Bangkit, Di Ubud Band Rilis Tiga Lagu
Masih ingat dengan tembang hits band Bali tahun 2000-an yang berjudul Bulan Bintang, Iluh Iluh, Bali United, atau Arak Cola? Ya, Di Ubud Band, band favorit kawula muda era tahun 2000-an kini kembali.
DENPASAR, NusaBali
Band yang terbentuk tahun 2005 dan memutuskan untuk istirahat dari hingar bingar musik Bali pada tahun 2010, kini kembali akan menyapa para fans dengan dengan merilis tiga lagu sekaligus di sebuah klub malam di Kuta Badung, Selasa (20/8), besok malam.
Seperti diketahui, setelah memutuskan untuk istirahat dari hingar bingar musik Bali pada tahun 2010, Krisna Purpa selaku sang vokalis Di Ubud Band, memutuskan untuk membuat project KIS Band di tahun yang sama. Secara tidak terduga lagu-lagunya sangat diterima oleh pencinta musik Bali. Jadwal panggung KIS yang padat membuat komunikasi antar personil Di Ubud semakin jarang. Masing-masing personil juga membuat project musik sendiri dan ada yang membuka usaha bisnis.
“Kami memutuskan untuk kembali, kalau dari saya pribadi karena umur semakin berjalan cepat dan saya ingin bersama lagi teman-teman bermain musik yang tergabung dalam Di Ubud Band dulu. Makanya saya, Putu (Krisna Purpa), dan teman-teman yang lain memutuskan untuk kembali bermain musik,” ujar Gung Gepeng, lead guitar D’Ubud Band.
Sedangkan Putu Krisna Purpa, sang vokalis yang kini juga merangkap vokalis KIS Band, mengaku saat tampil bersama KIS Band di panggung maupun di daerah-daerah, dia sering diminta untuk menyanyikan lagu-lagu Di Ubud. Namun entah mengapa, Tu Krisna merasa ada yang hilang saat di atas panggung. “Ada hal yang hilang di atas panggung saat saya meng-cover lagu-lagu Di Ubud Band yang saya rasakan. Begitupun perasaan teman-teman yang memang ngefans dan menghargai lagu-lagu Di Ubud, pasti merasakan hal yang sama,” tuturnya.
“Sebenarnya, saya dan Gung Gepeng sering ketemu karena sama-sama dari Ubud, tapi tidak membahas tentang musik. Akhirnya ngobrol-ngobrol dengan proses yang lumayan panjang, Tude, Yori, Cok Gus juga sudah punya kesibukan masing-masing. Tapi saya menekankan saat itu adalah jangan untuk kita, tapi untuk orang-orang di luar sana yang menghargai musik kita. Paling tidak bisa mengobati kerinduan mereka,” lanjut Tu Krisna.
Senada dengan Tu Krisna, Tude, sang drummer mengatakan, bahwa bangkitnya Di Ubud Band kembali adalah sebuah panggilan. “Ini adalah sebuah panggilan. Yang awalnya semua pada sibuk dengan urusan masing-masing, namun ketika dipanggil lagi, ya kenapa tidak? Karena D’Ubud juga yang melahirkan saya di blantika musik Bali,” terangnya.
Alasan Yori, pemain keyboard ketika ditanya alasan mau bergabung kembali pun tidak jauh berbeda. “Mungkin ini untuk memenuhi permintaan teman-teman di luar sana yang sering bertanya kapan Di Ubud lagi? Reunian lah sekali-sekali. Untuk memenuhi permintaan itu, kami mencoba masuk ke dunia musik lagi,” tambahnya.
Personel Di Ubud saat ini diperkuat oleh Krisna Purpa (Gitar & Vokal), Gung Gepeng (Lead Guitar), Tude (Drum) dan Yori (Keyboard). Sementara Cok Gus yang berposisi di bass untuk sementara tidak ikut memperkuat D’Ubud karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Akan tetapi Cok Gus ikut tertibat dalam proses rekaman lagu yang akan segera dirilis ini. Untuk panggung, D’Ubud akan memakai additional Bassist yang saat ini sudah dipersiapkan untuk panggung ke depannya.
Ada 3 lagu yang disiapkan dan akan dilepas dalam format EP (Extended Play) berupa Compact Disc yang hanya dicetak terbatas sebanyak 100 keping dan bisa didapatkan di lokasi pementasan besok. Ketiga lagu tersebut berjudul Rock N Roll 72, Aku Sing Nawang dan 347 Hari (Kota Kecilmu). Semua lagu diciptakan oleh Krisna Purpa dan liriknya ada yang berbahasa Bali dan Indonesia.
Terkait manajemen Di Ubud Band dan KIS Band yang notabene satu manajer yakni Aditya Purnama, Tu Krisna meminta keduanya berjalan beriringan. Namun dia lebih meminta Di Ubud agar lebih fokus untuk dijadwalkan. Sedangkan KIS Band nantinya mengikuti jadwal D’Ubud. “Saya sendiri memang request ke Pak Aditya, fokus untuk Di Ubud, KIS mengikuti jadwal Di Ubud. Karena D’Ubud ini sedang fresh, dan penggemar yang kangen juga lumayan. Sedangkan KIS sudah 10 tahun nginjak-nginjak panggung, jadi sudah makanan sehari-hari. Makanya saya minta KIS nanti mengikuti jadwal Di Ubud saja,” kata Tu Krisna.
Manajer D’Ubud Band, Aditya Purnama pun mengiyakan permintaan tersebut. Aditya mengaku ini sudah dirundingkan dan sudah menjadi kesepakatan untuk memprioritaskan D’Ubud. “Prioritasnya nanti ke D’Ubud Band, jadi lebih fokus ke situ,” imbuhnya.
Ketua Pramusti Bali, IGN ‘Rahman’ Murthana yang pernah menjadi produser D’Ubud Band di album terakhir berjudul ‘Monkey Republic’ pada tahun 2010 silam berharap, kebangkitan D’Ubud Band ini menjadi suatu kejuatan. Apalagi langsung dengan tiga single lengkap dengan video klipnya. “Di Ubud sekarang sudah kembali, dan memang saatnya roda berputar itu harus kembali. Tiang berharap, ke depan karya yang sekarang masih dalam bentuk single, semoga bisa mendongkrak ide-ide kreatif sehingga bisa terwujud album,” harapnya.*ind
Seperti diketahui, setelah memutuskan untuk istirahat dari hingar bingar musik Bali pada tahun 2010, Krisna Purpa selaku sang vokalis Di Ubud Band, memutuskan untuk membuat project KIS Band di tahun yang sama. Secara tidak terduga lagu-lagunya sangat diterima oleh pencinta musik Bali. Jadwal panggung KIS yang padat membuat komunikasi antar personil Di Ubud semakin jarang. Masing-masing personil juga membuat project musik sendiri dan ada yang membuka usaha bisnis.
“Kami memutuskan untuk kembali, kalau dari saya pribadi karena umur semakin berjalan cepat dan saya ingin bersama lagi teman-teman bermain musik yang tergabung dalam Di Ubud Band dulu. Makanya saya, Putu (Krisna Purpa), dan teman-teman yang lain memutuskan untuk kembali bermain musik,” ujar Gung Gepeng, lead guitar D’Ubud Band.
Sedangkan Putu Krisna Purpa, sang vokalis yang kini juga merangkap vokalis KIS Band, mengaku saat tampil bersama KIS Band di panggung maupun di daerah-daerah, dia sering diminta untuk menyanyikan lagu-lagu Di Ubud. Namun entah mengapa, Tu Krisna merasa ada yang hilang saat di atas panggung. “Ada hal yang hilang di atas panggung saat saya meng-cover lagu-lagu Di Ubud Band yang saya rasakan. Begitupun perasaan teman-teman yang memang ngefans dan menghargai lagu-lagu Di Ubud, pasti merasakan hal yang sama,” tuturnya.
“Sebenarnya, saya dan Gung Gepeng sering ketemu karena sama-sama dari Ubud, tapi tidak membahas tentang musik. Akhirnya ngobrol-ngobrol dengan proses yang lumayan panjang, Tude, Yori, Cok Gus juga sudah punya kesibukan masing-masing. Tapi saya menekankan saat itu adalah jangan untuk kita, tapi untuk orang-orang di luar sana yang menghargai musik kita. Paling tidak bisa mengobati kerinduan mereka,” lanjut Tu Krisna.
Senada dengan Tu Krisna, Tude, sang drummer mengatakan, bahwa bangkitnya Di Ubud Band kembali adalah sebuah panggilan. “Ini adalah sebuah panggilan. Yang awalnya semua pada sibuk dengan urusan masing-masing, namun ketika dipanggil lagi, ya kenapa tidak? Karena D’Ubud juga yang melahirkan saya di blantika musik Bali,” terangnya.
Alasan Yori, pemain keyboard ketika ditanya alasan mau bergabung kembali pun tidak jauh berbeda. “Mungkin ini untuk memenuhi permintaan teman-teman di luar sana yang sering bertanya kapan Di Ubud lagi? Reunian lah sekali-sekali. Untuk memenuhi permintaan itu, kami mencoba masuk ke dunia musik lagi,” tambahnya.
Personel Di Ubud saat ini diperkuat oleh Krisna Purpa (Gitar & Vokal), Gung Gepeng (Lead Guitar), Tude (Drum) dan Yori (Keyboard). Sementara Cok Gus yang berposisi di bass untuk sementara tidak ikut memperkuat D’Ubud karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Akan tetapi Cok Gus ikut tertibat dalam proses rekaman lagu yang akan segera dirilis ini. Untuk panggung, D’Ubud akan memakai additional Bassist yang saat ini sudah dipersiapkan untuk panggung ke depannya.
Ada 3 lagu yang disiapkan dan akan dilepas dalam format EP (Extended Play) berupa Compact Disc yang hanya dicetak terbatas sebanyak 100 keping dan bisa didapatkan di lokasi pementasan besok. Ketiga lagu tersebut berjudul Rock N Roll 72, Aku Sing Nawang dan 347 Hari (Kota Kecilmu). Semua lagu diciptakan oleh Krisna Purpa dan liriknya ada yang berbahasa Bali dan Indonesia.
Terkait manajemen Di Ubud Band dan KIS Band yang notabene satu manajer yakni Aditya Purnama, Tu Krisna meminta keduanya berjalan beriringan. Namun dia lebih meminta Di Ubud agar lebih fokus untuk dijadwalkan. Sedangkan KIS Band nantinya mengikuti jadwal D’Ubud. “Saya sendiri memang request ke Pak Aditya, fokus untuk Di Ubud, KIS mengikuti jadwal Di Ubud. Karena D’Ubud ini sedang fresh, dan penggemar yang kangen juga lumayan. Sedangkan KIS sudah 10 tahun nginjak-nginjak panggung, jadi sudah makanan sehari-hari. Makanya saya minta KIS nanti mengikuti jadwal Di Ubud saja,” kata Tu Krisna.
Manajer D’Ubud Band, Aditya Purnama pun mengiyakan permintaan tersebut. Aditya mengaku ini sudah dirundingkan dan sudah menjadi kesepakatan untuk memprioritaskan D’Ubud. “Prioritasnya nanti ke D’Ubud Band, jadi lebih fokus ke situ,” imbuhnya.
Ketua Pramusti Bali, IGN ‘Rahman’ Murthana yang pernah menjadi produser D’Ubud Band di album terakhir berjudul ‘Monkey Republic’ pada tahun 2010 silam berharap, kebangkitan D’Ubud Band ini menjadi suatu kejuatan. Apalagi langsung dengan tiga single lengkap dengan video klipnya. “Di Ubud sekarang sudah kembali, dan memang saatnya roda berputar itu harus kembali. Tiang berharap, ke depan karya yang sekarang masih dalam bentuk single, semoga bisa mendongkrak ide-ide kreatif sehingga bisa terwujud album,” harapnya.*ind
1
Komentar