KM 12 Jalur Singaraja-Gitgit Prioritas Pemasangan Guardrail
Jalan Kabupaten Juga Dapat Porsi Lebih dari Pusat
SINGARAJA, NusaBali
Titik paling rawan kecelakaan lalu-lintas di kilometer 12, jalur Singaraja-Denpasar wilayah Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng akhirnya mendapat prioritas pemasangan guardrail. Kepastian tersebut didapatkan setelah Satlantas Polres Buleleng mendatangkan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Kementrian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional.
Dari hasil survei yang dilakukan langsung di lokasi rawan kecelakaan lalu-lintas itu disepakati kilometer 12 menjadi prioritas pemasangan guardrail. Selain itu juga akan dilakukan pemasangan rambu lalu-lintas di sejumlah titik dan perbaikan median jalan untuk menekan kasus kecelakaan lalu-lintas di titik tersebut.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah Kurniawandari, Kamis (22/8) kemarin menjelaskan jika pihaknya langsung mendatangkan perpanjangan pemerintah pusat, mengingat jalur Singaraja-Denpasar via Gitgit merupakan aset jalan nasional. “Kemarin langsung disurvei dan sudah disepakati akan dipasang sesegera mungkin untuk menekan angka kecelakaan di sana,” jelas dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra saat ditemui di ruangannya kemarin, juga membawa kabar gembira. Tahun depan Pemerintah Pusat menggelontor dana Rp 3 miliar untuk peningkatan keselamatan berlalu-lintas. Rp 874 juta di antaranya untuk pemasangan guardrail di tiga paket jalan kabupaten, sepanjang 270 meter.
“Pertengahan semester ini kami mendapat tambahan lagi khusus untuk pemasangan guardrail di jalan kabupaten, ada tiga paket pekerjaan nanti yang masing-masing panjangnya 90 meter,” ujar Gunawan.
Tiga paket pemasangan guardrail itu meliputi jalan Desa Selat, Kecamatan Sukasada-Asah Gobleg, Kecamatan Banjar, jalur Tigawasa-Kaliasem, Kecamatan Banjar dan jalan di Tukad Bakah, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu.
Pemasangan guardrail juga disebut Gunawan akan dilengkapi dengan puluhan rambu lalu-lintas yang titik pemasangannya sudah ditentukan oleh Dishub Buleleng sebelumnya. “Selama ini jalan kabupaten dengan komitment Bapak Bupati menghotmix jalan kabupaten pedesaan, memang keterlambatan rambu dan pengaman jalan di jalur ekstrim semestinya include, hanya saja karena ketersediaan dana kurang, kami genjot usulan ke pusat,” jelas dia.
Buleleng yang mendapat jatah cukup banyak, juga selalu berkoordinasi dengan Satlantas Polres Buleleng, untuk menyakinkan fakta, berkomitmen terhadap keselamatan berlalu-lintas. Sejauh ini kondisi jalan kabupaten Buleleng yang bagus dan mulus, menyebabkan banyak jalur alternatif yang masuk ke daftar google map. Hal ini juga yang disebut menjadi pemicu kecelakaan, karena faktor kurangnya rambu lalu lintas, kondisi dan situasi jalur yang belum diketahui pengemudi dan kurang hati-hatinya pengendara saat pertama kali melintas id jalan-jalan alternatif tersebut.
Kucuran bantuan dari pemerintah pusat untuk penunjang keselamatan berlalu lintas di Buleleng, masih menyisakan sejumlah jalur ekstrem yang memerlukan pengaman jalan. Terlebih menurut Gunawan wilayah Buleleng yang nyegara-bukit serta wilayah yang paling luas. “Seperti jalur Kubutambahan-Kintamani, itu kan wilayah kita, tetapi aset jalannya masuk ke Pemerintah Provinsi Bali. Kalau yang jalan kabupaten juga masih banyak yang memerlukan pengaman, tetapi baru diprioritaskan ke jalan menuju daerah wisata,” jelas Kadis Gunawan. *k23
Dari hasil survei yang dilakukan langsung di lokasi rawan kecelakaan lalu-lintas itu disepakati kilometer 12 menjadi prioritas pemasangan guardrail. Selain itu juga akan dilakukan pemasangan rambu lalu-lintas di sejumlah titik dan perbaikan median jalan untuk menekan kasus kecelakaan lalu-lintas di titik tersebut.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah Kurniawandari, Kamis (22/8) kemarin menjelaskan jika pihaknya langsung mendatangkan perpanjangan pemerintah pusat, mengingat jalur Singaraja-Denpasar via Gitgit merupakan aset jalan nasional. “Kemarin langsung disurvei dan sudah disepakati akan dipasang sesegera mungkin untuk menekan angka kecelakaan di sana,” jelas dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra saat ditemui di ruangannya kemarin, juga membawa kabar gembira. Tahun depan Pemerintah Pusat menggelontor dana Rp 3 miliar untuk peningkatan keselamatan berlalu-lintas. Rp 874 juta di antaranya untuk pemasangan guardrail di tiga paket jalan kabupaten, sepanjang 270 meter.
“Pertengahan semester ini kami mendapat tambahan lagi khusus untuk pemasangan guardrail di jalan kabupaten, ada tiga paket pekerjaan nanti yang masing-masing panjangnya 90 meter,” ujar Gunawan.
Tiga paket pemasangan guardrail itu meliputi jalan Desa Selat, Kecamatan Sukasada-Asah Gobleg, Kecamatan Banjar, jalur Tigawasa-Kaliasem, Kecamatan Banjar dan jalan di Tukad Bakah, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu.
Pemasangan guardrail juga disebut Gunawan akan dilengkapi dengan puluhan rambu lalu-lintas yang titik pemasangannya sudah ditentukan oleh Dishub Buleleng sebelumnya. “Selama ini jalan kabupaten dengan komitment Bapak Bupati menghotmix jalan kabupaten pedesaan, memang keterlambatan rambu dan pengaman jalan di jalur ekstrim semestinya include, hanya saja karena ketersediaan dana kurang, kami genjot usulan ke pusat,” jelas dia.
Buleleng yang mendapat jatah cukup banyak, juga selalu berkoordinasi dengan Satlantas Polres Buleleng, untuk menyakinkan fakta, berkomitmen terhadap keselamatan berlalu-lintas. Sejauh ini kondisi jalan kabupaten Buleleng yang bagus dan mulus, menyebabkan banyak jalur alternatif yang masuk ke daftar google map. Hal ini juga yang disebut menjadi pemicu kecelakaan, karena faktor kurangnya rambu lalu lintas, kondisi dan situasi jalur yang belum diketahui pengemudi dan kurang hati-hatinya pengendara saat pertama kali melintas id jalan-jalan alternatif tersebut.
Kucuran bantuan dari pemerintah pusat untuk penunjang keselamatan berlalu lintas di Buleleng, masih menyisakan sejumlah jalur ekstrem yang memerlukan pengaman jalan. Terlebih menurut Gunawan wilayah Buleleng yang nyegara-bukit serta wilayah yang paling luas. “Seperti jalur Kubutambahan-Kintamani, itu kan wilayah kita, tetapi aset jalannya masuk ke Pemerintah Provinsi Bali. Kalau yang jalan kabupaten juga masih banyak yang memerlukan pengaman, tetapi baru diprioritaskan ke jalan menuju daerah wisata,” jelas Kadis Gunawan. *k23
1
Komentar