Tiang Beton Sumbat Got di Tegallalang
11 tiang beton terbengkalai di sepanjang jalan Cinta Banjar Pejengaji Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Minggu (25/8).
GIANYAR, NusaBali
Di antara tiang itu, beberapa tergeletak menutupi got. Akibatnya, saat hujan air got meluap dan tumpah ke jalan. Dampaknya0, jalur pendek Desa Tegallalang - Desa Petulu, Ubud itu kini banyak rusak.
Aspal hotmik mengelupas akibat genangan air, bahkan senderan got pun ikut ambruk, akibat seringnya tergenang air. Kondisi ini diperparah, jalan yang sempit sehingga saat kendaraan berpapasan juga sama-sama harus menepi. Tokoh masyarakat Desa Tegallalang Dewa Rai Sutrisna yang juga mantan Perbekel Tegallalang, bahkan sebelumnya secara lisan sudah menyampaikan kepada pihak terkait tentang keberadaan tiang beton ini. "Rasanya tiang beton ini habis diganti dengan tiang yang lebih besar dan lebih tinggi, tapi mungkin lupa diangkut," ungkapnya, kemarin.
Dewa Rai Sutrisna mengaku pernah bersama prajuru secara lisan melapor ke pihak terkait. "Kebetulan pas ada sosialisasi dan penyerahan CSR dari PLN kami sampaikan dan sudah disanggupi, ternyata sampai saat ini tidak diangkut juga," keluhnya.
Dia menunggu niat baik pihak terkait untuk mengangkatnya. Lebih-lebih mendekati musim hujan, kondisi itu akan berdampak buruk pada fasilitas umum. Selain itu, jika kondisi jalan bertambah rusak, wisatawan yang kerap berkunjung di obyek wisata sepanjang jalan, dipastikan akan berkurang. Tidak hanya itu jalan alternatif mengurangi kemacetan di jalur utama dan jalan menuju pertanian warga ini, akan tidak dapat digunakan dengan maksimal. *nvi
Aspal hotmik mengelupas akibat genangan air, bahkan senderan got pun ikut ambruk, akibat seringnya tergenang air. Kondisi ini diperparah, jalan yang sempit sehingga saat kendaraan berpapasan juga sama-sama harus menepi. Tokoh masyarakat Desa Tegallalang Dewa Rai Sutrisna yang juga mantan Perbekel Tegallalang, bahkan sebelumnya secara lisan sudah menyampaikan kepada pihak terkait tentang keberadaan tiang beton ini. "Rasanya tiang beton ini habis diganti dengan tiang yang lebih besar dan lebih tinggi, tapi mungkin lupa diangkut," ungkapnya, kemarin.
Dewa Rai Sutrisna mengaku pernah bersama prajuru secara lisan melapor ke pihak terkait. "Kebetulan pas ada sosialisasi dan penyerahan CSR dari PLN kami sampaikan dan sudah disanggupi, ternyata sampai saat ini tidak diangkut juga," keluhnya.
Dia menunggu niat baik pihak terkait untuk mengangkatnya. Lebih-lebih mendekati musim hujan, kondisi itu akan berdampak buruk pada fasilitas umum. Selain itu, jika kondisi jalan bertambah rusak, wisatawan yang kerap berkunjung di obyek wisata sepanjang jalan, dipastikan akan berkurang. Tidak hanya itu jalan alternatif mengurangi kemacetan di jalur utama dan jalan menuju pertanian warga ini, akan tidak dapat digunakan dengan maksimal. *nvi
1
Komentar