PDAM Terganggu, Warga Ramai ke Permandian
Warga seputaran kota Bangli ramai-ramai mendatangi lokasi permandian umum atau sumber air.
BANGLI, NusaBali
Sebab sejak dua hari ini pasokan air PDAM bagi konsumen di seputaran kota Bangli terganggu. Layanan terganggu akibat rusaknya jaringan PDAM imbas longsor.
Kasubbag Perencanaan Teknis PDAM Bangli, Wayan Gunawan mengatakan terganggunya pasokan air karena jaringan pipa transmisi di Dusun Cingang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli amblas tergerus longsor. Kerusakan pipa baru diketahui pada Sabtu (17/8). “Kami langsung melakukan perbaikan,” ungkapnya, Minggu (18/8). Dampak kerusakan jaringan pipa transmisi berimbas pada pelayanan di sejumlah banjar di kota Bangli.
Di antaranya di Kelurahan Cempaga meliputi Banjar Brahmana Bukit, Gunakasa, Pekuwon, Pande, di Kelurahan Kawan ada Banjar Tegalalang, Puri Agung, Puri Kanginan, Nyalian, Pule, Griya, dan Kawan. Demikian pula gangguan dirasakan masyarakat di Banjar Tegal Kelurahan Bebalang. “Kerusakan mengakibatkan suplai air bagi ribuan pelanggan terganggu,” sebutnya. Menurut Wayan Gunawan, proses perbaikan cukup lama karena medan yang berat. Pipa yang rusak ada di dasar tebing, ada 12 pipa hancur tergerus longsor.
Wayan Gunawan belum bisa memastikan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pelayanan kepada pelanggan bisa lancar. PDAM sudah menyampaikan permakluman kepada konsumen lewat radio maupun mobil keliling hingga media sosial. Menyiasati gangguan, PDAM melakukan layanan secara bergilir. Dari pukul 06.00 Wita sampai 18.00 Wita, air dialirkan untuk kosumen di Banjar Griya, Pule, Blungbang,Tegal, Kawan dan Tegalalng.
Dari pukul 18.00 Wita sampai 06.00 Wita, air dialirkan untuk konsumen di Banjar Brahmana Bukit, Gunaksa, Pekuwon, Puri Kanginan sebagian Puri Agung, Pande, dan Cempaga. “Kami mohon pelanggan bisa memaklumi kondisi yang terjadi, kami berusaha perbaikan bisa secepatnya layanan kembali normal,” tandasnya. Imbas terganggunya pasokan air, beberapa sungai dan tempat permandian umum kini ramai didatangi warga. Seperti yang terlihat di permandian umum Banjar Tegalalang, Keluarahan Kawan, Bangli. Warga pun antre untuk mandi dan cuci pakaian. Warga juga bergantian mengambil air dengan jrigen, galon maupun ember. *esa
Kasubbag Perencanaan Teknis PDAM Bangli, Wayan Gunawan mengatakan terganggunya pasokan air karena jaringan pipa transmisi di Dusun Cingang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli amblas tergerus longsor. Kerusakan pipa baru diketahui pada Sabtu (17/8). “Kami langsung melakukan perbaikan,” ungkapnya, Minggu (18/8). Dampak kerusakan jaringan pipa transmisi berimbas pada pelayanan di sejumlah banjar di kota Bangli.
Di antaranya di Kelurahan Cempaga meliputi Banjar Brahmana Bukit, Gunakasa, Pekuwon, Pande, di Kelurahan Kawan ada Banjar Tegalalang, Puri Agung, Puri Kanginan, Nyalian, Pule, Griya, dan Kawan. Demikian pula gangguan dirasakan masyarakat di Banjar Tegal Kelurahan Bebalang. “Kerusakan mengakibatkan suplai air bagi ribuan pelanggan terganggu,” sebutnya. Menurut Wayan Gunawan, proses perbaikan cukup lama karena medan yang berat. Pipa yang rusak ada di dasar tebing, ada 12 pipa hancur tergerus longsor.
Wayan Gunawan belum bisa memastikan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pelayanan kepada pelanggan bisa lancar. PDAM sudah menyampaikan permakluman kepada konsumen lewat radio maupun mobil keliling hingga media sosial. Menyiasati gangguan, PDAM melakukan layanan secara bergilir. Dari pukul 06.00 Wita sampai 18.00 Wita, air dialirkan untuk kosumen di Banjar Griya, Pule, Blungbang,Tegal, Kawan dan Tegalalng.
Dari pukul 18.00 Wita sampai 06.00 Wita, air dialirkan untuk konsumen di Banjar Brahmana Bukit, Gunaksa, Pekuwon, Puri Kanginan sebagian Puri Agung, Pande, dan Cempaga. “Kami mohon pelanggan bisa memaklumi kondisi yang terjadi, kami berusaha perbaikan bisa secepatnya layanan kembali normal,” tandasnya. Imbas terganggunya pasokan air, beberapa sungai dan tempat permandian umum kini ramai didatangi warga. Seperti yang terlihat di permandian umum Banjar Tegalalang, Keluarahan Kawan, Bangli. Warga pun antre untuk mandi dan cuci pakaian. Warga juga bergantian mengambil air dengan jrigen, galon maupun ember. *esa
Komentar