Dijejerkan di Jalan Sudirman, Penjor Hias Meranggas
Setelah dilombakan di Lapangan Taman Pecangakan, Negara, Kamis (15/8) lalu, sebanyak 51 penjor hias yang merupakan hasil kreasi dari desa/kelurahan se-Kabupaen Jembrana, belakangan dijejerkan sebagai penghias di tengah-tengah taman pembatas di Jalan Sudirman.
NEGARA, NusaBali
Namun beberapa penjor yang telah dinobatkan sebagai juara dalam lomba sebelumnya, terutama yang menggunakan bahan utama dari janur itu sudah tampak meranggas.
Dari pemantauan, Selasa (27/8) atau hampir dua minggu setelah lomba, kondisi penjor hias yang sebelumnya diputuskan menjadi juara itu tampak berbeda dengan penjor lainnya yang kebanyakan menggunakan bahan ental (daun pohon enau). Tak ayal, kondisi itu pun cukup disesalkan warga. Terlebih, salah satu tujuan menggelar lomba penjor hias antar desa/kelurahan, itu juga bertujuan membuat hiasan di Jalan Sudirman yang akan menjadi rute pawai budaya rangkaian HUT ke-124 Kota Negara, Minggu (1/9) nanti.
“Kasian juga yang sudah susah-susah membuat, sekarang melihat penjor mereka sudah rusak begini,” ujar salah satu warga yang juga seorang pegawai di Pemkab Jembrana.
Sebenarnya, kata salah satu pegawai ini, ketika memikirkan tujuan lomba penjor hias yang juga akan dimanfaatkan sebagai hiasan itu panitia harus menentukan kriteria yang lebih jelas. Atau bisa juga mengatur waktu pelaksanaan lomba, sehingga penjor hias yang dibuat menggunakan bahan janur itu tak sampai rusak, dan akhirnya terkesan percuma menjadi hiasan. “Kalau buat hiasan, memang lebih bagus dibuatkan serentak kriteria pakai ental,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana, Nengah Alit, saat dikonfirmasi Selasa (27/8), mengaku, juga sudah melihat beberapa penjor hias yang sudah rusak itu. Memang untuk lomba sendiri, sudah berakhir, dan pemenang ditentukan sesuai kriteria yang telah ditentukan sebelumya. Namun untuk ke depannya, pihaknya tetap akan mengevaluasi kegiatan lomba penjor hias antar desa/kelurahan yang juga bertujuan mengasah kreativitas ataupun memerihakan acara HUT Kota Negara ini. “Ke depan akan kami evaluasi,” ujarnya. *ode
Dari pemantauan, Selasa (27/8) atau hampir dua minggu setelah lomba, kondisi penjor hias yang sebelumnya diputuskan menjadi juara itu tampak berbeda dengan penjor lainnya yang kebanyakan menggunakan bahan ental (daun pohon enau). Tak ayal, kondisi itu pun cukup disesalkan warga. Terlebih, salah satu tujuan menggelar lomba penjor hias antar desa/kelurahan, itu juga bertujuan membuat hiasan di Jalan Sudirman yang akan menjadi rute pawai budaya rangkaian HUT ke-124 Kota Negara, Minggu (1/9) nanti.
“Kasian juga yang sudah susah-susah membuat, sekarang melihat penjor mereka sudah rusak begini,” ujar salah satu warga yang juga seorang pegawai di Pemkab Jembrana.
Sebenarnya, kata salah satu pegawai ini, ketika memikirkan tujuan lomba penjor hias yang juga akan dimanfaatkan sebagai hiasan itu panitia harus menentukan kriteria yang lebih jelas. Atau bisa juga mengatur waktu pelaksanaan lomba, sehingga penjor hias yang dibuat menggunakan bahan janur itu tak sampai rusak, dan akhirnya terkesan percuma menjadi hiasan. “Kalau buat hiasan, memang lebih bagus dibuatkan serentak kriteria pakai ental,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana, Nengah Alit, saat dikonfirmasi Selasa (27/8), mengaku, juga sudah melihat beberapa penjor hias yang sudah rusak itu. Memang untuk lomba sendiri, sudah berakhir, dan pemenang ditentukan sesuai kriteria yang telah ditentukan sebelumya. Namun untuk ke depannya, pihaknya tetap akan mengevaluasi kegiatan lomba penjor hias antar desa/kelurahan yang juga bertujuan mengasah kreativitas ataupun memerihakan acara HUT Kota Negara ini. “Ke depan akan kami evaluasi,” ujarnya. *ode
1
Komentar