Terkendala Pemindahan Barang, SDN 1 Ungasan Belum 'Digarap'
Proses perbaikan SDN 1 Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung yang terdampak gempa pada pertengahan Juli lalu belum mulai dikerjakan oleh pihak ketiga.
MANGUPURA, NusaBali
Meski perlengkapan sudah dikerahkan ke lokasi, proses itu masih menunggu evakuasi sejumlah barang dan arsip yang belum dipindahkan dari ruangan yang akan direnovasi tersebut.
Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri, mengakui bahwa pihak kontraktor yang melakukan pengerjaan SDN 1 Ungasan yang terletak di Jalan Bali Cliff itu memang sudah mendatangi lokasi dan membawa sejumlah peralatan untuk melakukan pengerjaan. Namun, pihak sekolah masih terkendala adanya barang dan arsip milik SD yang masih berada di dalam ruangan yang hendak dikerjakan itu, sehingga, proses pengerjaan belum bisa dimulai. Rencananya, dalam dua hari kedepan, pihak sekolah akan memindahkan barang itu ke ruangan yang tidak mendapat perbaikan. "Memang pengawasan sudah datang, sudah dua hari lalu, mereka juga sekalian bawa peralatan untuk kerja. Tapi, kita mesti memindahkan dulu barang yang ada di dalam ruangan, seperti di ruangan guru. Kendalanya selama ini, guru-guru kita kan datang ke ruangan ini (yang hendak di perbaiki) untuk absen, lalu pergi ke sekolah tempat murid-murid kita untuk mengajar, sehingga tidak ada waktu untuk memindahkan. Ya, semoga dalam dua hari kedepan bisa terlaksana," katanya, Jumat (23/8) siang.
Dia pun berharap, proses evakuasi sejumlah berkas dan barang yang ada di dalam ruangan tersebut bisa selesai secepatnya. Sehingga nantinya pihak kontraktor bisa langsung melakukan pengerjaan. Dengan demikian, jangka waktu pengerjaan itu bisa selesai sesuai target ataupun lebih cepat. Imbas dari pengerjaan yang cepat itu tentu kepada murid yang akan kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruangan yang semula. "Lebih cepat lebih baik, karena semuanya untuk kebaikan anak didik kita juga. Ya, saat ini kan sedang dititipkan di dua sekolah di sekitar. Harapannya, pengerjaan segera selesai dan bisa seperti dulu lagi," harap Kepsek Ni Made Asri.
Ditanyai terkait adanya keluhan dari orang tua murid prihal sekolah yang dititipkan di SD terdekat? Ni Made Asri pun mengakui adanya keluhan yang masuk di pihaknya. Namun, setelah diberikan penjelasan dan mengkomunikasikan dengan baik, orang tua murid pun menyikapi dengan bijak dan tetap menunggu perbaikan gedung baru itu. "Kondisi itu memang ada, tapi tidak sampai ada yang pindah sekolah. Sampai saat ini semuanya masih berjalan dengan baik dan mengikuti proses belajar di dua sekolah itu," akunya.
Secara terpisah, pengawas proyek SDN 1 Ungasan, I Wayan Patra, mengakui adanya kendala pada proses pemindahan barang milik sekolah yang hendak di renovasi itu. Saat ini pihaknya sedang berusaha bersama pihak SD untuk melakukan evakuasi dan mendata barang yang ada di dalam ruangan. "Saat ini belum mulai dikerjakan. Kita masih dalam proses evakuasi barang di ruangan," ujarnya melalui WhatsApp, Jumat (23/8) sore. *dar
Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri, mengakui bahwa pihak kontraktor yang melakukan pengerjaan SDN 1 Ungasan yang terletak di Jalan Bali Cliff itu memang sudah mendatangi lokasi dan membawa sejumlah peralatan untuk melakukan pengerjaan. Namun, pihak sekolah masih terkendala adanya barang dan arsip milik SD yang masih berada di dalam ruangan yang hendak dikerjakan itu, sehingga, proses pengerjaan belum bisa dimulai. Rencananya, dalam dua hari kedepan, pihak sekolah akan memindahkan barang itu ke ruangan yang tidak mendapat perbaikan. "Memang pengawasan sudah datang, sudah dua hari lalu, mereka juga sekalian bawa peralatan untuk kerja. Tapi, kita mesti memindahkan dulu barang yang ada di dalam ruangan, seperti di ruangan guru. Kendalanya selama ini, guru-guru kita kan datang ke ruangan ini (yang hendak di perbaiki) untuk absen, lalu pergi ke sekolah tempat murid-murid kita untuk mengajar, sehingga tidak ada waktu untuk memindahkan. Ya, semoga dalam dua hari kedepan bisa terlaksana," katanya, Jumat (23/8) siang.
Dia pun berharap, proses evakuasi sejumlah berkas dan barang yang ada di dalam ruangan tersebut bisa selesai secepatnya. Sehingga nantinya pihak kontraktor bisa langsung melakukan pengerjaan. Dengan demikian, jangka waktu pengerjaan itu bisa selesai sesuai target ataupun lebih cepat. Imbas dari pengerjaan yang cepat itu tentu kepada murid yang akan kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruangan yang semula. "Lebih cepat lebih baik, karena semuanya untuk kebaikan anak didik kita juga. Ya, saat ini kan sedang dititipkan di dua sekolah di sekitar. Harapannya, pengerjaan segera selesai dan bisa seperti dulu lagi," harap Kepsek Ni Made Asri.
Ditanyai terkait adanya keluhan dari orang tua murid prihal sekolah yang dititipkan di SD terdekat? Ni Made Asri pun mengakui adanya keluhan yang masuk di pihaknya. Namun, setelah diberikan penjelasan dan mengkomunikasikan dengan baik, orang tua murid pun menyikapi dengan bijak dan tetap menunggu perbaikan gedung baru itu. "Kondisi itu memang ada, tapi tidak sampai ada yang pindah sekolah. Sampai saat ini semuanya masih berjalan dengan baik dan mengikuti proses belajar di dua sekolah itu," akunya.
Secara terpisah, pengawas proyek SDN 1 Ungasan, I Wayan Patra, mengakui adanya kendala pada proses pemindahan barang milik sekolah yang hendak di renovasi itu. Saat ini pihaknya sedang berusaha bersama pihak SD untuk melakukan evakuasi dan mendata barang yang ada di dalam ruangan. "Saat ini belum mulai dikerjakan. Kita masih dalam proses evakuasi barang di ruangan," ujarnya melalui WhatsApp, Jumat (23/8) sore. *dar
Komentar