DPRD Minta Utamakan Keselamatan
Pantai Devil Tears Kerap Makan Korban
Wisatawan nekat berdiri untuk foto selfie di pinggir tebing, sehingga begitu ada ombak besar langsung terjatuh hingga tewas.
SEMARAPURA, NusaBali
Keindahan panorama alam di tebing Pantai Devil Tear’s, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, kerap memakan korban jiwa. DPRD Klungkung minta kepada Pemkab Klungkung dan pengelola objek wisata itu mengutamakan keselamatan wisatawan.
Ombak pantai itu menimpa seorang wisatawan asal China, Li Huiling,35. Dia tewas terjatuh ke laut dari Tebing Devil Tear’s saat melakukan foto selfie, Sabtu (17/8) pagi.
Sebagian besar musibah itu terjadi karena wisatawan nekat berdiri untuk foto selfie di pinggir tebing, sehingga begitu ada ombak besar langsung terjatuh hingga tewas. Di satu sisi warga sekitar maupun pemandu sudah mengingatkan untuk berhati-hati, namun kasus tersebut masih saja terjadi.
Kondisi ini menjadi sorotan dari anggota DPRD Klungkung asal Nusa Penida, I Made Jana. Dia mendorong Dinas Pariwisata untuk segera membuat sebuah pagar pengaman pantai. Hal ini demi mengutamakan keselamatan dari wisatawan itu sendiri, setelah faktor keselamatan itu terjamin baru kepada aspek keindahan adalamnya. “Dengan adanya pagar pengaman tentunya sedikit mengurangi keindahan viewnya, kendati demikian tetap faktor keselamatan yang utama,” ujar politisi Demokrat, Senin (26/8).
Jika musibah wisatawan jatuh di Pantai Devil Tear’s terus terjadi, kata dia, maka akan berimbas kepada sektor pariwisata. Terlebih di tengah pesatnya perkembangan teknologi ini. Bagitu ada peristiwa informasinya akan cepat menyebar. Untuk itu selain pemasangan pagar pengaman, juga penting ditempatkan petugas khusus berjaga di obyek wisata yang memang rawan dan ramai dikunjungi wisatawan. “Petugas itu bisa dari Dispar maupuan warga sekitar, yang khusus siaga di obyek tersebut,” katanya.
Kata Made Jana, sejauh ini dari aparat Desa Lembongan sudah berusaha memberikan imbauan kepada wisatawan untuk tetap waspada, namun ada saja wisatawan yang tidak mendengarkan imbauan tersebut. Di satu sisi dari Dispar juga sudah memasang papan peringatan.
Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung memasang anggaran Rp 60 juta hanya untuk membuat perencanaan pagar pengaman tebing di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, salah satunya di tebing Pantai Devil Tears. "Perencanaannya masih dalam proses, untuk itu dianggarkan Rp 60 juta," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta, belum lama ini.
Dari perencanaan tersebut kemudian baru diajukan untuk membuat fisik pagar pengamannya di Pantai Devil's Tears. Disebutkan sebagian besar objek wisata di Nusa Penida yang banyak dikunjungi wisatawan adalah obyek-obyek wisata tergolong rawan dan terjal. Tetapi diakuinya jika objek wisata tersebut menawarkan keindahan alam yang menakjubkan sehingga membuat wisatawan selalu ingin berkunjung dan mengabadikannya dalam sebuah foto. Seperti, Tebing Devil Tears, Pantai Klingking, dan lainnya. “Namun karena ingin mendapat foto yang terbagus, wisatawan ini kerap mengabaikan keselamatan," ujarnya. *wan
Ombak pantai itu menimpa seorang wisatawan asal China, Li Huiling,35. Dia tewas terjatuh ke laut dari Tebing Devil Tear’s saat melakukan foto selfie, Sabtu (17/8) pagi.
Sebagian besar musibah itu terjadi karena wisatawan nekat berdiri untuk foto selfie di pinggir tebing, sehingga begitu ada ombak besar langsung terjatuh hingga tewas. Di satu sisi warga sekitar maupun pemandu sudah mengingatkan untuk berhati-hati, namun kasus tersebut masih saja terjadi.
Kondisi ini menjadi sorotan dari anggota DPRD Klungkung asal Nusa Penida, I Made Jana. Dia mendorong Dinas Pariwisata untuk segera membuat sebuah pagar pengaman pantai. Hal ini demi mengutamakan keselamatan dari wisatawan itu sendiri, setelah faktor keselamatan itu terjamin baru kepada aspek keindahan adalamnya. “Dengan adanya pagar pengaman tentunya sedikit mengurangi keindahan viewnya, kendati demikian tetap faktor keselamatan yang utama,” ujar politisi Demokrat, Senin (26/8).
Jika musibah wisatawan jatuh di Pantai Devil Tear’s terus terjadi, kata dia, maka akan berimbas kepada sektor pariwisata. Terlebih di tengah pesatnya perkembangan teknologi ini. Bagitu ada peristiwa informasinya akan cepat menyebar. Untuk itu selain pemasangan pagar pengaman, juga penting ditempatkan petugas khusus berjaga di obyek wisata yang memang rawan dan ramai dikunjungi wisatawan. “Petugas itu bisa dari Dispar maupuan warga sekitar, yang khusus siaga di obyek tersebut,” katanya.
Kata Made Jana, sejauh ini dari aparat Desa Lembongan sudah berusaha memberikan imbauan kepada wisatawan untuk tetap waspada, namun ada saja wisatawan yang tidak mendengarkan imbauan tersebut. Di satu sisi dari Dispar juga sudah memasang papan peringatan.
Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung memasang anggaran Rp 60 juta hanya untuk membuat perencanaan pagar pengaman tebing di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, salah satunya di tebing Pantai Devil Tears. "Perencanaannya masih dalam proses, untuk itu dianggarkan Rp 60 juta," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta, belum lama ini.
Dari perencanaan tersebut kemudian baru diajukan untuk membuat fisik pagar pengamannya di Pantai Devil's Tears. Disebutkan sebagian besar objek wisata di Nusa Penida yang banyak dikunjungi wisatawan adalah obyek-obyek wisata tergolong rawan dan terjal. Tetapi diakuinya jika objek wisata tersebut menawarkan keindahan alam yang menakjubkan sehingga membuat wisatawan selalu ingin berkunjung dan mengabadikannya dalam sebuah foto. Seperti, Tebing Devil Tears, Pantai Klingking, dan lainnya. “Namun karena ingin mendapat foto yang terbagus, wisatawan ini kerap mengabaikan keselamatan," ujarnya. *wan
1
Komentar