Peraih Suara Terkecil Diplot Wakil Ketua DPRD Bangli
Persaingan sengit terjadi dalam perebutan kursi Wakil Ketua DPRD Bangli 2019-2024 dari Fraksi Golkar.
BANGLI, NusaBali
Caleg peraih suara terkecil di internal Golkar, I Nyoman Budiada, 50, disebut-sebut sebagai kandidat kuat Wakil Ketua DPRD Bali, karena ke-dekatannya dengan Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Nyoman Budiada adalah politisi asal kawasan pengunungan Banjar Sanda, Desa Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini menjabat Wakil Ketua OKK DPD II Golkar Bangli. Dalam Pileg 2019, Nyoman Budiada yang berstatus sebagai caleg incumbent, lolos ke DPRD Bangli 2019-2024 dari Dapil Kintamani Barat dengan perolehan hanya 2.136 suara.
Informasi yang santer berkembang di Bangli, Senin (19/8), Nyoman Budiada bersaing dengan dua kader Beringin lainnya untuk berebut kursi jabatan Wakil Ketua DPRD Bangli 2019-2024 dari Fraksi Golkar. Mereka masing-masing I Nyoman Basma, 51, dan I Nengah Darsana, 40.
Nyoman Basma adalah politisi asal kawasan pegunungan Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini menjabat Ketua Harian DPD II Golkar Bangli. Dalam Pileg 2019, Nyoman Basma yang berstatus sebagai caleg incumbent lolos ke DPRD Bali 2019-2024 dari Dapil Kin-tamani Timur dengan perolehan 2.888 suara. Dialah caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar. Sekadar dicatat, Nyoman Basma sudah dua periode menjabat Wakil Ketua DPRD Bangli (2009-2014, 2014-2019).
Sedangkan I Nengah Darsana adalah politisi asal Banjar Langkat, Desa Landih, Kecamatan Bangli yang kini menjabat Sekretaris DPD II Golkar Bangli. Dalam Pileg 2019, Nengah Darsana yang berstatus sebagai caleg incumbent lolos ke DPRD Bali 2019-2024 dari Dapil Kecamatan Bangli dengan perolehan 2.284 suara. Saat ini, Nengah Darsana diercaya partainya menjadi Wakil Ketua DPRD Bangli ‘Sementara’.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Golkar berhasil merebut 6 kursi DPRD Bangli 2019-2024, sehingga berhak atas jatah jabatan Wakil Ketua Dewan. Sedangkan PDIP selaku jawara dengan dominasi 16 kursi dari total 30 kursi DPRD Bangli 2019-2024, berhak atas jatah jabatan Ketua Dewan. Sementara Demokrat yang berada di posisi ketiga dengan 3 kursi DPRD Bangli 2019-2024, berhak atas jatah Wakil Ketua Dewan.
Selain trio Nyoman Budiada, Nyoman Basma, dan Nengah Darsana, 3 anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli hasil Pileg 2019 lainnya, masing-masing I Nengah Reken (berstatus incumbent/lolos dari Dapil Kecamatan Tembuku dengan perolehan 2.501 suara), I Ketut Sajiboga (incumbent/lolos dari Dapil Kecamatan Susut dengan 2.404 suara), dan I Nyoman Kartika (new comer/lolos dari Dapil Kecamatan Tembuku dengan 2.392 suara).
Isu yang beredar di internal DPRD Bangli, Nyoman Budiada digadang-kadang sebagai kandidat terkuat jadi Wakil Ketua Dewan dari Golkar, meskipun perolehan suaranya terkecil di antara 6 anggota Fraksi Golkar. Hal ini tak terlepas dari kedekatannya Nyoman Budiada dengan Demer. “Ya, Nyoman Budiada memiliki kedekatan dan hubungan historis dengan Demer yang kini Plt Ketua DPD I Golkar Bali,” ungkap sumber NusaBali. Hanya saja, sumber tadi tidak menyebutkan bagaimana persisnya hubungan Budiada dan Demer.
Sedangkan sumber lainnya di internal Golkar, mengatakan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk diusulkan sebagai Wakil Ketua DPRD Bangli. Salah satunya, figur tersebut tidak pernah menjadi anggota partai lain. Kriteria ini justru tidak dipenuhi oleh Budiada.
Menurut dia, Budiada sempat menjadi kader PNIM, bahkan lolos sebagai anggota DPRD Bangli 2009-2014. Namun, sumber tersebut mengatakan bisa saja Budiada diloloskan sebagai Wakil Ketua DPRD Bali, dengan menabrak aturan internal. “Sekarang di Golkar tidak lagi berpatokan pada aturan, melainkan lebih pada faktor kedekatan dengan pimpinan,” sindir politisi Golkar yang enggan namanya dikorankan ini.
Disebutkan, kalau bicara soal kriteria, Nyoman Basma dan Nengah Darsana yang lebih layak m,enjadi Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar, karena merupakan kader ‘berkeringat’ dan berpengalaman. “Kalau partai cermat, tentu akan menempatkan kader yang sesuai dengan ketentuan. Jangan sampai nanti malah timbul kekacuan di Bangli akibat salah menempatkan kader sebagai Wakil Ketua Dewan,” warningnya.
Ditemui NusaBali seusai rapat pembahasan internal Frkasi Golkar DPRD Bangli, Senin siang, Nyoman Budiada enggan berkomentar terkait namanya yang digadang-gadang jadi kandidat kuat Wakil Ketua Dewan. Budiada hanya menyatakan siap menjalankan tugas dari partai. “Selaku kader partai, siap ditugaskan di posisi mana pun,” tegas Budiada.
Sebaliknya, Nyoman Basma menanggapi santai terkait santernya kabar yang menyebutkan Budiada bakal jadi Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar. Menurut Basma, semua kader memiliki kesempatan yang sama untuk merebut jabatan strategis tersebut. “Jabatan itu adalah sebuah anugerah dan amanah dari Tuhan,” tandas Basma yang baru purna tugas sbagai Wakil Ketua DPRD Bangli 2014-2019.
Basma menegasakan, dirinya siap mengikuti apa pun perintah partai. Dia juga siap mendukung siapa pun yang nantinya diberikan anamah sebagai Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar. “Siapa pun nanti ditunjuk, selaku kader partai, kita tentu siap mendukungnya. Terpenting, bagaimana menjalankan tugas dan tanggung jawab kepada masyarakat,” kilah politisi senior Golkar yang empat periode duduk di DPRD Bangli ini. *esa
Nyoman Budiada adalah politisi asal kawasan pengunungan Banjar Sanda, Desa Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini menjabat Wakil Ketua OKK DPD II Golkar Bangli. Dalam Pileg 2019, Nyoman Budiada yang berstatus sebagai caleg incumbent, lolos ke DPRD Bangli 2019-2024 dari Dapil Kintamani Barat dengan perolehan hanya 2.136 suara.
Informasi yang santer berkembang di Bangli, Senin (19/8), Nyoman Budiada bersaing dengan dua kader Beringin lainnya untuk berebut kursi jabatan Wakil Ketua DPRD Bangli 2019-2024 dari Fraksi Golkar. Mereka masing-masing I Nyoman Basma, 51, dan I Nengah Darsana, 40.
Nyoman Basma adalah politisi asal kawasan pegunungan Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini menjabat Ketua Harian DPD II Golkar Bangli. Dalam Pileg 2019, Nyoman Basma yang berstatus sebagai caleg incumbent lolos ke DPRD Bali 2019-2024 dari Dapil Kin-tamani Timur dengan perolehan 2.888 suara. Dialah caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar. Sekadar dicatat, Nyoman Basma sudah dua periode menjabat Wakil Ketua DPRD Bangli (2009-2014, 2014-2019).
Sedangkan I Nengah Darsana adalah politisi asal Banjar Langkat, Desa Landih, Kecamatan Bangli yang kini menjabat Sekretaris DPD II Golkar Bangli. Dalam Pileg 2019, Nengah Darsana yang berstatus sebagai caleg incumbent lolos ke DPRD Bali 2019-2024 dari Dapil Kecamatan Bangli dengan perolehan 2.284 suara. Saat ini, Nengah Darsana diercaya partainya menjadi Wakil Ketua DPRD Bangli ‘Sementara’.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Golkar berhasil merebut 6 kursi DPRD Bangli 2019-2024, sehingga berhak atas jatah jabatan Wakil Ketua Dewan. Sedangkan PDIP selaku jawara dengan dominasi 16 kursi dari total 30 kursi DPRD Bangli 2019-2024, berhak atas jatah jabatan Ketua Dewan. Sementara Demokrat yang berada di posisi ketiga dengan 3 kursi DPRD Bangli 2019-2024, berhak atas jatah Wakil Ketua Dewan.
Selain trio Nyoman Budiada, Nyoman Basma, dan Nengah Darsana, 3 anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli hasil Pileg 2019 lainnya, masing-masing I Nengah Reken (berstatus incumbent/lolos dari Dapil Kecamatan Tembuku dengan perolehan 2.501 suara), I Ketut Sajiboga (incumbent/lolos dari Dapil Kecamatan Susut dengan 2.404 suara), dan I Nyoman Kartika (new comer/lolos dari Dapil Kecamatan Tembuku dengan 2.392 suara).
Isu yang beredar di internal DPRD Bangli, Nyoman Budiada digadang-kadang sebagai kandidat terkuat jadi Wakil Ketua Dewan dari Golkar, meskipun perolehan suaranya terkecil di antara 6 anggota Fraksi Golkar. Hal ini tak terlepas dari kedekatannya Nyoman Budiada dengan Demer. “Ya, Nyoman Budiada memiliki kedekatan dan hubungan historis dengan Demer yang kini Plt Ketua DPD I Golkar Bali,” ungkap sumber NusaBali. Hanya saja, sumber tadi tidak menyebutkan bagaimana persisnya hubungan Budiada dan Demer.
Sedangkan sumber lainnya di internal Golkar, mengatakan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk diusulkan sebagai Wakil Ketua DPRD Bangli. Salah satunya, figur tersebut tidak pernah menjadi anggota partai lain. Kriteria ini justru tidak dipenuhi oleh Budiada.
Menurut dia, Budiada sempat menjadi kader PNIM, bahkan lolos sebagai anggota DPRD Bangli 2009-2014. Namun, sumber tersebut mengatakan bisa saja Budiada diloloskan sebagai Wakil Ketua DPRD Bali, dengan menabrak aturan internal. “Sekarang di Golkar tidak lagi berpatokan pada aturan, melainkan lebih pada faktor kedekatan dengan pimpinan,” sindir politisi Golkar yang enggan namanya dikorankan ini.
Disebutkan, kalau bicara soal kriteria, Nyoman Basma dan Nengah Darsana yang lebih layak m,enjadi Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar, karena merupakan kader ‘berkeringat’ dan berpengalaman. “Kalau partai cermat, tentu akan menempatkan kader yang sesuai dengan ketentuan. Jangan sampai nanti malah timbul kekacuan di Bangli akibat salah menempatkan kader sebagai Wakil Ketua Dewan,” warningnya.
Ditemui NusaBali seusai rapat pembahasan internal Frkasi Golkar DPRD Bangli, Senin siang, Nyoman Budiada enggan berkomentar terkait namanya yang digadang-gadang jadi kandidat kuat Wakil Ketua Dewan. Budiada hanya menyatakan siap menjalankan tugas dari partai. “Selaku kader partai, siap ditugaskan di posisi mana pun,” tegas Budiada.
Sebaliknya, Nyoman Basma menanggapi santai terkait santernya kabar yang menyebutkan Budiada bakal jadi Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar. Menurut Basma, semua kader memiliki kesempatan yang sama untuk merebut jabatan strategis tersebut. “Jabatan itu adalah sebuah anugerah dan amanah dari Tuhan,” tandas Basma yang baru purna tugas sbagai Wakil Ketua DPRD Bangli 2014-2019.
Basma menegasakan, dirinya siap mengikuti apa pun perintah partai. Dia juga siap mendukung siapa pun yang nantinya diberikan anamah sebagai Wakil Ketua DPRD Bangli dari Fraksi Golkar. “Siapa pun nanti ditunjuk, selaku kader partai, kita tentu siap mendukungnya. Terpenting, bagaimana menjalankan tugas dan tanggung jawab kepada masyarakat,” kilah politisi senior Golkar yang empat periode duduk di DPRD Bangli ini. *esa
1
Komentar