Konsumsi Kopi Dunia Meningkat
Pasar Kopi Bali Semakin Meluas
DENPASAR, NusaBali
Peluang bisnis industri kopi Bali terbuka lebar. Hal itu mengacu peningkatan konsumsi kopi dunia. Tahun 2020 konsumsi kopi dunia ICO memperkirakan konsumsi kopi dunia 165-175 juta karung. Dimana setiap karung setara dengan 50 kilogram. Sebagai salah satu produsen kopi, peningkatan konsumsi kopi dunia merupakan celah pasar yang harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku kopi Bali.
Perkiraan kebutuhan kopi dunia tersebut terungkap dari penjelasan Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (PTPHP) Lanang Haryawan mengatakan Kamis (22/8). "Kami kira teman-teman ,perkopian, sudah paham itu, " ujar Lanang Haryawan.
Karena sebelumnya hal itu sudah terungkap dalam pertemuan temu usaha antara petani, termasuk petani perkopian pada 11 Juli lalu. Papar Lanang Haryawan ada lima perusahaan terkait perkebunan yang diundang dalam konteks penjajagan kemitraan.Perusahaan-perusahaan tersebut yang memang dengan basis bisnis bertalian dengan produksi perkebunan. Antara lain kopi,kakao, jambu mete,minyak astiri dan lainnya.
Komoditas perkebunan, termasuk kopi menjadi atensi untuk digarap dan dikembangkan lebih jauh terkait peningkatan konsumsi kopi dunia tersebut. "Kami mengingatkan kembali, bahwa potensi pasar yang terbuka luas mesti dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan petani," kata Lanang Haryawan.
Pemanfaatan tersebut dengan inovasi produk yang bisa memberi nilai tambah produk kopi. "Jangan kopi kita hanya diincar bijinya saja.Tetapi inovasi produk turunannya juga, " kata Lanang Haryawan.
Berapa negara yang menjadi pasar baru kopi, di antaranya Rusia, Eropa Timur, China dan negara lainnya. Itu karena masyarakat di negara-negara tersebut, semakin banyak mengkonsumsi kopi. *k17
Perkiraan kebutuhan kopi dunia tersebut terungkap dari penjelasan Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (PTPHP) Lanang Haryawan mengatakan Kamis (22/8). "Kami kira teman-teman ,perkopian, sudah paham itu, " ujar Lanang Haryawan.
Karena sebelumnya hal itu sudah terungkap dalam pertemuan temu usaha antara petani, termasuk petani perkopian pada 11 Juli lalu. Papar Lanang Haryawan ada lima perusahaan terkait perkebunan yang diundang dalam konteks penjajagan kemitraan.Perusahaan-perusahaan tersebut yang memang dengan basis bisnis bertalian dengan produksi perkebunan. Antara lain kopi,kakao, jambu mete,minyak astiri dan lainnya.
Komoditas perkebunan, termasuk kopi menjadi atensi untuk digarap dan dikembangkan lebih jauh terkait peningkatan konsumsi kopi dunia tersebut. "Kami mengingatkan kembali, bahwa potensi pasar yang terbuka luas mesti dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan petani," kata Lanang Haryawan.
Pemanfaatan tersebut dengan inovasi produk yang bisa memberi nilai tambah produk kopi. "Jangan kopi kita hanya diincar bijinya saja.Tetapi inovasi produk turunannya juga, " kata Lanang Haryawan.
Berapa negara yang menjadi pasar baru kopi, di antaranya Rusia, Eropa Timur, China dan negara lainnya. Itu karena masyarakat di negara-negara tersebut, semakin banyak mengkonsumsi kopi. *k17
Komentar