Penjahit Protes Mantan Ketua DPRD Bangli
Merasa jengkel karena biaya pembuatan pakaian yang dipesan mantan Ketua DPRD Bangli, tak kunjung dilunasi, seorang tukang jahit bernama Syamsul Arifin, 38, asal Malang mengeluh.
Gara-gara Nunggak Ongkos Jahit Pakaian Puluhan Juta
BANGLI, NusaBali
Pasalnya, piutang yang bersangkutan menumpuk hingga mencapai puluhan juta rupiah. Akibatnya, penjahit yang mengaku hanya usaha konveksi kecil yang beroperasi di Klungkung ini bangkrut.
Syamsul yang menemui sejumlah awak media Kamis (5/11), menjelaskan, kalau kasus utang piutang yang dilakukan oleh Mantan Ketua DPRD Bangli IB Mudarma (kini masih aktif sebagai anggota Komisi I DPRD Bangli) bermula ketika dari pembuatan sejumlah pakaian untuk para sekaa teruna pada awal tahun 2014 lalu.
Rencananya, pembuatan pakaian itu untuk meraih simpati dalam masa kampanye Legislatif bulan April 2014 silam. “Total tunggakan yang belum dibayar mencapai Rp 31 juta lebih. Akan tetapi baru dibayar hanya sebesar Rp 3 juta, sehingga masih sisa uutangnya sebesar Rp 28 juta,” keluhnya, Kamis (5/11).
Dijelaskan, pemesanan pakaian dilakukan empat kali berupa safari pendek dan panjang dengan jumlah keseluruhan sebanyak 161 pieces. Setelah pakaian tersebut kelar pada bulan Oktober 2014 lalu, maka diserahkan langsung ke IB Mudarma. Akan tetapi. tanpa disertai pembayaran dan dijanjikan tiga hari kemudian dibayar.
Kemudian setelah tiga hari, dirinya diberikan berupa dua Bilyet Giro (BG) masing-masing 15 juta. “Berselang seminggu, salah satu BG tersebut malah diminta kembali, dengan alasan bakal diberikan uang tunai. Namun saya hanya diberikan uang sebesar Rp 3 juta saja,” ujarnya.
Sementara BG yang lain, saat akan dicairkan ke BPD Bangli oleh pihak bank menyatakan BG tersebut tidak cukup saldo. Bahkan dirinya sudah berkali-kali meminta utangnya segera dibayar. Namun, hanya diberikan sebatas janji saja, tanpa pernah ada realisasi. Sejatinya, diakui, hubungan keduanya sudah terjalin cukup lama dan sering memesan pakaian untuk dibagikan kepada kelompok-kelompok masyarakat.
Diceritakan juga selain merasa ditipu oleh IB Mudarma, Syamsul juga mengaku ada masalah yang sama dengan mantan anggota DPRD Bangli yang kini sebagai anggota DPRD Provinsi Bali, Nyoman Budiutama. Kata dia, yang bersangkutan hingga kini masih mempunyai utang pembuatan mencapai Rp 8,5 juta. “Dengan bapak Budiutama, saya sudah beberapa kali menagihnya. Namun tidak pernah digubris,” ujarnya.
Namun di tempat terpisah, Budiutama saat dikonfirmasi mengaku tidak ada urusan dengan Syamsul bahkan malah saling terkesan lempar bola. Pasalnya, tunggakan pembayaran pembuatan pakaian sudah dilimpahkan ke IB Mudarma. Sesuai dengan perjanjian antara dirinya dengan IB Mudarma, pembayaran bakal dilunsi oleh IB Mudarma.
“Sebab IB Mudarma punya uutang dan juga dia yang meminta bakal membayar. Sehingga saya tidak ada masalah, kalau memang masih punya utang itu urusan antara Syamsul dengan IB Mudarma,” ujarnya.
Sedangkan IB Mudarma saat dikonfirmasi, mengakui memang ada uutang piutang dengan Syamsul. Akan tetapi, IB Mudarma malah membantah dengan dalih jika Syamsul telah melakukan pelanggaran kesepakatan. Sebab, kata Mudarma, pesanan pakaian yang seharusnya diterima dalam jangka tiga bulan sebelum Pemilu Legislatif bulan April 2014, justru baru diselesaikan pada akhir tahun.
“Saya memang memiliki utang. Namun, bukan begini caranya. Seharusnya harus baik, apalagi Syamsul merupakan teman lama saya,” kelitnya. Dia juga mengaku, jika sering membantu Syamsul untuk urusan kerjaan. “Berkali-kali dia yang datang ke rumah dan ke kantor untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Ini sudah sering saya bantu, tapi malah kayak gini,” jelasnya.
Dalam penyelesaian persoalan tersebut, kata Mudarma, pasti akan dibayar. Persoalannya, lanjut dia, pesanan pakaian itu malah telat diberikan, yakni usai Pemilu berlangsung. “Karena niat baik saya karena Syamsul juga terus minta bantuan, maka tetap saya terima. Hingga saat ini, sisa pakaian memang masih ada. Kalau Syamsul ingin menyelesaikan persoalan tersebut, saya minta mengambil sisa pakaian tersebut, untuk sisa utang akan saya bayar tunai,” pungkasnya.
Komentar