Tut Jay Didepak Juliarta
Pasca Urung Jadi Wakil Ketua Dewan, Gagal Lagi Rebut Ketua Fraksi Gerindra
Induk partai putuskan Ketut Juliarta sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, dengan alasan lebih muda
DENPASAR, NusaBali
Setelah kalah dalam lobi-lobi perebutan kursi Wakil Ketua DPRD Bali 2019-2024 dari Fraksi Gerindra, I Ketut Gede Nugrahita Pendit alias Tut Jay kembali gagal meraih jabatan strategis di legislatif. Dijagokan menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024, incumbent dari Dapil Tabanan ini justru ditelikung I Ketut Juliarta, new comer dari Dapil Klungkung.
Informasi terakhir yang dihimpun NusaBali, Rabu (28/8), I Ketut Juliarta telah resmi diplot induk partainya menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali hasil Pileg 2019. Penugasan politisi muda berusia 29 tahun ini menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali telah diputuskan oleh Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta, 16 Agustus 2019 lalu.
Naiknya Ketut Juliarta sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali ini praktis merupakan pukulan kedua bagi Tut Jay. Sebelumnya, Bendahara DPD Gerindra Bali ini kalah tarung dengan Nyoman Suyasa dalam perebutan Wakil Ketua DPRD Bali 2019-2024 dari Fraksi Gerindra.
Tut Jay adalah politisi Gerindra asal Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang dalam Pileg 2019 sukses meluncur ke DPRD Bali 2019-2024 Dapil Tabanan untuk periode. Tut Jay selaku incumbent lolos dengan perolehan 14.953 suara. Sedangkan Nyoman Suyasa adalah politisi asal Desa Pertima, Kecamatan Karangasem yang dalam Pileg 2019 lolos ke legislatif dengan perolehan 15.638 suara. Nyoman Suyasa yang notabene Ketua DPC Gerindra Karangasem, sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Bali 2017-2019.
Pasca kalah tarung lawan Suyasa, Tut Jay dijagokan menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD bali 2019-2024. Jabatan ini sebelumnya sempat dipegang Tut Jay saat menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2017-2019, menggantikan Suyasa yang naik menjadi Wakil Ketua Dewan. Ternyata, Tut Jay kembali terpental dan ditelikung oleh new comer Ketut Juliarta, politisi muda asal Banjar Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung yang kini menjabat Ketua OKK DPC Ge-rindra Klungkung.
Ketua OKK DPD Gerindra Bali, Made Gede Ray Misno, membenarkan Ketut Juliarta sudah kantongi SK sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024. Sedangkan Tut Jay tidak kebagian jabatan, hanya jadi anggota biasa di legislatif. “Ketua Fraksi Gerindra dipegang Ketut Juliarta, sementara Pak Pendit sebagai anggota biasa,” jelas Ray Misno di Denpasar, Rabu kemarin.
Menurut Ray Misno, Ketut Juliarta dipilih sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, karena DPP Gerindra mengutamakan kader muda. Dari sisi pengalaman, Juliarta memang kalah. Perolehan suaranya dalam Pileg 2019 juga kalah jauh dari Tut Jay, hanya 7.383 suara. “Setahu saya, Ketut Juliarta dipilih karena kader muda. Itu sudah keputusan DPP Gerindra,” tandas mantan Ketua KPU Denpasar ini.
Semula, ada 3 kandidat yang dijagokan sebagai Ketua Fraksi DPRD Bali 2019-2024. Mereka masing-maisng Ketut Nugrahita Pendit alias Tut Jay (incumbent Gerindra asal Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan), Ketut Juliarta (neew comer Gerindra asal asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung), dan Jro Nyoman Ray Yusha (new comer Gerindra asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini Ketua DPC Gerindra Buleleng).
Namun, menurut Ray Misno, seluruh 6 caleg terpilih DPRD Bali dari Gerindra hasil Pileg 2019 diajukan ke DPP Gerindra sebagai calon Wakil Ketua DPRD Bali dan Ketua Fraksi Gerindra. Tiga (3) caleg terpilih lainnya masing-masing Wayan Disel Astawa (new comer Gerindra dari Dapil Badung yang lolos ke legislatif dengan perolehan 14.397 suara), Nyoman Suyasa (incumbent Gerindra dari Dapil Karangasem yang lolos dengan perolehan 15.638 suara), dan Kadek Darmasusila (new comer Gerindra dari Dapil Jembrana yang lolos dengan perolehan 11.794 suara).
“Untuk posisi Wakil Ketua DPRD Bali, DPP Gerindra memilih Pak Nyoman Suyasa kembali menduduki jabatannya, dengan alasan sisi senioritas dan pengalaman. Sedangkan posisi Ketua Fraksi Gerindra dipercayakan kepada Ketut Juliarta dengan alasan kader muda. Kami DPD Gerindra menerima keputusan tersebut,” papar Ray Misno.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Tut Jay menyatakan tidak masalah dirinya gagak jadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024. “Ya, kalau sudah begitu, saya menjadi anggota biasa. Saya nanti lebih fokus melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat,” ujar Bendahara DPD Gerindra Bali ini.
Tut Jay mengaku tidak kecewa gagal rebut jabatan di legislatif, meskipun mendapat dukungan dari rekan-rekannya. “Tidak tahu saya apa pertimbangan DPP Gerindra. Yang jelas, saya serahkan keputusan itu kepada DPP Gerindra. Saya melaksanakan tugas saja. Saya tidak kecewa kok. Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan saudara Nyoman Suyasa dan Ketut Juliarta, Fraksi Gerindra DPRD Bali maksimal mengawal aspirasi rakyat,” ujar mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan ini.
Sementara itu, Ketut Juliarta mengaku siap mengemban tugas berat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024. “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prabowo dan Pimpinan Gerindra, yang telah mempercayakan saya sebagai ketua fraksi. Tugas ini akan saya emban dan jalankan dengan baik agar bisa membesarkan Gerindra,” ujar Juliarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Sema-rapura, Rabu kemarin.
Politisi muda kelahiran 16 Juli 1990 ini menyebutkan, dirinya mulai terjun ke dunia politik sejak 2009 silam pada usia 19 tahun. Atas dorongan masyarakat, ketika itu dia maju sebagai bakal caleg DPRD Klungkung. “Namun, karena kekurangan umur saat mendaftar nyaleg, saya terpental. Barulah dalam Pileg 2014 saya maju tarung,” kenang anak keempat dari 5 bersaudara pasangan I Wayan Ariana dan Ni Wayan Taluh ini.
Dalam Pileg 2014, Juliarta selaku caleg Gerindra hanya meraup 1.394 suara, hingga gagal lolos ke DPRD Klungkung. Namun, Juliarta tidak patah arang. Dia setia mengabdi di partai. Akhirnya, Juliarta ketiban durian runtuh naik ke kursi DPRD Klungkung pada 18 juli 2018 dengan status PAW (pengganti antar waktu), menggantikan I Nyoman Sukanadha yang meninggal karena sakit. Selanjutnya, politisi yang lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Dwijendra ini maju tarung ke Pileg 2019 berebut kursi DPRD Bali dari Gerindra Dapil Klungkung dan berhasil lolos. *nat,wan
Informasi terakhir yang dihimpun NusaBali, Rabu (28/8), I Ketut Juliarta telah resmi diplot induk partainya menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali hasil Pileg 2019. Penugasan politisi muda berusia 29 tahun ini menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali telah diputuskan oleh Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta, 16 Agustus 2019 lalu.
Naiknya Ketut Juliarta sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali ini praktis merupakan pukulan kedua bagi Tut Jay. Sebelumnya, Bendahara DPD Gerindra Bali ini kalah tarung dengan Nyoman Suyasa dalam perebutan Wakil Ketua DPRD Bali 2019-2024 dari Fraksi Gerindra.
Tut Jay adalah politisi Gerindra asal Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang dalam Pileg 2019 sukses meluncur ke DPRD Bali 2019-2024 Dapil Tabanan untuk periode. Tut Jay selaku incumbent lolos dengan perolehan 14.953 suara. Sedangkan Nyoman Suyasa adalah politisi asal Desa Pertima, Kecamatan Karangasem yang dalam Pileg 2019 lolos ke legislatif dengan perolehan 15.638 suara. Nyoman Suyasa yang notabene Ketua DPC Gerindra Karangasem, sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Bali 2017-2019.
Pasca kalah tarung lawan Suyasa, Tut Jay dijagokan menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD bali 2019-2024. Jabatan ini sebelumnya sempat dipegang Tut Jay saat menjadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2017-2019, menggantikan Suyasa yang naik menjadi Wakil Ketua Dewan. Ternyata, Tut Jay kembali terpental dan ditelikung oleh new comer Ketut Juliarta, politisi muda asal Banjar Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung yang kini menjabat Ketua OKK DPC Ge-rindra Klungkung.
Ketua OKK DPD Gerindra Bali, Made Gede Ray Misno, membenarkan Ketut Juliarta sudah kantongi SK sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024. Sedangkan Tut Jay tidak kebagian jabatan, hanya jadi anggota biasa di legislatif. “Ketua Fraksi Gerindra dipegang Ketut Juliarta, sementara Pak Pendit sebagai anggota biasa,” jelas Ray Misno di Denpasar, Rabu kemarin.
Menurut Ray Misno, Ketut Juliarta dipilih sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, karena DPP Gerindra mengutamakan kader muda. Dari sisi pengalaman, Juliarta memang kalah. Perolehan suaranya dalam Pileg 2019 juga kalah jauh dari Tut Jay, hanya 7.383 suara. “Setahu saya, Ketut Juliarta dipilih karena kader muda. Itu sudah keputusan DPP Gerindra,” tandas mantan Ketua KPU Denpasar ini.
Semula, ada 3 kandidat yang dijagokan sebagai Ketua Fraksi DPRD Bali 2019-2024. Mereka masing-maisng Ketut Nugrahita Pendit alias Tut Jay (incumbent Gerindra asal Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan), Ketut Juliarta (neew comer Gerindra asal asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung), dan Jro Nyoman Ray Yusha (new comer Gerindra asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini Ketua DPC Gerindra Buleleng).
Namun, menurut Ray Misno, seluruh 6 caleg terpilih DPRD Bali dari Gerindra hasil Pileg 2019 diajukan ke DPP Gerindra sebagai calon Wakil Ketua DPRD Bali dan Ketua Fraksi Gerindra. Tiga (3) caleg terpilih lainnya masing-masing Wayan Disel Astawa (new comer Gerindra dari Dapil Badung yang lolos ke legislatif dengan perolehan 14.397 suara), Nyoman Suyasa (incumbent Gerindra dari Dapil Karangasem yang lolos dengan perolehan 15.638 suara), dan Kadek Darmasusila (new comer Gerindra dari Dapil Jembrana yang lolos dengan perolehan 11.794 suara).
“Untuk posisi Wakil Ketua DPRD Bali, DPP Gerindra memilih Pak Nyoman Suyasa kembali menduduki jabatannya, dengan alasan sisi senioritas dan pengalaman. Sedangkan posisi Ketua Fraksi Gerindra dipercayakan kepada Ketut Juliarta dengan alasan kader muda. Kami DPD Gerindra menerima keputusan tersebut,” papar Ray Misno.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Tut Jay menyatakan tidak masalah dirinya gagak jadi Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024. “Ya, kalau sudah begitu, saya menjadi anggota biasa. Saya nanti lebih fokus melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat,” ujar Bendahara DPD Gerindra Bali ini.
Tut Jay mengaku tidak kecewa gagal rebut jabatan di legislatif, meskipun mendapat dukungan dari rekan-rekannya. “Tidak tahu saya apa pertimbangan DPP Gerindra. Yang jelas, saya serahkan keputusan itu kepada DPP Gerindra. Saya melaksanakan tugas saja. Saya tidak kecewa kok. Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan saudara Nyoman Suyasa dan Ketut Juliarta, Fraksi Gerindra DPRD Bali maksimal mengawal aspirasi rakyat,” ujar mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan ini.
Sementara itu, Ketut Juliarta mengaku siap mengemban tugas berat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali 2019-2024. “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prabowo dan Pimpinan Gerindra, yang telah mempercayakan saya sebagai ketua fraksi. Tugas ini akan saya emban dan jalankan dengan baik agar bisa membesarkan Gerindra,” ujar Juliarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Sema-rapura, Rabu kemarin.
Politisi muda kelahiran 16 Juli 1990 ini menyebutkan, dirinya mulai terjun ke dunia politik sejak 2009 silam pada usia 19 tahun. Atas dorongan masyarakat, ketika itu dia maju sebagai bakal caleg DPRD Klungkung. “Namun, karena kekurangan umur saat mendaftar nyaleg, saya terpental. Barulah dalam Pileg 2014 saya maju tarung,” kenang anak keempat dari 5 bersaudara pasangan I Wayan Ariana dan Ni Wayan Taluh ini.
Dalam Pileg 2014, Juliarta selaku caleg Gerindra hanya meraup 1.394 suara, hingga gagal lolos ke DPRD Klungkung. Namun, Juliarta tidak patah arang. Dia setia mengabdi di partai. Akhirnya, Juliarta ketiban durian runtuh naik ke kursi DPRD Klungkung pada 18 juli 2018 dengan status PAW (pengganti antar waktu), menggantikan I Nyoman Sukanadha yang meninggal karena sakit. Selanjutnya, politisi yang lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Dwijendra ini maju tarung ke Pileg 2019 berebut kursi DPRD Bali dari Gerindra Dapil Klungkung dan berhasil lolos. *nat,wan
1
Komentar