Ikuti Google Maps, Truk Terguling di Turunan Sangket-Sambangan
Sebuah truk boks Mitsubishi yang mengangkut ribuan butir buah kelapa, terguling di jalan menurun Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada-Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (19/8).
SINGARAJA, NusaBali
Kecelakaan tunggal sekitar pukul 10.00 WITA yang membuat sebagian besar muatan buah kelapa jatuh ke jurang itu terjadi karena sopir tak menguasai jalur yang cukup ekstrem.
Peristiwa yang menghebohkan itu disebut saksi mata Made Yasa Mada, bermula saat truk kuning bernomor polisi L 8138 ZR melaju di jalur menurun sebelum jembatan Sangket-Sambangan dari arah Barat menuru Timur. Namun saat melintasi jalan menurun, di tengah perjalanan truk disebut oleng dan tak terkendali, hingga sempat melipir guardrail yang terpasang di sisi kiri jalan, hingga akhirnya terguling saat memasuki tikungan ke kanan. Boks yang penuh dengan kelapa yang sudah dalam kondisi terkupas itu langsung pecah. Seribuan butir kelapa langsung terjun ke jurang sedalam empat meter dan mendarat di halaman Taman Tao, milik saksi Made Yasa Mada.
“Saya tadi pas nyiram buah di bawah sana, tiba-tiba terdengar gemuruh dari jalan menurun itu saya lihat ada truk sudah oleng, saya langsung lompat karena sudah mengira truk akan jatuh. Selang beberapa detik langsung kelapanya terjun bebas ke bawah,” jelas Made Yasa.
Sementara itu Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung yang juga ditemui di lokasi kejadian menerangkan, truk yang dikemudikan oleh Sutarno, 45, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah awalnya bertujuan dari Singaraja akan membawa kelapa ke Jawa.
Supir truk, Sutarno pun disebut mengambil buah kelapa di wilayah Desa Bungkulan Kecamatan Sawan Buleleng. Namun saat akan mencari jalur Gilimanuk, Sutarno malah nyasar ke wilayah Sangket, Sukasada, karena salah mencari nama daerah di Google Maps. Sutrano yang menyadari jalur yang ditempuhnya menuju Bedugul-Denpasar memutuskan untuk mengulang pencarian di Google Maps dengan tujuan Gilimanuk. Dari hasil penelusuran itu kemudian menunjukkan jalur singkat melalui akses Sangket-Sambangan.
“Jadi yang bersangkutan tak tahu medan, di sini memang jalan arternatif, tetapi jalurnya ekstrem dengan turunan curam dan tanjakan tajam, si sopir tidak siap bahkan saat turunan pakai persneling tiga, jadinya mobil yang sarat muatan tak bisa dikendalikan,” jelas Kompol Landung.
Beruntung di pinggir jalan yang berbatasan langsung dengan jurang ada besi pengaman, sehingga truk tidak ikut masuk ke jurang bersama ribuan kelapa yang diangkut. Tak hanya boks bagian belakang saja yang langsung pecah tetapi kaca jendela depan truk juga langsung pecah seribu. Beruntung sopir Sutarno yang memuat barang sendirian selamat dari maut dan dalam keadaan sehat tanpa luka sedikit pun. Kendaraan pengangkut barang itu pun direncanakan akan segera dievakuasi menggunakan mobil derek.
Kapolsek Landung pun tak menampik jika kecelakaan di jalur ekstrem Sangket-Sambangan. Bahkan beberapa bulan yang lalu juga sempat truk milik toko modern yang juga salah persneling tak kuat menanjak dan akhirnya ngatrek hingga terguling di tanjakan. Jalur alternative yang memang dapat mempersingkat waktu tempuh itu disebut Landung tak direkomendasi dilalui kendaraan besar, jika sopir tak tahu medan dan baru pertama kali melintasi jalur ini. “Kalau baru pertama lebih baik ambil jalur lewat kota saja, karena cukup berbahaya bagi yang baru pertama kali lewat. Personel kami di depan Polsek sudah sering memberikan imbauan khusus bagi kendaraan besar untuk tidak memilih lewat jalur ini,” kata Kompol Landung.*k23
Peristiwa yang menghebohkan itu disebut saksi mata Made Yasa Mada, bermula saat truk kuning bernomor polisi L 8138 ZR melaju di jalur menurun sebelum jembatan Sangket-Sambangan dari arah Barat menuru Timur. Namun saat melintasi jalan menurun, di tengah perjalanan truk disebut oleng dan tak terkendali, hingga sempat melipir guardrail yang terpasang di sisi kiri jalan, hingga akhirnya terguling saat memasuki tikungan ke kanan. Boks yang penuh dengan kelapa yang sudah dalam kondisi terkupas itu langsung pecah. Seribuan butir kelapa langsung terjun ke jurang sedalam empat meter dan mendarat di halaman Taman Tao, milik saksi Made Yasa Mada.
“Saya tadi pas nyiram buah di bawah sana, tiba-tiba terdengar gemuruh dari jalan menurun itu saya lihat ada truk sudah oleng, saya langsung lompat karena sudah mengira truk akan jatuh. Selang beberapa detik langsung kelapanya terjun bebas ke bawah,” jelas Made Yasa.
Sementara itu Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung yang juga ditemui di lokasi kejadian menerangkan, truk yang dikemudikan oleh Sutarno, 45, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah awalnya bertujuan dari Singaraja akan membawa kelapa ke Jawa.
Supir truk, Sutarno pun disebut mengambil buah kelapa di wilayah Desa Bungkulan Kecamatan Sawan Buleleng. Namun saat akan mencari jalur Gilimanuk, Sutarno malah nyasar ke wilayah Sangket, Sukasada, karena salah mencari nama daerah di Google Maps. Sutrano yang menyadari jalur yang ditempuhnya menuju Bedugul-Denpasar memutuskan untuk mengulang pencarian di Google Maps dengan tujuan Gilimanuk. Dari hasil penelusuran itu kemudian menunjukkan jalur singkat melalui akses Sangket-Sambangan.
“Jadi yang bersangkutan tak tahu medan, di sini memang jalan arternatif, tetapi jalurnya ekstrem dengan turunan curam dan tanjakan tajam, si sopir tidak siap bahkan saat turunan pakai persneling tiga, jadinya mobil yang sarat muatan tak bisa dikendalikan,” jelas Kompol Landung.
Beruntung di pinggir jalan yang berbatasan langsung dengan jurang ada besi pengaman, sehingga truk tidak ikut masuk ke jurang bersama ribuan kelapa yang diangkut. Tak hanya boks bagian belakang saja yang langsung pecah tetapi kaca jendela depan truk juga langsung pecah seribu. Beruntung sopir Sutarno yang memuat barang sendirian selamat dari maut dan dalam keadaan sehat tanpa luka sedikit pun. Kendaraan pengangkut barang itu pun direncanakan akan segera dievakuasi menggunakan mobil derek.
Kapolsek Landung pun tak menampik jika kecelakaan di jalur ekstrem Sangket-Sambangan. Bahkan beberapa bulan yang lalu juga sempat truk milik toko modern yang juga salah persneling tak kuat menanjak dan akhirnya ngatrek hingga terguling di tanjakan. Jalur alternative yang memang dapat mempersingkat waktu tempuh itu disebut Landung tak direkomendasi dilalui kendaraan besar, jika sopir tak tahu medan dan baru pertama kali melintasi jalur ini. “Kalau baru pertama lebih baik ambil jalur lewat kota saja, karena cukup berbahaya bagi yang baru pertama kali lewat. Personel kami di depan Polsek sudah sering memberikan imbauan khusus bagi kendaraan besar untuk tidak memilih lewat jalur ini,” kata Kompol Landung.*k23
1
Komentar