Muncul Wacana PON Papua Ditunda
Papua terkendala dengan peralatan pertandingan yang belum siap. Sempat akan meminjam eks Asian Games 2018, namun ternyata peralatan sudah dialihkan kepada cabor dan KONI.
JAKARTA, NusaBali
Gubernur Papua. Lukas Enembe, mengemukakan rencananya untuk menunda pelaksanaan PON di Papua yang dijadwalkan 9-21 September. Pasalnya, Papua terkendala pengadaan peralatan perlombaan dan pertandingan. Harapan untuk menggunakan peralatan bekas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang pupus.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pun terkejut mendengar wacana diundurnya PON 2020. Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi, Sport Science & Iptek, Diktar KONI, Suwarno, tak menyangka Papua mewacanakan pengunduran PON. "Saya malah belum tahu. Terakhir yang saya tahu masih sesuai dengan perencanaan (Jadwal awal)," kata Suwarno dikutip laman detikSport, Selasa (20/8).
Suwarno optimistis PB PON Papua bisa segera memenuhi kebutuhan peralatan karena masih ada waktu satu tahun menuju PON. "Tahun ini tak bisa, kan masih bisa tahun depan. Namun, mestinya begini KONI itu yang mendapat tugas melakukan pengawasan dan pengarahan. Mereka (tuan rumah) mendapatkan SK (Surat Keputusan) dari KONI. Kalau umpamanya ada sesuatu, apakah teknik penyelenggaraan atau kira-kira ada hambatan, mestinya komunikasi dengan KONI," dia menjelaskan.
"Seyogianya koordinasi dengan KONI seperti apa kendalanya. Toh, selama ini kami sudah melakukan pembinaan teknis dan sebagainya," dia menambahkan. "Yang kedua, calon peserta dari KONI provinsi kan sudah melakukan kegiatan menuju PON. Mereka juga sudah mengirim atlet untuk ikut Pra PON dan selama ini sedang berjalan. Jadi tidak sederhana untuk kemudian diubah, ini keterkaitannya banyak. Bukan karena 'Wah ini tak bisa, kami ubah, tak seperti itu. Itu menurut saya," ujar Suwarno.
Menanggapi itu, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, belum dapat merespons secara detail. Mereka mengatakan belum mengetahui detail dan akan segera merapatkan barisan untuk mendapatkan duduk persoalan yang sebenar-benarnya.
Meski demikian, Gatot mengakui, jika selain peralatan ada persoalan lain yang dialami penyelenggara terkait persiapan. Khususnya, venue yang belum siap dan masih belum final. "Tempo hari beberapa kali rapat ada venue yang berubah-ubah, venue belum siap dan sebagainya. Untuk itu, (memperjelas semua) kami akan undang cabor dan Kadispora Papua-nya," kata dia. *
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pun terkejut mendengar wacana diundurnya PON 2020. Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi, Sport Science & Iptek, Diktar KONI, Suwarno, tak menyangka Papua mewacanakan pengunduran PON. "Saya malah belum tahu. Terakhir yang saya tahu masih sesuai dengan perencanaan (Jadwal awal)," kata Suwarno dikutip laman detikSport, Selasa (20/8).
Suwarno optimistis PB PON Papua bisa segera memenuhi kebutuhan peralatan karena masih ada waktu satu tahun menuju PON. "Tahun ini tak bisa, kan masih bisa tahun depan. Namun, mestinya begini KONI itu yang mendapat tugas melakukan pengawasan dan pengarahan. Mereka (tuan rumah) mendapatkan SK (Surat Keputusan) dari KONI. Kalau umpamanya ada sesuatu, apakah teknik penyelenggaraan atau kira-kira ada hambatan, mestinya komunikasi dengan KONI," dia menjelaskan.
"Seyogianya koordinasi dengan KONI seperti apa kendalanya. Toh, selama ini kami sudah melakukan pembinaan teknis dan sebagainya," dia menambahkan. "Yang kedua, calon peserta dari KONI provinsi kan sudah melakukan kegiatan menuju PON. Mereka juga sudah mengirim atlet untuk ikut Pra PON dan selama ini sedang berjalan. Jadi tidak sederhana untuk kemudian diubah, ini keterkaitannya banyak. Bukan karena 'Wah ini tak bisa, kami ubah, tak seperti itu. Itu menurut saya," ujar Suwarno.
Menanggapi itu, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, belum dapat merespons secara detail. Mereka mengatakan belum mengetahui detail dan akan segera merapatkan barisan untuk mendapatkan duduk persoalan yang sebenar-benarnya.
Meski demikian, Gatot mengakui, jika selain peralatan ada persoalan lain yang dialami penyelenggara terkait persiapan. Khususnya, venue yang belum siap dan masih belum final. "Tempo hari beberapa kali rapat ada venue yang berubah-ubah, venue belum siap dan sebagainya. Untuk itu, (memperjelas semua) kami akan undang cabor dan Kadispora Papua-nya," kata dia. *
Komentar