Suyasa 'Singkirkan' Pendit
Jabat Kembali Wakil Ketua DPRD Bali 2019-2024
Suyasa saat dihubungi membantah ada pertarungan politik diantara dirinya dengan Pendit, dia pun akan merangkul rekan se partainya itu.
DENPASAR, NusaBali
Incumbent Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Suyasa, akhirnya ‘memenangkan’ duel persaingan perebutan kursi Wakil Ketua DPRD Bali periode 2019-2024 dari Fraksi Gerindra. Suyasa sukses ‘singkirkan’ pesaing utamanya I Ketut Gede Nugrahita Pendit (Tut Jay) yang sebelumnya dijagokan juga menduduki Wakil Ketua DPRD Bali.
Keputusan DPP Gerindra menunjuk Suyasa sebagai Wakil Ketua DPRD Bali periode 2019-2024 diserahkan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Gerindra, Prasetyo Hadi, di Kantor DPP Gerindra, Jalan Harsono Nomor 54, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (27/8) pukul 18.00 Wita. Suyasa adalah politisi asal Desa Pertima, Kecamatan/Kabupaten Karangasem yang menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2017-2019 menggantikan almarhum Jro Komang Suastika.
Mantan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem ini lolos untuk kedua periode dari dapil Karangasem. Suyasa sempat dibayangi Tut Jay, politisi senior Gerindra asal Desa Baturiti/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Tut Jay dijagokan menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Bali setelah lolos sebagai Caleg DPRD Bali Dapil Tabanan. Tut Jay di struktur partai menduduki jabatan Bendahara DPD Gerindra Bali.
Dari struktur kepartaian Tut Jay posisinya setingkat di atas Ketua DPC. Namun lobi-lobi politik Tut Jay tersingkir. Peta perebutan sudah tampak ketika Suyasa menjemput Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, ketika menghadiri undangan Kongres V PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Saat itu Suyasa disebut-sebut menempel ketat untuk menembus rekomendasi Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo untuk posisi jabatan wakil ketua untuk periode penuh 2019-2024. Tut Jay rupanya tidak kalah kelas juga.
Tut Jay yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali menggantikan Suyasa yang naik jabatan wakil ketua dewan ini sempat disebut-sebut melakukan lobi. Hal itu terlihat ketika dia giliran menjemput Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzaini yang hadir di Bali dalam rangka menghadiri Muktamar PKB di Hotel Westin Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung.
Sumber NusaBali di Gerindra menyebutkan pergulatan Suyasa dan Tut Jay semakin ketat ketika pembahasan di DPP Gerindra sejak empat hari lalu soal kursi Wakil Ketua Dewan Bali. Puncaknya Suyasa dipanggil DPP Gerindra, Selasa kemarin. “Sempat alot dan perang dingin antara Suyasa dan Pendit. Banyak lobi-lobi,” beber sumber NusaBali di Gerindra.
Suyasa saat dihubungi membantah ada pertarungan politik diantara dirinya dengan Pendit. “Tidak ada kalah menang di sini, tidak ada juga perebutan dalam hal ini. Ini resmi dan murni keputusan partai terhadap penugasan kepada kader,” ujar Suyasa dihubungi NusaBali, Selasa sore kemarin. Kata dia dirinya dan Tut Jay sudah sepakat legowo siapapun dipilih sebagai Wakil Ketua Dewan Bali.
“Saya akan merangkul Pak Pendit dan kader Gerindra dan teman-teman Fraksi Gerindra DPRD Bali. Sekali lagi tidak ada istilah saling menyingkirkan. Kita satu untuk kebesaran Partai Gerindra dan mengawal kepentingan masyarakat melalui lembaga dewan,” beber Suyasa.
Mantan anggota Komisi III DPRD Bali ini mengatakan proses penentuan Wakil Ketua DPRD Bali adalah proses demokrasi internal. “Kalaupun ada dinamika internal itu adalah sebuah pernak-pernik politik,” tegasnya. Sementara Pendit alias Tut Jay berharap soliditas Fraksi Gerindra DPRD Bali terjaga. Dirinya sejak awal sudah siap menerima keputusan partai. “Seperti saya katakan sebelumnya, saya legowo, siapapun ditugaskan partai sebagai pimpinan. Karena itu bagi saya mendukung Suyasa sebagai pimpinan di dewan adalah keharusan. Tidak ada persaingan kok, sejak awal kita komitmen menerima keputusan partai,” tegas pengusaha dan praktisi pariwisata ini. *nat
Keputusan DPP Gerindra menunjuk Suyasa sebagai Wakil Ketua DPRD Bali periode 2019-2024 diserahkan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Gerindra, Prasetyo Hadi, di Kantor DPP Gerindra, Jalan Harsono Nomor 54, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (27/8) pukul 18.00 Wita. Suyasa adalah politisi asal Desa Pertima, Kecamatan/Kabupaten Karangasem yang menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2017-2019 menggantikan almarhum Jro Komang Suastika.
Mantan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem ini lolos untuk kedua periode dari dapil Karangasem. Suyasa sempat dibayangi Tut Jay, politisi senior Gerindra asal Desa Baturiti/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Tut Jay dijagokan menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Bali setelah lolos sebagai Caleg DPRD Bali Dapil Tabanan. Tut Jay di struktur partai menduduki jabatan Bendahara DPD Gerindra Bali.
Dari struktur kepartaian Tut Jay posisinya setingkat di atas Ketua DPC. Namun lobi-lobi politik Tut Jay tersingkir. Peta perebutan sudah tampak ketika Suyasa menjemput Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, ketika menghadiri undangan Kongres V PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Saat itu Suyasa disebut-sebut menempel ketat untuk menembus rekomendasi Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo untuk posisi jabatan wakil ketua untuk periode penuh 2019-2024. Tut Jay rupanya tidak kalah kelas juga.
Tut Jay yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali menggantikan Suyasa yang naik jabatan wakil ketua dewan ini sempat disebut-sebut melakukan lobi. Hal itu terlihat ketika dia giliran menjemput Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzaini yang hadir di Bali dalam rangka menghadiri Muktamar PKB di Hotel Westin Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung.
Sumber NusaBali di Gerindra menyebutkan pergulatan Suyasa dan Tut Jay semakin ketat ketika pembahasan di DPP Gerindra sejak empat hari lalu soal kursi Wakil Ketua Dewan Bali. Puncaknya Suyasa dipanggil DPP Gerindra, Selasa kemarin. “Sempat alot dan perang dingin antara Suyasa dan Pendit. Banyak lobi-lobi,” beber sumber NusaBali di Gerindra.
Suyasa saat dihubungi membantah ada pertarungan politik diantara dirinya dengan Pendit. “Tidak ada kalah menang di sini, tidak ada juga perebutan dalam hal ini. Ini resmi dan murni keputusan partai terhadap penugasan kepada kader,” ujar Suyasa dihubungi NusaBali, Selasa sore kemarin. Kata dia dirinya dan Tut Jay sudah sepakat legowo siapapun dipilih sebagai Wakil Ketua Dewan Bali.
“Saya akan merangkul Pak Pendit dan kader Gerindra dan teman-teman Fraksi Gerindra DPRD Bali. Sekali lagi tidak ada istilah saling menyingkirkan. Kita satu untuk kebesaran Partai Gerindra dan mengawal kepentingan masyarakat melalui lembaga dewan,” beber Suyasa.
Mantan anggota Komisi III DPRD Bali ini mengatakan proses penentuan Wakil Ketua DPRD Bali adalah proses demokrasi internal. “Kalaupun ada dinamika internal itu adalah sebuah pernak-pernik politik,” tegasnya. Sementara Pendit alias Tut Jay berharap soliditas Fraksi Gerindra DPRD Bali terjaga. Dirinya sejak awal sudah siap menerima keputusan partai. “Seperti saya katakan sebelumnya, saya legowo, siapapun ditugaskan partai sebagai pimpinan. Karena itu bagi saya mendukung Suyasa sebagai pimpinan di dewan adalah keharusan. Tidak ada persaingan kok, sejak awal kita komitmen menerima keputusan partai,” tegas pengusaha dan praktisi pariwisata ini. *nat
Komentar