarang Rp 3.500, kalau disubsidi bisa Rp 2.000. Jadi sebagian disubsidi oleh pemerintah,” ujarnya. *asa
1
Komentar