PSSI Isyaratkan Patuhi Permintaan FIFA
Soal Kongres Pemilihan Ketum
JAKARTA, NusaBali
PSSI mendapat pekerjaan tambahan menyusul surat yang diberikan oleh FIFA perihal Kongres Pemilihan Ketua Umum. FIFA tidak merestui program PSSI untuk melantik suksesor Edy Rahmayadi yang rencananya dihelat pada November 2019.
Awalnya, PSSI memutuskan untuk mempercepat Kongres Pemilihan Ketum pada saat Kongres Luar Biasa yang dihelat pada 27 Juli 2019. Tapi FIFA merespons negatif dan pada 7 Agustus 2019 lalu FIFA memberikan surat resmi yang ditujukan untuk Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
FIFA berharap PSSI tetap menjalankan rencana awal, yakni pemilihan Ketua Umum pada 25 Januari 2020. Hal ini menjadi polemik bagi kubu PSSI.
"Setelah berkonsultasi dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), kami sangat mengharapkan PSSI tetap pada agenda yang telah disepakati dan mengadakan pemilihan sesuai rencana pada Januari 2020, kecuali ada alasan yang sah untuk memajukannya, yang tak tertulis dalam surat Anda," demikian bunyi surat FIFA dikutip VIVAnews.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Refrizal mengaku tidak mau masalah ini berujung petaka. Untuk itu dia meminta PSSI kompak untuk mematuhi permintaan dari FIFA. "Kalau saya pribadi sih tidak masalah kapan saja. Yang saya pikirkan jangan sampai kejadian (banned) itu terjadi lagi. Kita kan karena dibanned kemarin timnas senior hilang satu generasi. Maksimal kita punya Evan Dimas," kata Refrizal. *
Awalnya, PSSI memutuskan untuk mempercepat Kongres Pemilihan Ketum pada saat Kongres Luar Biasa yang dihelat pada 27 Juli 2019. Tapi FIFA merespons negatif dan pada 7 Agustus 2019 lalu FIFA memberikan surat resmi yang ditujukan untuk Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
FIFA berharap PSSI tetap menjalankan rencana awal, yakni pemilihan Ketua Umum pada 25 Januari 2020. Hal ini menjadi polemik bagi kubu PSSI.
"Setelah berkonsultasi dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), kami sangat mengharapkan PSSI tetap pada agenda yang telah disepakati dan mengadakan pemilihan sesuai rencana pada Januari 2020, kecuali ada alasan yang sah untuk memajukannya, yang tak tertulis dalam surat Anda," demikian bunyi surat FIFA dikutip VIVAnews.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Refrizal mengaku tidak mau masalah ini berujung petaka. Untuk itu dia meminta PSSI kompak untuk mematuhi permintaan dari FIFA. "Kalau saya pribadi sih tidak masalah kapan saja. Yang saya pikirkan jangan sampai kejadian (banned) itu terjadi lagi. Kita kan karena dibanned kemarin timnas senior hilang satu generasi. Maksimal kita punya Evan Dimas," kata Refrizal. *
Komentar