SD di Bangli Sering Dikunjungi Turis
Sejumlah SD di Desa Sulahan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli sering dikunjungi turis mancanegara.
BANGLI, NusaBali
Mereka yang datang adalah turis yang sedang bersepeda (cycling) dan melintas di seputaran sekolah tersebut. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli mengimbau sekolah untuk lebih teliti menerima tamu.
Salah seorang guide mengatakan, jalur tersebut memang sering dilalui rombongan turis cycling. Mereka tertarik untuk melihat kegiatan belajar mengajar di SD. “Mereka ingin tahu pola pembelajaran di sini, menjadi bahan perbandingan untuk di negaranya,” ungkap pria yang mengaku bernama Ardika, Senin (20/8). Menurutnya, kunjungan ke sekolah bukan termasuk paket cycling, namun dalam perjalanan turis yang meminta berhenti dan tertarik melihat kegiatan belajar warga lokal.
Dikatakan, turis yang berkunjung sering bawa alat tulis bagi para siswa, bahkan ada juga yang memberikan uang. “Kadang ada yang memberikan buku tulis. Karena sudah beberapa kali melewati jalur itu, jadi tahu ada sekolah, mereka menyiapkan buku-buku dan alat tulis,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nyoman Sedana mengatakan jika kegiatan positif akan didukung. Pihaknya sudah mewanti-wanti sekolah, baik dalam rapat atau kegiatan lainya agar selalu tetap waspada. Sekolah harus memperhatikan siapa saja tamu yang berkunjug ke sekolah, harus jelas maksud dan tujuanya. “Tetap harus diperhatikan, tidak sembarang orang diberikan masuk ke areal sekolah,” ungkapnya.
Menurut Nyoman Sedana cukup sering ada kegiatan pertukaran pelajar, tetapi sebelum itu ada surat resmi bahwa akan melaksanakan kegiatan. “Terkait turis bersepeda yang berkunjung agar sekolah tetap memperhatikan, siapa pun yang keluar masuk areal sekolah juga diamati,” pintanya. *esa
Salah seorang guide mengatakan, jalur tersebut memang sering dilalui rombongan turis cycling. Mereka tertarik untuk melihat kegiatan belajar mengajar di SD. “Mereka ingin tahu pola pembelajaran di sini, menjadi bahan perbandingan untuk di negaranya,” ungkap pria yang mengaku bernama Ardika, Senin (20/8). Menurutnya, kunjungan ke sekolah bukan termasuk paket cycling, namun dalam perjalanan turis yang meminta berhenti dan tertarik melihat kegiatan belajar warga lokal.
Dikatakan, turis yang berkunjung sering bawa alat tulis bagi para siswa, bahkan ada juga yang memberikan uang. “Kadang ada yang memberikan buku tulis. Karena sudah beberapa kali melewati jalur itu, jadi tahu ada sekolah, mereka menyiapkan buku-buku dan alat tulis,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nyoman Sedana mengatakan jika kegiatan positif akan didukung. Pihaknya sudah mewanti-wanti sekolah, baik dalam rapat atau kegiatan lainya agar selalu tetap waspada. Sekolah harus memperhatikan siapa saja tamu yang berkunjug ke sekolah, harus jelas maksud dan tujuanya. “Tetap harus diperhatikan, tidak sembarang orang diberikan masuk ke areal sekolah,” ungkapnya.
Menurut Nyoman Sedana cukup sering ada kegiatan pertukaran pelajar, tetapi sebelum itu ada surat resmi bahwa akan melaksanakan kegiatan. “Terkait turis bersepeda yang berkunjung agar sekolah tetap memperhatikan, siapa pun yang keluar masuk areal sekolah juga diamati,” pintanya. *esa
Komentar