Warga Keluhkan Wifi Gratis Macet
Warga Banjar Bukit Jangkri, Kelurahan Samplangan, Gianyar, hanya bisa geleng-geleng melihat Wireless Fidelity (Wifi) di Balai Banjar.
GIANYAR, NusaBali
Karena, sejak dipasang tiga bulan lalu, Wifi ini hanya sebatas pajangan karena macet. Warga pun belum bisa mengakses internet seperti yang diwacanakan pemerintah. Menurut Kepala Lingkungan Bukit Jangkrik I Wayan Regenanta, Minggu (18/8), Wifi ini macet karena ada beberapa perangkat yang belum dipasang. “Informasinya masih kekurangan alat,” paparnya.
Dia mengatakan, meski macet, di alat Wifi ada terlihat lampu indikator menyala. Namun belum terkoneksi ke perangkat telepon seluler. ‘’Masyarakat sangat mengharapkan alat ini bisa digunakan,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Bali memasang wifi di 247 titik yakni desa adat, , Puskesmas, dan objek pariwisata, dan lainnya. Kabid E-Government Diskominfo Gianyar Wayan Manik Suhartanta, beberapa waktu lalu, mengatakan permasalahan itu telah disampaikan pada rapat evaluasi di tingkat provinsi. “Kami di daerah hanya operatornya saja, karena ini kan program dari provinsi yang bekerjasama dengan pihak Telkom. Pemasangan wifi itu juga ada kategorinya, mulai dari PT1, PT2, PT3, dan PT3C. Kalau nama istilahnya itu ada artinya,” jelasnya. Dijelaskan, PT1 merupakan pemasangan jaringan wifi di desa adat sudah siap digunakan. PT2 masih memerlukan upaya lagi dalam penggunaannya, PT3 masih memerlukan infrastruktur seperti tiang maupun alat. Sedangkan PT3C tersebut mengalami kendala karena tidak adanya sinyal yang terjangkau. *nvi
Dia mengatakan, meski macet, di alat Wifi ada terlihat lampu indikator menyala. Namun belum terkoneksi ke perangkat telepon seluler. ‘’Masyarakat sangat mengharapkan alat ini bisa digunakan,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Bali memasang wifi di 247 titik yakni desa adat, , Puskesmas, dan objek pariwisata, dan lainnya. Kabid E-Government Diskominfo Gianyar Wayan Manik Suhartanta, beberapa waktu lalu, mengatakan permasalahan itu telah disampaikan pada rapat evaluasi di tingkat provinsi. “Kami di daerah hanya operatornya saja, karena ini kan program dari provinsi yang bekerjasama dengan pihak Telkom. Pemasangan wifi itu juga ada kategorinya, mulai dari PT1, PT2, PT3, dan PT3C. Kalau nama istilahnya itu ada artinya,” jelasnya. Dijelaskan, PT1 merupakan pemasangan jaringan wifi di desa adat sudah siap digunakan. PT2 masih memerlukan upaya lagi dalam penggunaannya, PT3 masih memerlukan infrastruktur seperti tiang maupun alat. Sedangkan PT3C tersebut mengalami kendala karena tidak adanya sinyal yang terjangkau. *nvi
Komentar